Minggu, 12 Desember 2010

Danau, Sungai, Laut

Sebetulnya apa yang kita ketahui tentang pengertian danau, sungai, dan laut? Berikut adalah definisi dari ke tiga pengertian kata tadi:

Danau adalah tempat penampungan air di permukaan bumi yang digenangi oleh air, bisa air tawar ataupun air asin yang seluruhnya dikelilingi daratan dan berbentuk cekungan yang lebih dalam dari telaga. Air yang ditampung oleh danau adalah air yang berasal dari turunnya air hujan, berasal dari air tanah, dan dapat juga berasal dari mata air. Danau dapat terbentuk secara alami atau danau buatan.

Sungai adalah tempat penampungan air di permukaan bumi yang terdiri dari air tawar dan mengalir secara alami pada suatu lembah, mengalir menuju danau atau sungai lainnya dan bermuara dilaut.

Laut adalah tempat penampungan air di permukaan bumi yang terdiri dari kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra.


Terkait dengan danau, sungai, dan laut adalah tempat penampungan air sementara, maka diperlukan pelestarian air, karena fungsi air yang terdapat didalamnya adalah sangat penting untuk kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya serta merupakan unsur modal dasar untuk pembangunan, jika pemanfaatannya tidak diikuti dengan tindakan yang bijaksana dalam pengelolaannya maka akan mengakibatkan kerusakan pada sumberdaya air yang ada.



Terbentuknya danau

Selama ini kita sudah mengetahui bentuk dan keindahan danau, apakah kita mengetahui bagaimana asal mula terjadinya sebuah danau? Ketika kita kecil terkadang diceritakan oleh orangtua tentang legenda atau dongeng yang melatar belakangi terbentuknya sebuah danau, seperti beberapa danau di Indonesia yang sudah sangat melekat dengan legenda cerita rakyat, seperti yang sudah sangat terkenal adalah legenda Danau Toba.

Tetapi apakah kita mengetahui secara geografis apa yang menyebabkan terbentuknya sebuah danau? Mengapai danau bisa terbentuk? Berikut adalah beberapa sebab mengapa danau bisa terbentuk :

1. Danau yang terbentuk bila di dalam atau bagian tengah dari gunung berapi yang runtuh dan terisi oleh air akhirnya terbentuklah danau. Contohnya adalah Danau Toba di Sumatera

2. Danau yang terbentuk bila di dalam kawah atau lubang bulat mirip corong di puncak gunung berapi jika terisi air terbentuklah danau. Contohnya adalah Danau kawah di Oregon ( Amerika Serikat ).

3. Danau yang terbentuk bila aliran lava gunung berapi menyumbat lembah sungai sehingga terisi oleh air maka terbentuklah danau. Contohnya adalah Laut Galilea di Timur Tengah.

4. Danau yang terbentuk bila gletser dan lembaran es mengeruk permukaan bumi sehingga membentuk cekungan, kemudian cekungan ini terisi air dan terbentuklah danau. Contohnya adalah Danau Leman (Swiss dan Perancis).

5. Danau yang terbentuk dari lekukan gurun terbentuk di daerah kering tempat angin menghasilkan lekukan. Bila dasar lekuk tersebut mencapai muka air tanah, maka terbentuklah sebuah danau. Contohnya adalah oase gurun di seluruh dunia.

6. Danau tapal kuda dihasilkan bila sungai yang berkelok-kelok melintasi daratan mengambil jalan pintas dan meninggalkan potongan-potongan yang akhirnya membentuk danau tapal kuda.

7. Danau delta terbentuk di sepanjang pantai yang arus pantainya mengendapkan pasir dan membentuk gosong pasir. Akhirnya, gosong pasir itu sama sekali memisahkan sebagian kecil laut, dan dengan demikian membentuk laguna. Delta-delta terbesar di dunia mempunyai danau delta atau laguna.

8. Danau sesar terjadi jika pergeseran di kerak bumi, maka terbentuklah lekukan atau lembah retak yang kemudian dapat terbentuklah danau. Contonya adalah Danau Malawi di Lembah Retakan Afrika Timur.



Terbentuknya sungai

Seperti yang kita ketahui sungai merupakan salah satu sumberdaya alam yang mengandung banyak unsur-unsur air dan kehidupan didalamnya, air sungai berasal dari air hujan yang turun ditampung ke daratan dan sungai sehingga bermuara dilaut.

Sungai sebagian besar terjadi erosi, hal itu dapat terjadi pada permukaan tanah. Semua air sungai membawa mineral, partikel-partikel lumpur dan tanah liat. Ketika arus sungai cukup deras, sungai dapat membawa pasir, kerikil, dan bahkan batu-batu besar dengan sangat cepat di sepanjang sungai. Jadi semakin besar kecepatan dan jumlah air, semakin berat beban sungai dapat membawanya.

Sungai sangat bervariasi dalam jumlah air yang dibawanya, di daerah curah hujan yang cukup, sungai mengalir sepanjang tahun. Sungai dapat menerima air hujan secara langsung selama sungai mempunyai banyak anak sungai, sungai juga dapat menerima air tanah, yang telah meresap ke dalam tanah selama hujan, dan sungai terus-menerus diberi makan oleh danau-danau, rawa-rawa, dan daerah basah lainnya. Pada daerah kering, sungai biasanya mengalir hanya setelah hujan, yang sering datang dalam hujan lebat sehingga menyebabkan banjir bandang.

Karakteristik atau sifat sungai sangat berbeda beda di seluruh dunia. Di Asia Tenggara seperti di lembah-lembah Mekong, Salween, Irawadi, dan Gangga walaupun daerah yang mempunyai kepadatan penduduk tinggi tapi disekitar sungai tersebut tanahnya subur. Lain halnya seperti di Eropa, Rhine, Elbe, dan Seine, di daerah tersebut sungainya menjadi penghubung antar kota dan berfungsi juga sebagai sungai untuk antisipasi masalah banjir yang biasa di kenal dengan kanal, disepanjang aliran sungai tersebut telah disediakan sistem transportasi sungai untuk penghubung antar kota. Di Amerika Utara, sungai yang digunakan secara ekstensif untuk transportasi, tenaga air, dan irigasi. Sungai-sungai besar di Afrika, Asia utara, dan Amerika Selatan, umumnya penggunaan sungai jarang digunakan tidak seperti di daerah lainnya karena di daerah tersebut jarang penduduknya.

Terdapat lima (5) jenis sungai berdasarkan asal terjadinya sungai, yaitu:
1. Sungai konsekuen longitudinal adalah sungai yang arah alirannya sejajar dengan arah antiklinal.
2. Sungai konsekuen lateral adalah sungai yang arah alirannya sejajar dengan kemiringan lereng.
3. Sungai subsekuen adalah sungai yang arah alirannya menuju ke sungai konsekuen laretal.
4. Sungai resekuen adalah sungai yang arah alirannya sejajar dengan sungai konsekuen laretal dan menuju sungai subsekuen.
5. Sungai obsekuen adalah sungai yang arah alirannya menuju ke sungai subsekuen dan arah aliran airnya berlawanan dengan sungai konsekuen lateral.


Kita mengenal sungai karena fisiknya yang panjang mulai dari hilir sampai ke hulu. Ciri lain dari sungai sebagian besar di aliri dengan air tawar yang mengalir melalui saluran alami dalam tanah, dan sungai juga terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai, dan beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan beberapa saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan.

Selama abad pertengahan, sungai merupakan penghubung dari satu kota ke kota lainnya dan lembah-lembahnya menjadi jalur perdagangan dibeberapa kota besar dunia. Sungai bahkan lebih penting di zaman modern karena sungai dapat memberikan kesediaan air untuk rumah tangga dan industri yang membutuhkannya.

Sungai dapat menyediakan tenaga air murah untuk masyarakat disekitarnya, dan dapat memberikan kebutuhan air melalui proyek irigasi. Sungai juga dapat membantu proses pembuangan limbah sampai dengan tempat rekreasi baik dilembah sungai, dipinggiran sungai, didalam sungai itu sendiri, maupun sepanjang sungai. Lembah sungai dan pinggiran sungai adalah tempat yang cocok untuk lahan pertahian karena kondisi tanahnya yang subur.

Pada tahun 1880 an seorang geologist berkebangsan Amerika, William Davis Morris, berpendapat bahwa sungai dan lembahnya ibarat organisme hidup. Sungai berubah dari waktu ke waktu, mengalami masa muda, dewasa, dan masa tua. Menurut Davis, siklus kehidupan sungai dimulai ketika tanah baru muncul di atas permukaan laut. Hujan kemudian mengikisnya dan membuat parit, kemudian parit-parit itu bertemu sesamanya dan membentuk sungai. Sungai menampung air pada daerah yang cekung, tapi kemudian hilang sebagai sungai dangkal. Kemudian memperdalam salurannya dan mengiris ke dasarnya membentuk sisi yang curam, lembah berbentuk V. Anak-anak sungai kemudian tumbuh dari sungai utamanya seperti cabang tumbuh dari pohon. Semakin tua sungai, lembahnya semakin dalam dan anak-anak sungainya semakin panjang.



Terbentuknya laut

Menurut sejarahnya laut terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100°C) karena panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-garam yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi.

Menurut para ahli, awal mula laut terdiri dari berbagai versi; salah satu versi yang cukup terkenal adalah bahwa pada saat itu Bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar Matahari untuk masuk ke Bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah yang mengisi cekungan-cekungan di Bumi hingga terbentuklah lautan.

Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar Matahari dapat kembali masuk menyinari Bumi dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di Bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di Bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut semakin asin.

Setelah melalui beberapa proses alami diatas, mulailah terbentuk habitat laut dari berbagai jenis ikan laut, tumbuhan laut, dan kehidupan laut lainnya sehingga akhirnya terbentuklah laut seperti yang sudah kita ketahui sampai saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar