Selasa, 06 Januari 2015

Pengalaman Membuat Paspor



Pengalaman Membuat Paspor

Saya ingin berbagi pengalaman tentang pembuatan paspor, jujur baru kali ini merasakan sensasi rasanya pembuatan paspor sendiri, sebelumnya uda terima jadi dari yayasan (dulu tahun 2001 saat pergi ke tanah suci, soalnya dulu paspor Haji, he..he…he…

Pengalaman ini sebetulnya bulan Desember lalu tahun 2014. Tepatnya tanggal 18 Desember 2014 saya sempat daftar online dan sudah ada bukti untuk pendaftaran online yang digunakan untuk melakukan pembayaran via bank BNI.

Tetapi kenapa timbul keraguan siang harinya untuk melangkahkan kaki menuju bank, seperti ada yang mengganjal… seperti ada yang tertinggal ketika memasukkan data pada saat daftar online kemarin. Karena jika terjadi kesalahan uang yang kita bayar tersebut tidak bisa kembali atau hangus…  berfikir 2x juga sih… lumayan kan kalau sampai terjadi hal demikian.

Kemudian siang itu juga saya coba searching lagi keuntungan dan kekurangan daftar paspor online, setelah saya dapatkan informasi yang dibutuhkan akhirnya saya memilih daftar manual secara langsung di kantor imigrasi terdekat.

Mendengar kabar burung dan beberapa pengalaman teman kalau daftar manual datangnya harus pagi-pagi untuk ngantri nomor…. Ehm… sempet bingung juga sih, kenapa harus pagi?? Kantor pemerintahan bukannya buka jam 8 biasanya… ya sudahlah saya ikut saran dari berbagai sumber berangkat pagi.

Jum’at 19 Desember 2014 saya dan suami berangkat jam 6 pagi dari rumah menuju kantor imigrasi kelas I Tangerang yang terletak di Jl. Taman Pahlawan /di Sebelah Masjid Pengayoman/sebelah Pengadilan Tangerang… daerah situ deh…

Setengah jam kemudian sampailah di kantor imigrasi langsung parkir motor. Belum sampai di pintu masuk sudah banyak orang ternyata mereka orang-orang yang ingin bikin paspor. Wih…. Kaget juga sih liat sikonnya… katanya krismon tapi yang bikin paspor banyak juga ya… hehehe….


Saya mengantri di belakang orang yang pakai jaket biru itu.. 2 orang setelahnya... nah, yang ada spanduk biru itu pintu masuknya... ternyata yang ngantri 1 orang itu ga cuma 1 pemohon ada yang 2 bahkan 3 pemohon.....

Untungnya tadi dari rumah bawa termos kecil yang isinya teh manis hangat, bawa air mineral, buah mangga yang sudah di potong2, dan sempat juga beli nasi uduk di jalan… (kaya mau piknik ya) hehehe…. Tapi ternyata ada manfaatnya, tak sia-sia deh..

Mengingat kami belum sarapan, kami ngantri secara bergantian, saya sarapan suami ngantri demikian sebaliknya, karena memang kita harus berdiri sampai pintu masuk kantor tersebut di buka. Bayangin aja ngantri dari jam 6 pagi pintunya baru buka jam 7.30 pagi… kalo ga gantian ya kemporlah kaki… makanya ada yang sambil duduk ngedeprok dll..



Tepat jam 7.30 pagi pintu masuk dibuka dan antrian mulai berjalan. Oh ya kakau daftar langsung harap sudah membawa persyaratan dengan lengkap ya biar ga bolak balik… lumayankan kalo harus ngantri lagi… hehehe… , kami dapat nomor 67 dan 68 , ga nyangka juga dapet nomor tinggi padahal menurut kami sudah datang pagi-pagi, perkiraan kami dapat nomor urut 30-an lah…. Ternyata wak…wawww…. , kalau sampai kantor imigrasi jam 8 pagi udah ga dapet nomor antrian ya…

Setelah dapat nomor antrian kami masuk menuju loket permohonan paspor, kami diberikan informasi dahulu sebelumnya oleh petugas tentang tata cara dan urutan pembuatan paspor.

Disela-sela menunggu nomor antrian kami sempat mengobrol dengan pemohon paspor yang lain, ada yang datang dari jam 5 pagi itupun dapat nomor antrian 30. Jadi kalau ingin dapat antrian di bawah nomor 30 ya datangnya setelah sholat subuh mungkin hehe…he…he… Untuk itu jangan heran kalau disini sering terjadi bersi tegang kalau ada yang menyelak antrian langsung dimarahin… ( ya iyalah… ngantri dari subuh di selak orang gimana ga keki…).

Jangan lupa menyiapkan data data sbb :
1.      Foto copy KTP ukuran kertas A4, ga boleh di gunting kertas sisanya.. harus full
2.      Fotocopy Kartu Keluarga
3.      Fotocopy Akte Nikah / Ijasah terakhir
4.      Foto copy Akte Kelahiran
5.      Formulir pendaftaran ( biasanya tersedia di bagian fotocopy kantor imigrasi)
6.      Materai 6.000 = 1 buah

Data aslinya juga di bawa ya… karena langsung di periksa keaslian datanya jadi ga hanya foto copy nya aja…

Saat ini ada pelayanan OSS ( One Stop Service ) jadi langsung wawancara dan foto, setelah itu baru bayar ke BNI dan datang kembali untuk ambil paspor setelah 3 hari kerja dari pembayaran ke bank.
Sekedar info, pihak kantor imigrasi Tangerang hanya melayani 75 orang pemohon paspor setiap harinya, jadi kalau yang datang kesana udah ngantri lalu ga dapat nomor antrian jangan kecewa ya… karena hal itu sudah system computer, katanya jika kuota per hari sudah 75 orang computer langsung mati tidak bisa melayani lagi…


Sedikit saran untuk yang ingin membuat paspor. Kalau yang ingin cepat2 jadi paspornya lebih baik daftar manual/langsung karena 4 hari paspor sudah jadi.  Kalau daftar online sepertinya ini khusus untuk yang mau di pakai kira2 1 atau 2 bulan lagi ( yang aga nyantai ga diburu2 waktu ). Jadi semua ada plus ada minusnya ya.. Penyerahan data pemohon tidak bisa diwakilkan ya… harus yang bersangkutan (pemohon) yang datang sendiri, kecuali pada saat pengambilan paspor bisa diwakilkan itupun harus ada surat kuasanya.

Kebetulan hari ini hari Jum’at sepertinya waktu kerja yang pendek untuk suatu instansi pemerintahan, kira2 jam 11.35 loket sudah ditutup untuk istirahat dan sholat Jum’at, terkahir yang masuk data adalah nomor antrian 40, ga kebayang dong kami kebagian jam berapa ???  no 67 dan 68… masih lama… , tadi sempat di info oleh bapak2 yang ada di depan kami (beliau sudah sering ngurus paspor di tempat ini ) , nomor antrian 1-40 biasanya sebelum jam 12 sudah selesai, kalau diatas nomor 40 dapat giliran setelah jam 1 siang… wowww, saya piker bisa2 kami kebagian jam 5 sore ….

Akhirnya kami menuju Masjid terdekat, suami sholat Jum’at saya menunggu di teras Masjid, sambil menunggu inilah saya gunakan untuk membuat pengalaman ini. Setelah Jum’atan selesai giliran saya yang bertemu dengan sang pencipta untuk menunaikan sholat Dzuhur.

Setelah itu kami lanjut dengan makan siang di area halaman masjid banyak yang jualan. Karena waktu sudah menunjukkan jam 13.30 kami kembali ke kantor imigrasi karena jaraknya kurang lebih 100 meter aga santailah…

Ketika sampai di loket permohonan paspor nomor antrian sudah di angka 46 , sambil menunggu waktu kami habiskan dengan baca majalah dan nonton tv di area ruang tunggu.  Tepat jam 15.00 antrian sudah di angka 66 ,  tak lama nomor saya di panggil jam 15.15 , nomor antrian kami di panggil, kami masuk bersama, kami di wawancara ditanya tujuannya kemana, disana mau ngapain, dsblah… sekalian juga pengecekan dokumen2 asli, setelah itu baru di foto, stempel sidik jari tangan semuanya, abru dapat surat pengantar untuk bayar pembuatan paspor di BNI.

Oh ya… sebelum masuk dandan yang rapih, biar nanti di foto hasilnya bagus dan rapih. Kami berusaha mengejar waktu untuk bisa sampai ke BNI sebelum teller tutup sore ini juga… tapi ternyata kami baru selesai foto dll jam 16.10… ini berarti senin baru bisa bayar di teller BNI, ya sudahlah… sambil sedikit kecewa ga keburu ke teller BNI kami melangkahkan kaki menuju Mushola untuk sholat Ashar setelah itu langsung pulang.

Setelah di pelajari ternyata 1 orang pemohon berada di loket untuk wawancara dan foto menghabiskan waktu kurang lebih 15-20 menit.

Seharusnya ada perbaikan system antrian nih… masa harus subuh2 ngantri ngambil nomornya ?? jadi inget waktu daftar BPJS dulu…

Sampai di rumah saya terus mencari cara gimana caranya supaya sabtu bisa bayar via BNI karena mengingat kamis depan adalah tanggal 25 Desember otomatis kantor imigrasi libur… saya ingat adik punya ATM BNI ketika di telpon dia bilang “iya ada ATM BNI tapi ga ada dananya” , ga apa2lah… yang penting ada ATM nya kan sekarang bisa setor tunai, singkat cerita kami sudah melakukan pembayaran via ATM BNI dan dapat bukti truknya, nah.. ini harus di foto copy ukuran A4 untuk bukti bayar ke kantor imigrasi saat pengambilan paspor.





Kami beranggapan hari sabtu sudah melakukan pembayaran, berarti hari Rabu 24/12/14 paspor sudah jadi, kami coba datang diatas jam 13.00 , setibanya di kantor imigrasi kami langsung antri nomor antrian untuk pengambilan paspor, dapat nomor 125 dan 126 sedangkan nomor antrian yang sedang berjalan adalah nomor 85 . Lumayan nunggu 1 jam setelah itu nomor kami di panggil dan ternyata paspor kami sudah jadi…. Alhamdulillah…



Tujuan kami membuat paspor adalah untu berlibur ke Kuala Lumpur dan Singapore pertengahan Januari 2015, kebetulan ada tiket promo ya sudah kami hanya memanfaatkan moment yang ada... Sementara kami berlibur anak-anak kami titip dulu di rumah Eyangnya.. perlu loh punya waktu berduaan denga pasangan.. he..he…he… Rencana ini sebetulnya dari dulu sudah pernah disusun dari setelah nikah, maunya sekalian honeymoon… tapi karena kesibukan dan kami langsung diberikan kepercayaan oleh Allah SWT, kami urungkan niat tersebut ternyata baru kesampaian sekarang… Insya Allah…

Kami pikir anak2 sudah besar anak I kelas 5 SD yang ke-2 kelas 1 SD sudah bisa ditinggal beberap hari dan dititip ke kerabat dekat biar ga begitu ngerepotin.  Tadinya mereka ga mau berikan ijin kami pergi berdua saja… hari demi hari kami rayu mereka, kami sering pergi bersama2 ke mall, renang, makan, dll akhirnya mereka diberikan pengertian dan mengijinkan… Alhamdulillah… Sempat keluar juga celotehan mereka seperti ini : “asik Ayah sama Bunda ga ada berarti kita ga sekolah kan ga ada yang antar…” weleh…weleh…. Pinter deh anak2ku… selain itu mereka mengajukan syarat2 seperti : uang jajan di tambah jadi Rp xxxxx/hari (diluar kebiasaan), komukasi terus via FB/WA/BB kalau bisa pakai video call katanya… pinterrrrr anak2ku…

Ikuti terus pengalaman perdana kami liburan ala backpacker ke Kuala Lumpur dan Singapore. Saya mencoba berbagi pengalaman tentang perjalanan kami nantinya yang mungkin bisa berguna untuk temen2 yang ingin backpacker-an ke kedua Negara tersebut. Sampai ketemu di cerita selanjutnya…

Oh ya, ini rincian biaya kami selama pembuatan paspor :
·         Bensin motor                           =          Rp    15.000
·         Sarapan nasi uduk                   =          Rp      5.000
·         Makan siang 2 org                   =          Rp    20.000  ( makan bakso )
·         Parkir                                       =          Rp      2.000
·         Materai 2 & fotocopy             =          Rp    10.000
·         Biaya Paspor 2 org                  =          Rp  710.000

Ikuti liburan kami ala backpacker ya… Insya Allah berangkat hari Rabu 21 Januari 2015.



Kamis, 01 Januari 2015

Berbagi Pengalaman Wisata Ala Backpacker ke Jogjakarta dan Semarang


Alur  Tujuan :
Tangerang – Jakarta
Jakarta – Jogjakarta : Wisata merapi, Candi Prambanan, Pantai Parang Tritis, Istana Jogjakarta, Istana Air Jogjakarta, Alun-alun Jogjakarta, Pusat oleh-oleh Jogjakarta.
Jogjakarta – Semarang : Kuil Sam Poo Kong , Masjid Agung Semarang (Film Kukejar Cinta sampai ke Beijing)
Semarang – Jakarta
Jakarta – Tangerang.

Sebetulnya  perjalanan ini sudah sedikit lama, kira2 Agustus 2014, tapi baru sempat di tulis di blog awal tahun 2015…  aga sedikit lupa detailnya, maklumlah karena kesibukan dll.

Ikuti pengalaman kami yuk…


Wisata sekeluarga  ( saya, suami, 2 anak ) ini sudah di rencanakan kira-kira 2 bulan sebelumnya, persiapan di mulai menabung untuk liburan, cari2 tiket kereta api, hotel, dsb lah…
Karena wisata kali ini kami memutuskan untuk backpacker jadi kami harus informasikan dulu ke anak2 bahwa nanti ditujuan wisata kita kemana2 naik kendaraan umum karena kita ga bawa mobil dari rumah… mereka sih mau2 aja… 

Sekalian juga ngajarin anak2 berbaur dengan kendaraan umum jangan pakai kendaraan pribadi terus… penting loh itu buat mereka…

Akhirnya setelah cari informasi dari berbagai sumber, kami mendapatkan tiket kereta api  PP (sekalian bayar juga via transfer), Hotel di booking dari Tangerang via internet (tentunya kita transfer dulu), Sewa kendaraan 1 hari kebetulan ada kenalan (harus janjian untuk booking kendaraan, takutnya  full ), wisata merapi juga kami booking dulu dari Tangerang.  Alhamdulillah semuanya sudah terorganisir…

Ada sedikit kendala waktu pesan tiket KA, kami sudah beli tiket  tujuan Jakarta-Jogjakarta , tapi tiket pulang ga ada…. Full semua sampai  akhir agustus.  Saya coba cari tiket KA untuk pulang dari Solo ada beberapa yang kosong tetapi kami tidak bias berkumpul (bangku yang kosong mencar2),  akhirnya saya cari lagi dari Semarang, dari Semarang masih banyak bangku kosong dan masih bisa memilih bangku.. ya sudahlah akhirnya saya memilih tiket pulang dari Semarang.  Saya fikir sekalian silaturahmi dengan keluarga yang ada di Semarang dan mau ziarah kubur juga ke makan Mba Kakung dan Mbah Putri di daerah Bergoto.

Jadi semua pembiayaan inti di booking dari Tangerang, biar nanti mudah saat di Jogja tinggal biaya makan, oleh2, dan biaya lainnya…. Jadi budget bias di atur2lah…

Yu kita mulai perjalanan ini…


 
Selasa 12/8/14  Tangerang – Stasiun Pasar Senen Jakarta.

Kereta berangkat dari St.Pasar Senen pukul 23.00 wib , karena 1 jam sebelumnya harus sudah tiba disana jadilah kami berangkat pukul 21.00 wib dari rumah, buat jeda waktu biar ga ketinggalan kereta.
Jam 21.00 wib kami berangkat dari Tangerang menuju terminal Pasar Senen naik bis patas AC 116 ( Tangerang-Psr.Senen), tiba di terminal psr.senen jam 22.15, dengan jalan kaki kami menuju stasiun pasar senen +/- 10 menit kami tiba di stasiun pasar senin.  ( terminal psr.senen dan stasiun psr.senen itu berhadapan).

Terus terang saya baru pertama kali lagi ke stasiun ini setelah sekian tahun, mungkin terakhir ke stasiun ini tahun 2005… ,   9 tahun waktu yang cukup lama untuk melakukan beberapa perubahan yang sangat mencolok disini.  Bagunannya jadi bagus, bersih, tidak kumuh…. Tidak seperti  terakhir  kali saya datang kesitu.  Saya rasa banyak juga orang-orang yang berkelas datang ke stasiun ini… tempatnya jadi ramai orang hilir mudik baik yang datang maupun keluar stasiun, padahal waktu into kondisinya low season loh.. bukan liburan panjang.

Karena waktu sudah jam 22.40 wib langsung deh ngantri di depan pintu masuk tiket, siapin KTP asli ya untuk di periksa keabsahan tiketnya… karena sekarang di tiket kereta api harus sesuai namanya dengan nama di KTP, check in lah nama kerennya…

Melewati lorong, naik turun tangga, pengalaman baru buat anak2 juga yang selama ini selalu naik turun mobil pribadi tinggal enaknya aja…, mereka juga terlihat enjoy ga mengeluh atau rewel.  Ok guys its time to backpacker for us….

Tiba di depan jalur kereta, kami mendapat informasi ternyata kereta mengalami keterlambatan kurang lebih  15 menit… uhg… nunggu deh. Setelah kereta datang kami langsung mencari bangku sesuai dengan nomor yang tertera di tiket. Akhirnya kereta berangkat jam 23.30 dari stasiun pasar senen, langsung pada tidur semuanya, AC nya dingin sekali… kaka sama dede tumben minta selimbut… untungnya saya sempat bawa sleeping bag, langsung dibuka sleeping bagnya di pakai untuk selimutan ber-4.

Btw, sekarang enak loh KA ekonomi, ada AC, tersedia stop kontak untuk charger HP, ga ada mini market berjalan lagi (asongan)… sayangnya disini lupa photo jd ga ada dokumentasinya.


Rabu , 13 Agustus 2014 . Jogjakarta

Sesuai jadwal yang ada di tiket KA kereta samapi di Stasiun Lempuyang jam 06.45 wib , tetapi karena berangkatnya kemarin dari Jakarta terlambat jadi sampai di stasiun tujuan juga aga ngaret. Kami tiba di stasiun lempuyang jam 07.10 wib.

Sejak saya berangkat dari Jakarta saya sudah info dengan agency yang menyewakan kendaraan, saya info naik kereta apa, jam berapa sampai di stasiun lempuyang, yaaa bertukar informasilah… biar ga slah orang karena kami kam memang belum saling kenal.

Setelah bertemu dengan driver yang akan membawa kami mengelilingi tujuan kami, kami menuju kendaraan yang sudah di siapkan. Avansa silver… ehm.. mobilnya bersih, wangi, AC nya dingin, full music, drivernya ramah, Mas Agung namanya.

Karena perut sudah minta diisi, kami langsung mencari sarapan dulu, setelah itu kami langsung menuju Gunung Merapi untuk wisata merapi, kami ingin mencoba mengikuti wisata merapi.
Perjalanan di tempuh sekitar 45 menit dari Stasiun Lempuyangan Jogjakarta.  Sesampainya di base camp kami ganti kendaraan. Kendaraan Avansa atau kendaraan pribadi lainnya tidak diperbolehkan menuju lokasi gunung merapi dengan alasan kendaraan pribadi tidak sesuai untuk turun ke lokasi karena medan disana berat, kami ganti ganti dengan mobil Jeep …. Wow keren…

Foto 1 : foto di depan basecamp Jeep adventure


Foto 2 : Di area Gunung Merapi, konon batu ini
             di muntahkan dari dalam gunung ketika
             meletus. coba perhatikan batu ini menyerupai wajah.

Foto 3 :
Foto di depan Musium Sisa Hartaku

Foto 4 :
Foto bukti jam erupsi, kl d perhatikan jam yang menempel itu, jarum jamnya menepel di dinding jam .








                                                                                
 Foto 5 : di atas ini adalah foto di depan bunker, konon ada orang yang berlindung di dalam bunker ini tetapi meninggal karena tidak kuat dengan hawa panasnya. pintu bunker terbuat dari lapisan baja... masih bisa di tembus oleh hawa panasnya.

Foto 6:
ini adalah foto di atas bukit, bukit ini letaknya di atas bunker.


( kalau pengunjungnya mau nekad pakai mobilnya ya silahkan aja… tapi nanti jangan komplen ya kalau sepulang dari situ mobilnya turun mesin, beberapa as roda patah dsb.. karena medannya itu wiih… jalan ga rata, bergelombang, berlobang, tanah merah, pasir, lumpur, batu2 dari yang kecil sampai yang sebesar piring… ga cocoklah buat mobil bagus turun kesitu….)

Karena adventure ini sudah kami booking ketika masih di Jakarta, jadi tanpa registrasi kedatangan kami sudah di tunggu dan langsung menuju lokasi… saya, suami, 2 anak, dan driver dari Jogja tadi ikut pindah ke mobil jeep… cuuussss langsung deh di mulai…

Kami betul2 merasakan sensasi adventure disini… kami duduk di kendaraan yang terbuka.  Awalnya sih jalannya bagus ber-aspal di mulai dari basecamp….. kira-kira 10 menit jalannya bagus…. Licin…. Ketika mendekati gunung  , jalan berliku-liku, naik turun, semilir angin, seperti naik  kuda atau arum jeram deh sikonnya….  Melewati batu2 besar, lewati penambangan pasir yang debunya…. Aduhai…. Mantaaap mas bro….

Jalurnya ini yang menetapkan dari basecamp jadi kita ga bisa milih jalan, mau kesana atau kesini…  di mulai dari Musium, banker,  dll , sampai kami melihat penambangan pasir …. Itu mungkin tadinya gunung karena di keruk terus hingga menjadi lembah……  Masya Allah… kekayaan alam Indonesia terlihat dengan mata kepala sendiri.   Yaaa kami ikuti aja , toh kami di pandu dan diberi penjelasan selama diperjalanan.  

Perjalanan muter-muter di gunung merapi itu kurang lebih 2 jam… lumayan lama juga ya..
Selama diperjalan itu kami bertemu dengan turis-turis asing dari Jerman, Jepang, Australia, mungkin masih banyak lagi…. Ternyata pesona gunung merapi di Jogja ini dapat meraih perhatian banyak turis asing untuk datang langsung melihat kondisi yang ada.

Sampai-sampai orang-orang disini bilang : “ Musibah yang membawa berkah “ ,  mengapa mereka berkata demikian ??

Karena dengan adanya kejadian tersebut, banyak pengunjung dari dalam dan luar negri yang ingin melihat kondisi daerah ini secara langsung, jadi masyarakat setempat ber-inisiatif dan ber-kreasi menciptakan berbagai macam kerajinan, makan khas daerah, dll yang dapat mereka jual, yang tentunya hasil dari semua itu dapat meningkatkan pendapatan mereka.

Setelah 2 jam akhirnya pemandu mobil jeep mengajak kami kembali ke basecamp karena perjalanan adventure  sudah selesai. Kami pun langsung berpamitan dengan pemandu mobil jeep dan langsung menuju Candi Prambanan.

Perjalanan Gunung Merapi- Candi Prambanan kurang lebih 45 menit. Sebelum masuk area Candi kami sholat Dzuhur bersama. Driver kami (Mas Agung) tidak mau ikut masuk ke dalam, ingin menunggu di mobil aja… ya sudah lah… kami berjalan menuju pintu masuk untuk beli tiket.

Sedikit kaget juga sih liat tiket masuk ke Candi Prambanan ini… dulu waktu kecil kira2 SD kelas 4 kalo ga salah tiket masuknya itu ga lebih dari Rp 10.000…. tapi… ya sudahlah sudah terlanjur datang kesini akhirnya kami beli tiket dan masuk ke dalam.

 Foto Candi Prambanan tampak samping


Foto Candi Prambanan tampak dari depan/pintu masuk.






   

Di Candi  Prambanan ini kami ga terlalu lama, karena sepertinya anak-anak juga kurang nyaman, selain cuacanya panas sepertinya mereka juga gerah ( maklum belum mandi dari pagi.. di kereta sebelum turun hanya cuci muka dan di lap tisu basah ), lapar dan sudah mengantuk.  Di dalam kami hanya melihat beberapa candi, foto2, kemudian langsung keluar, karena pada mau makan….

Kira2 jam 14.00 kami baru bias makan siang… aga telat ya… setelah itu langsung menuju pantai parang tritis. Perjalanan Candi Prambanan – Pantai Parang Tritis kurang lebih 1,5 – 2 jam. Di perjalanan kami sempat tertidur karena ada AC mobil yang dingin, music enak di denger, drivernya juga bawa mobilnya slow… jadi ngantuk deh…

Sekitar jam 16.40 kami tiba di Pantai Parang Tritis, setibanya disana kami sholat Ashar dulu. Situasinya masih sama seperti dulu terakhir kali saya kesini… dulu sebelum nikah loh…

Angin sepoy-sepoy…. Ehm… benar2 suasana pantai… tidak lama bermain pasir sudah mulai sunset… setelah sunset  kami kembali melanjutkan perjalanan menuju Jogja.




Di tengah perjalanan kami sholat Magrib lalu melanjutkan kembali perjalanan. Sekitar jam 20.15 kami sudah berada di kota Jogja. Kami langsung menuju area makan malam dengan menu gudeg jogja… tapi saya lupa nama daerahnya apa ya…. Mas agung yang tau tempatnya, enaakkk sekali gudeg ini…

Jam 21.00 setelah makan malam kami menuju penginapan di daerah Prawiro taman. Kami chek in, salam perpisahan sama mas agung,  karena kami menggunakan jasa driver hanya 1 hari saja. Kami tukaran nomor telpon, siapa tau lain waktu kami berlibur lagi ke Jogja, kami akan telpon mas agung… tak lupa kami beri tips, servicenya bagus…

Sesampainya di kamar anak-anak pada mandi dengan air hangat. Sebelumnya kami sholat Isya berjamaah, setelah itu pada tepar….




Kamis, 14 Agustus 2014

Pagi hari kami sudah bangun untuk sholat subuh, langsung persiapan keliling Jogja. Ketika keluar kamar menuju office hotel keget juga sih… kenapa banyak bule disini? Sepertinya hampir semua kamar di isi bule, yang ada di ruang sarapan juga bule semua… pas di Tanya ke bagian office kami tau jawabannya.  Oh… ternyata wilayah ini memang tempatnya bule-bule  kalo pada berkunjung ke Jogja disinilah tempatnya… katanya tempat backpacker-an bule2… 

ini dia tempat kami menginap :


Sambil menunggu sarapan yang sudah di siapkan dari pihak hotel, saya berjalan2 melihat lokasi hotel sejenak, semalam tiba disini malam, cape, jadi ga liat sikon2… teryata ada kolam renang, taman, sempet juga liat tariff bermalam disini. Lumayan juga ya tarifnya berkisar antara 400 ribu – 600 ribu tergantung kamar.  Saya fikir ko beda ya tarifnya sama yang saya pesan via internet ? saya pesan online via pegigi.com tariff hanya 206 rb-an/ malam sudah termasuk sarapan, kamar superior double.  Berarti beruntung ya saya pesan via pegipegi.com harganya lebih ekonomis ga mengecewakan juga…. Ok deh.

Akhirmya sarapan kami sudah jadi, kami pun menyantap menu yang sidah di sediakan, sarapan untuk 2 orang kami memilih roti bakar 1, nasi goreng 1. Karena kami ber-4, akhirnya kami memesan 1 lagi menu nasi goreng ( yang ini kena charge, ga dapat gratis, harga 13.000/porsi).
Setelah selesai kami keliling Jogja menggunakan beca, di depan hotel banyak beca-beca yang menawarkan diri menjual jasanya. Tadinya untuk keliling Jogja kami ingin menyewa motor harga 50.000/hari, tetapi kaka Kayla keberatan… katanya panas, pengen naik beca aja…. Okelah akhirnya kami sewa beca. Kami sewa 2 beca. Mereka menawarkan 50.000 untuk 2 beca keliling Jogja lalu di antar lagi ke hotel…. Wah lumayan ya…
Acara hari ini sebelum  ke Istana Jogjakarta kami di ajak melihat kerajinan perak dan kerajinan dagadu dulu oleh tukang becanya…. Setelah itu baru ke Istana Jogja, anak antusias sekali ketika melihat dekorasi istana yang tradisional tapi mewah itu… belum lagi mendengar alunan musik daerah … mereka senang sekali… memang belum pernah kesini sebelumnya.

    



Selama kami di dalam istana, tukang becanya nungguin kita loh… mereka  ga bosen… malah mereka bilang : “ga apa2 memang sudah tugas kami mengantar tamu keliling jogja”.
Setelah itu tujuan kami ke Istana air,  tidak jauh dari istana sekitar 5-10 menit. Di istana air ini di ceritakan dulunya tempat permandian keluarga raja…. Masih Nampak kolam-kolam pemandiannya dan ruang ganti pakaiannya juga masih ada. 

       


Karena setelah ini saya ada keperluan ke daerah Bantul aga jauh keluar Jogja, akhirnya tukang beca ga nungguin kami , karena service mereka kan mengantar kami kembali sampai ke hotel…

Karena sudah mendekati waktu Dzuhur kami memasuki area Masjid yang berada dalam lingkungan Istana air. Disela-sela waktu sambil menunggu Adzan, saya dan anak2 melepas lelah dengan duduk di emperan teras masjid. Tak lama Adzan berkumandang…. Suaranya merdu…. Tapi  kok suara yang Adzan ini seperti tak asing bagiku…  sampai2 saya bilang ke anakku yang kecil : “De, coba liat yang adzan siapa? Ko  suaranya mirip suara ayah?”. Dede Zahra juga bilang : “Iya Bun… ini suara Ayah, coba dede liat dulu”. Ga lama dede Zahra kembali, sambil berbisik bilang : “iya bundaaa…. Yang adzan Ayah”.

Langsung kami mengambil air wudhu dan berjama’ah… ternyata Ayah juga menjadi Imam untuk sholat Dzuhur ini…. Alhamdulillah….
Selesai sholat saya bertanya ke Ayah : “Gimana ceritanya tadi ko tau-tau adzan trus jadi imam?”
“Tadi itu pengurus masjidnya belum ada yang datang sementara sudah masuk waktunya adzan… kebetulan ayah tadi udah wudhu, ada orang tua yang nyuruh adzan trus jadi imam sekalian…. Monggo…. Gitu katanya, ya sudahlah… suatu kehormatan bisa mengumandangkan adzan dan jadi imam di masjid istana air ini…. Ga tiap hari juga”, gitu kata ayah.

Setelah itu kami makan siang di warung nasi yang masih berada di istana air area, lalu melanjutkan perjalanan ke Bantul dengan menggunakan taxi. Di Bantul kami tidak lama hanya mengurus beberapa dokumen pekerjaan, sekitar 30 menit kami di Bantul, selesai urusan kami kembali ke Jogja menggunakan taxi yang sama. Tarif taxi nya 120.000 ,  Taxinya mau nungguin… langsung menuju hotel.

Malamnya kami ke alun-alun jogja… ternyata ramaaaiiii kaya pasar malem, selain makan di angkringan kami juga sempat naik odong-odong.  Eiit….. ini bukan odong2 biasa yang ada di Tangerang loh…. Odong-odongnya keren… berbentuk mobil VW tapi ini di goes/di gayung… kaya sepeda gitu… full music, full lampu. Satu putaran alun2 mereka hargai 30.000 , setelah itu langsung kembali ke hotel.

       



Jum’at  , 15 Agustus 2014

Seperti biasa sarapan dapat service dari hotel. Pagi ini jadwal keliling jogja lagi buat beli oleh-oleh, pakai beca lagi… tapi tukang becanya beda sama yang kemarin. Kami di ajak keliling ke beberapa pusat kerajinan termasuk pasar bringharjo dan malioboro, mulai dari bakpia, manisan, baju dagadu, dll lah… seperti biasa kami selalu di tunggui oleh tukang beca dan kali ini kami di antar kembali ke hotel.

Sebelum Jum’atan kami sudah kembali ke hotel karena ayah mau Jum’atan di sekitar hotel. Sebelum kembali ke hotel kami membeli menu makan siang dulu di warung nasi.  Sementara Ayah Jum’at-an kami beres2 pakaian karena siang ini kami check out menuju Semarang. Setelah Ayah kembali dari Masjid kami makan siang bersama di kamar hotel , setelah itu check out jam 2 siang.

Dari hotel Metro Guest House kami memesan taxi menuju terminal Jogja. Ternyata bis AC dari Jogja-Semarang sudah penuh dan sudah tidak ada terakhir katanya jam 1 siang tadi…. Terpaksa deh kami naik yang non AC. Sekitar jam 15.15 wib bis berangkat dari terminal Jogja. 

Perjalanan Jogja-Semarang naik bis lumayan lama dan maceet… ampun….  Perjalanan di tempuh 4-5 jam, Anak2 pada protes naik bis non AC… panas gerah… aga rewel disini mereka… 

Sampai Semarang sekitar jam 19.30 wib.  Sampai di Semarang aga bingung juga, sampai sana malam , sudah banyak yang berubah juga…. Terakhir ke Semarang itu tahun 2008 kalo ga salah. Mau telpon Pa’de atau sepupu hp lowbatt… ya sudahlah berusaha semampunya sampe rumah di Cimanuk area.

Karena banyak bawaan anak2 juga baru bangun tidur, akhirnya naik taxi blue bird. Naik taxi ke daerah kaligawe / sawah besar jalan cimanuk.  Ternyata supirnya juga ga tau daerah ini karena baru di pindahin dari Jogja…. Hedeehhh…. Sama dong kita.  Karena sama-sama ga tau lokasi tujuan dimana… ternyata setelah Tanya sama orang, lokasi tujuan itu tinggal belok kiri aja…. Ya ampun…. Segitu lupanya , udah berapa tau ga kesini banyak jalan2 baru, ruko dimana-mana panglinglah…..

Daerah Kaligawe jalan Cimanuk ini dulu tempat tinggalnya Alm Mbah Kakung dan Mbah Putri, sekarang yang nempatin Bude sama Pa’de.
Ketika masuk rumah mbah… sudah ada Pa’de , Bude, sama adik sepupuku caca. Ngobrol2 sebentar setelah itu bawain masuk tas2 ke kamar depan. Kebetulan di Cimanuk ini ada rumah yang biasa di tempati bapak kalo lagi dinas ke Semarang… jadi ya kami memanfaatkan rumah itu untuk kami tinggal 1 hari di Semarang. 

Setelah itu kami meminjam motor Pa’de buat cari makan malam dianter sama sepupu,  tadinya mau ke simpang lima di tengah perjalanan gerimis…. Akhirnya belok arah, makan bakso di baso Citarum.
Jam 21.30 wib kami sudah pulang lagi ke rumah Cimanuk. Anak2 ga mau tidur di Cimanuk mau ikut tantenya tidur di rumahnya di daerah sawah besar. Ya sudah lah….



Sabtu , 16 Agustus 2014

Pagi2 jam 7 sudah siap2 mau jemput anak2 di sawah besar….. ada sms “bunda ga usah ke sawah besar, nanti aku sama tante yang ke tempat bunda, sekarang lagi di simpang lima sama tante caca”. Ya sudah kami tunggu mereka sampai datang, ga lama mereka datang.

Ternyata benar pagi2 mereka udah jalan2 sama tantenya...


Kemudian kami mencari sarapan ke pasar waru ( kalo ga salah namanya ) pasar dekat dengan sawah besar area. Banyak jajanan tradisional, kami pilih bubur koyor dan bubur ubi , ( menu yang ga ada di Tangerang ). “Dibungkus aja nanti makan di rumah Bu’le”, kata sepupuku, sambil silaturahmi kesana.

Sesampai di rumah Bu’le kami menyantap menu sarapan kami… ehm… luar biasa nikmatnya… setelah itu berkunjung sebentar melihat tempat kerja ( CV. Wahana Sakti ) berdekatan dengan rumah Bu’le. Kami melihat area kerja yang katanya kemarin habis kebakaran tapi Alhamdulillah sempat di padamkan sebelum api membesar.

Sekalian promo ah...

 Foto di samping adalah tempat untuk oven roll karet yang ada di workshop.













 Kalau foto disamping ini adalah roll rubber yang sudah jadi dan siap di kirim ke pelanggan. 

ukuran roll ini dari roll yang seukuran buat mesin ketik sampai yang panjangnya 4 meter diameter 50cm jg ada... tergantung pesanan aja... 

promosi ya...











 Kami meminjam 1 motor kantor untuk keliling Semarang di temani dan di pandu oleh caca (adik sepupu).

Kami langsung menuju Bergoto tempat makan mbah kakung dan mbah putri, ziarah kubur sebentar kira2 15 menit kami disitu. Nah... ini fotonya daerah Bergoto.


Setelah itu perjalanan lanjut ke Sam Poo Kong ( kuil ).  Ga nyangka di Semarang  ada kuil besar  dan bagus seperti ini.

 Setelah beli tiket masuk…. Ehm…. Suasananya seperti di China ada tembok raksasa ( gerbang kemakmuran ), patung Laksamana, lampion2, semua ornament seperti lagi berada di negri China.




Foto ini , adalah foto diantara lilin raksasa... lilin ini menyala loh...



Foto ini adalah foto diantara gerbang kemakmuran dan patung Laksamana Zheng He.

See ???
Siapa sangka foto-foto diatas itu adalah foto di suatu kuil yang letaknya di daerah Semarang....

Btw, di kuil ini disediakan mushola letaknya dekat dengan pintu masuk sebelah kiri, jadi untuk pengunjung muslim yang datang kesini tetap bisa menjalankan sholat. Kebetulan waktu dzuhur tiba kami sholat Dzuhur dulu di mushola tersebut kemudian keluar dari area kuil dan mencari makan siang.

Lunch kali ini kita di pandu yang deket kampus aja… katanya biar murah tapi enak… ya udah aku mah manut aja…  Setelah makan siang sekitar jam 14.30 kita lanjut perjalanan menuju Masjid Agung Semarang. Yang katanya kubahnya bisa di buka atau di tutup. 
Ketika sampai di Masjid Agung, Masya Allah…. Masjidnya besar sekali, arsiteknya juga menarik seperti masjid2 di timur tengah.


           

( setelah dari China langsung menuju Dubai….. hehehe……)

Setelah sholat Ashar di Masjid tersebut kami langsung pulang untuk siap2 pulang ke Tangerang.  Jam 17.00 wib kami pamitan ke Pa’de , Bu’de, caca di Cimanuk. See you tante Caca..... makasih ya udah ajak kita keliling Semarang...

Kereta kami berangkat jam 18.30 wib dari stasiun tawang jaya. Kami sewa taxi menuju stasiun. Sampai di stasiun jam 17.30 wib , kami langsung membeli makanan untuk makan malam nanti di kereta.

Kereta datang tepat waktu, kami langsung naik, cari tempat duduk sesuai nomor yang ada di tiket. Diperkirakan sampai stasiun pasar senen jam  02.00 wib . setelah makan malam ga lama kami semua tertidur di  kereta. Ketika saya bangun waktu sudah jam 01.15 wib saya ga bisa tidur lagi… saya membangunkan anak2 karena sudah mau sampai stasiun pasar senen.

Kereta berhenti di stasiun pasar senen  jam 02.20 wib , karena sampai disana malam belum ada bis juga yang ke Tangerang, akhirnya kami naik taxi. ( taxi ini langganan bapak kalo pulang pagi seperti ini sampai senen belum ada bis, bapak pakai jasa taxi ini, kebetulan sudah kenal juga sama supirnya, dan supirnya juga sudah tau posisi rumah kami, tanpa basa basi  kami langsung naik taxi. Sebelumnya saya sudah janjian dengan supir taxi ini untuk di jemput di senen jam 2 pagi )

Sampai rumah jam 03.15 , tanpa maceet… Alhamdulillah sampai rumah dengan selamat.
Sekian ya pengalaman jalan-jalan kami, semoga bermanfaat bagi yang mau jalan2 bersama keluarga.


Berikut  kira-kira rincian biaya yang kami keluarkan untuk perjalanan di atas :
 
Bis Pasata AC Tangerang – Terminal Psr.Senen  ,  Rp 7.000 x 3 orang
Rp      21.000
Tiket KA St.Pasar Senen – St.Lempuyang Jogja ,  Rp 50.000 x 4 orang
Rp    200.000
Sewa mobil avanza 1 hari di Jogja ( sdh termasuk bensin dan supir )
Rp    500.000
Sarapan pagi tgl 13/8/14 , 5 org  (soto, nasi, teh hangat)
Rp      40.000
Sewa Jeep wisata merapi  ( 2 jam )
Rp    350.000
Tiket masuk Candi Prambanan,  Rp 30.000 x 2 orang dws,  Rp 25.000 x  2 anak2
Rp    110.000
Makan siang tgl 13/8/14 , 5 org ( soto lamongan, teh hangat )
Rp     65.000
Makan malam tgl 13/8/14 , 5 org ( gudeg, nasi, ayam, dll )
Rp     90.000
Tips driver  (sewa mobil )
Rp     50.000
Hotel Jogja 2 malam
Rp   500.000
2 beca keliling jogja @ 25rb/beca,  ( 2 x tgl 14 & 15/8/14 )
Rp   100.000
Tiket masuk istana jogja , Rp 3.000   x 4 org
Rp     12.000
Tiket masuk istana air , Rp 3.000   x 4 org
Rp     12.000
Taxi Jogja - Bantul
Rp   120.000
Makan siang di Jogja tgl 14/8/14  4 org  (ayam bakar, nasi, es the manis)
Rp     56.000
Makan malam di alun2 Jogja tgl 14/8/14  4 org  (angkringan)
Rp     35.000
Sewa odong-odong di alun-alun  1 putaran
Rp     35.000
Sewa  2 beca ke alun-alun (jarak dekat , bukan keliling jogja)
Rp     35.000
Makan siang di Jogja tgl 15/8/14  4 org  (nasi rames, nasi, es the manis)
Rp     45.000
Taxi , hotel – terminal jogja
Rp     25.000
Bis Jogja – Semarang  ,  4 org  x  Rp 25.000
Rp   100.000
Taxi ,  (turun bis – jl. Cimanuk ) , kena tariff minimal
Rp     25.000
Makan malam di baso citarum semarang   tgl 15/8/14  5 org 
Rp     65.000
Sarapan pagi  di semarang tgl 16/8/14 , 5 org  (bubur koyor , bubur ubi)
Rp     21.000
Bensin motor keliling semarang
Rp     15.000
Tiket masuk Sam Poo Kong  Rp 3.000 x 5 org
Rp     15.000
Makan siang area kampus semarang tgl 16/8/14 , 5 org  (ayam bakar, nasi, es campur, es the, kelapa muda)
Rp     70.000
Taxi  cimanuk – stasiun tawang jaya
Rp     20.000
Tiket KA St.Tawang Jaya -  St.Psr Senen  ,  Rp 50.000 x 4 orang
Rp   200.000
Makan malam 16/8/14 ,  4 org
Rp     45.000
Taxi  St. Psr Senen – Tangerang (rumah)
Rp   130.000
Tol Jkt- Tng
Rp       4.500
                     TOTAL
Rp   3.115.500



Total pengeluaran wisata ini, 12-16/12/14 , 5 hari 4 malam, 4 orang ( 2 dewasa , 2 anak2 ) , 2 kota tujuan dan 9 tempat wisata  adalah  Rp 3.115.500

Di luar biaya oleh-oleh ya……  belum lagi kalau ada kenaikan harga.
Denger2 nih, kereta ekonomi udah ga bersubsidi (pertengahan desember 2014 kalau ga salah).... jadi kurang tau sekarang berapa ya tarifnya...

Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan dan persiapan budget yang harus di sediakan.


Info  Hotel :
Metro Guest House , Jl. Prawirotaman
Check in : 13/8/14 jam 13.00   ,  check out 15/8/14 jam 14.00  , 2 malam – 1 kamar superior (double/twin) include sarapan , Rp 206.612/hari + ppn Rp 500.000 untuk 2 hari.   Pembayaran transfer melalui BCA  ketika masih di Tangerang.