Senin, 13 Desember 2010

Profesi Istri

Seorang istri maupun seorang ibu, baik itu sang istri sebagai wanita karir maupun sebagai ibu rumah tangga memiliki peranan penting dalam kehidupan rumah tangga.

Karena tanpa disadari oleh seorang wanita yang sudah berumah tangga, ternyata mereka dapat melakukan berbagai hal pekerjaan rumah tangga atau istilahnya melakukan pekerjaan dari A – Z , pekerjaan apakah yang bisa dilakukan oleh seorang wanita yang sudah berumah tangga? Tentu saja hal ini terlepas dari seseorang yang memiliki asisten rumah tangga atau pembantu rumah tangga. Wanita bukan kaum yang lemah, buktinya seorang ibu harus bekerja keras melakukan pekerjaan rumah tangga dalam satu waktu, dan hal ini bisa dikatakan bahwa Ibu adalah seorang “wonder woman” untuk keluarganya.

Benarkah seorang Ibu dapat melakukan lebih dari 10 pekerjaan dalam satu hari ? coba kita telusuri…

1. Juru masak/koki, menyiapkan masakan untuk keluarga.

Setiap hari Ibu selalu memasak makanan yang bergizi untuk keluarganya, tentu saja dalam memasak menu tidak hanya 1 menu, dimulai dari nasi, ikan/daging, sayur, ataupun krupuk. Berapa jam yang dibutuhkan Ibu untuk melakukan hal tersebut? Dibutuhkan waktu antara 2-3 jam.

2. Juru laundry/tukang cuci & gosok baju.

Mencuci baju dan menggosok baju adalah salah satu rutinitas ibu yang cukup melelahkan, terlebih lagi jika melakukannya secara manual tidak menggunakan mesin cuci. Atau sekarang sudah banyak jasa pencucian kiloan, tapi tidak bisa selesai dalam 1 hari, hal itu dibutuhkan minimal 3 hari baru bisa mengambil kembali pakaian yang dicuci di laundry. Jika pengerjaan secara manual mungkin dibutuhkan sekitar 1-2 jam tergantung dari banyaknya baju kotor.

3. House keeping/tukang bersih2 rumah.

Walaupun terlihat ringan, tapi pekerjan ini cukup menyita waktu, dimulai dari menyapu rumah, mengepel rumah, mengelap debu2 yang menempel di lemari/kaca. Pekerjaan ini membutuhkan waktu antara ½ jam – 1 jam.

4. Baby sitter anak (mandikan, menyuapi, menemani bermain, dll).

Sepertinya mudah melakukan hal ini, tapi ternyata cukup menyita waktu juga, menyuapi anak tidak bisa selesai dalam waktu 10 menit… pekerjaan ini membutuhkan waktu minimal 20 menit – ½ jam, karena cara makan anak terkadang sulit.. waktu yang dibutuhkan antara 1-2 jam dari mulai menyuapi, menemani bermain, memandikan, sampai dengan memakai baju.

5. PeƱata rambut anak.

Walau terdengarnya mudah, tapi hal ini aga sulit dilakukan, untuk anak usia 1-2 tahun bisa saja dengan mudah menata rambutnya, tapi untuk anak usia 5 atau 6 tahun belum tentu, anak sudah merequest pada Ibu untuk dimintakan model macam-macam setelah mandi. Menata rambut ini dibutuhkan waktu kurang lebih 5-10 menit.

6. Manajer keuangan rumah tangga.

Ibu dituntut untuk dapat mengatur uang masuk dan uang keluar dalam rumah tangga, berapa dana yang masuk untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan biaya apa saja yang harus di cukupi dari dana yang masuk tersebut. Apakah biaya yang ada dapat tercover dari dana yang masuk? Kalau bisa tercover, alhamdulillah…. Tapi kalau tidak tercover… apa yang harus dilakukan Ibu??? Itulah rahasia tugas seorang manajer keuangan dalam rumah tangga.

7. Perawat pribadi.

Memang hal ini tidak dilakukan setiap hari, hal ini akan dilakukan Ibu jika ada anggota keluarga yang sedang sakit. Ibu harus secara intensif merawat anggota keluarga yang sakit, dari mulai menu makanan, teraturnya minum obat, dsb.

8. Supir pribadi anak (antar jemput sekolah).

Jika anak-anak sudah mulai ada yang sekolah, Ibu di tuntut untuk menjadi supir pribadi anak dimulai antar dan jemput sekolah. Lain hal bagi Ibu yang memiliki dana lebih untuk ikut jemputan sekolah atau lainnya. Untuk 1 anak mungkin tidak terlalu masalah bagi sang Ibu, bagaimana jika anaknya lebih dari 1 dengan sekolah yang berbeda? Itulah rahasia Ibu dalam mengelola waktu sebagai supir pribadi anak.

9. Guru pribadi.

Ibu dituntut untuk bisa menjadi guru private di luar sekolah, baik itu dalam hal pendidikan formal maupun informal seperti mengaji misalnya atau sekedar mengajarkan kepribadian atau sopan santun. Terlebih lagi jika anak akan menghadapi ujian, pastilah Ibu akan lebih heboh dibandingkan anaknya.

10. Membayar tagihan rutin bulanan (listrik, telpon, PDAM, gas, dll).

Kegiatan ini memang tidak rutin setiap hari, biasanya dalam 1 bulan hanya sekali biasanya antara tanggal 15 – 21 setiap bulannya. 1 antrian saja bisa menghabiskan waktu antara 10-15 menit, sementara berapa tagihan antrian yang harus dibayar?? Bagi anda yang memiliki fasilitas ATM atau internet banking mungkin tidak mengalami masalah untuk pembayaran tagihan bulanan rutin ini, tapi bagi mereka yang tidak memiliki fasilitas tersebut bagaimana? Mau tidak mau mereka antri secara manual.

11. “Sekretaris pribadi” suami.

Selain mengurusi semua kepentingan dan kebutuhan anak dan rumah, Ibu juga harus menjadi “sekretaris pribadi” suami disaat-saat tertentu…

12. Pergi ke pasar.

Kegiatan ini sepertinya tidak harus dilakukan Ibu setiap hari, biasanya dalam 1 minggu 2 atau 3 kali sesuai dengan kebutuhan dapur. Ada yang mengandalkan tukang sayur keliling, ada yang mengandalkan tukang sayur yang standbye di sekitar rumah, ada juga yang pergi ke supermarket sekalian belanja bulanan rutin.

belum lagi kalau seorang Ibu itu adalah wanita karir… wah.. repot ya ??

Hari libur adalah hari yang dinanti-nanti oleh banyak orang, tapi tidak bagi seorang Ibu. Justru dengan adanya hari libur malah sedikit bertambah pekerjaannya. Sungguh di luar dugaan dapat mengetahui semua hal tersebut, lalu bagaimana Ibu dapat melakukan semuanya itu ? itulah pintarnya Ibu dalam membagi waktu, antara pekerjaan satu dengan pekerjaan yang lainnya.

Dengan banyaknya aktivitas Ibu, terkadang Ibu lupa dengan dirinya sendiri, karena setiap harinya Ibu selalu berpacu dengan waktu, sedikit waktu yang Ibu dapat luangkan untuk dirinya sendiri, meskipun hanya untuk sekedar melepas lelah….

Padahal Ibu berharap pasangannya mau membantu sedikit dari pekerjaan yang ada, tetapi rupanya banyak juga dari pasangan yang tidak begitu menghiraukan keluh kesah sang istri….

Tidak heran Ibu terkadang terlihat sedikit stress, atau terlihat cepat tua, atau terlihat sedikit kurus karena aktivitas yang begitu padat. Untuk para wanita yang melakukan pekerjaan kantor, jangan berfikir lebih baik menjadi ibu rumah tangga enak di rumah bisa tidur dsb.. justru menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan padat yang bisa dikatakan bekerja selama lebih dari 13 jam.

Di mulai dari pagi hari sekitar pukul 4 atau 5 pagi Ibu sudah memulai aktivitas, dari merapihkan rumah, mencuci pakaian, menyiapkan sarapan, menyuapi anak, memandikan anak pagi hari, menyiapkan anak sekolah, mengantar anak sekolah, berbelanja, menjemput anak sekolah, memasak, menggosok pakaian, memberikan belajar private untuk anak, memandikan anak sore hari, sampai dengan menidurkan anak di malam hari, merapihkan sisa-sisa makan malam yang ada di meja makan, dsb… disaat Ibu akan melepaskan lelah ada satu tugas lagi yang harus diselesaikan oleh Ibu yaitu menjadi “sekretaris pribadi” suami, setelah itu barulah selesai tugas Ibu… semua pekerjaan Ibu baru bisa selesai total pada pukul 11 malam, barulah Ibu benar benar bisa melepaskan rasa lelah setelah melakukan aktivitas yang panjang seharian… belum lagi kadang si kecil terbangun di malam hari karena ingin minta susu, atau ingin pipis, atau sedang mimpi buruk, Ibu harus bangun menemani si kecil hingga si kecil tertidur kembali dalam dekapan sang Ibu…

Seperti mata mutiara yang selalu di dengar saat pesta pernikahan seseorang… “Selamat Menempuh Hidup Baru” memang benar kehidupan setelah menikah adalah titik awal suatu kehidupan nyata yang sesungguhnya dimana akan ada hambatan, cobaan, masalah, dsb… kehidupan akan bertambah kompleks setelah lahirnya sang buah hati, pasangan baru akan dituntut untuk lebih bertanggung jawab terhadap semua masalah yang dihadapi, bisa membagi perasaan suka dan duka.. berawal dari semua inilah pasangan baru belajar “makan asam garam” kehidupan…

Bagi pasangan calon pengantin baru, sudah siapkan anda menuju ke tahap kehidupan yang sesungguhnya? Siapkan lahir batin untuk memulai kahidupan baru yang sesungguhnya. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus siap menempuh jalan tersebut, karena itulah realita kehidupan….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar