Lanjutan dari Melaka ya...
Sabtu, 24 Januari 2015
Melaka – Kuala Lumpur.
Perjalanan Melaka - Kuala Lumpur dimulai ketika bis memasuki
jalan tol, pemandangan kembali dengan perkebunan kelapa sawit di kanan kiri
jalan. Rupanya banyak sekali ya kelapa sawit disini…. Kalau jalan tol di pulau jawa pemandangannya
sawah, perumahan, ruko2, bangunan bertingkat, dll. Kalau di pulau jawa masih
banyak perkebunan seperti ini mungkin sudah di manfaatkan oleh beberapa orang
untuk membangun perumahan atau mall dsb.
Bis melaju dengan kecepatan sedang rata2 70-80 km/jam,
pemandangan yang membosankan membuat saya mengantuk…. Ketika terbangun sudah
tiba di gerbang tol dan memasuki kota Kuala Lumpur. Tepat jam 3 sore bis yang
kami tumpangi sampai di terminal TBS, terminalnya baguuussss, besaaar,
bersiiih, seperti airport internasional luaaas sekali…. Tempat parker bis atau
kendaraan pribadi juga waaahhhhh, TOP deh…..
Setelah memasuki terminal TBS kami langsung mencari Surau,
ada di lantai 4, setelah itu membeli tiket kereta LRT dari TBS tujuan sentul
timur. Terminal TBS ini langsung dihubungkan dengan 3 jalur kereta, ampang
line, KLIA express, stasiun KL sental.
Mengingat kami booking hotel di daerah petaling street jadi
kami turun di stasiun plaza rakyat. Harga tiket LRT RM 1.70/orang. Tujuan
setiap stasiun berbeda harganya tergantung jaraknya. Membeli tiketnya di mesin
tiket otomatis, masukkan uang RM 2, pilih stasiun tujuan, berapa orang, tekan
ok, langsung keluar coin biru dan uang kembalian dari mesin tersebut. Coin ini
nanti dipakai untuk masuk ke stasiun, di pintu masuk tinggal di touch/tempelkan
saja coin ke pintu masuk lalu pintu akan terbuka, tunggu kereta sampai datang,
kami melewati 6 stasiun, di stasiun ke 7 kami turun. Ketika di pintu keluar,
masukkan coin biru di lobang coin pintu supaya pintu bisa terbuka saat keluar
dari stasiun.
Setelah itu kami mencari informasi tentang kartu Touch and
Go. Atau kartu Rapid KL, dari pada harus mengantri setiap kali naik LRT/MRT.
Harga Rapid KL RM 15, jumlah yang terdapat pada kartu RM 10 , RM 5 untuk
deposit kartu.
Setelah sampai di stasiun plaza rakyat kami mengikuti
petunjuk arah keluar, situasi ketika keluar stasiun plaza rakyat adalah mall
disebelah kanannya, bagian depan langsung jalan raya, sebelah kiri hotel besar
(lupa ya nama hotel itu…) , setelah itu ambil arah kiri, arah china town, hotel
kami Hotel Alamanda Jl. Petaling China Town, lurus terus sampai ada 1/4an lampu
merah yang dibawah jembatan penyebrangan, itulah jalan petaling street china
town. Setelah melihat 1/4an tersebut langsung belok kiri (ada gapura besar
“petaling street”) terus telusuri nomor yang ada. Sedikit sulit mencari hotel
ini karena ternyata jalan petaling ini jalanan yang di penuhi oleh pedagang
kami lima (seperti pasar baru/tanah abang), akhirnya kami menemukan hotelnya,
ada di sebelah kanan jalan.
Kemudian kami cek-in, hotel kami booking via online dengan
pembayaran kartu kredit. Ketika cek-in ternyata kamar sudah di bayar oleh kartu
kredit, mereka hanya meminta deposit RM 20 untuk jaminan jika kita menggunakan
fasilitas hotel, jika tidak ada uang depositnya bisa diambil lagi ketika
cek-out hotel. Kami dapat kamar lantai 5 naik dengan lift. Kamar lengkap dengan
AC, TV, queen bedroom, bathroom di dalam, handuk dan peralatan kamar mandi.
Kami sholat sejenak, bersih2 badan yang sudah lelah biar fresh, setelah itu
kami keluar hotel sekitar jam 7 malam untuk ke Masjid Jamek, kami ingin sholat
Maghrib disana. Dari petaling street kami coba jalan kaki kearah dataran
merdeka kurang lebih 10 menit sampai ke Masjid Jamek, langsung berwudhu karena
adzan sudah berkumandang.
Ternyata Masjid Jamek itu posisinya berdekatan sekali dengan
stasiun Masjid Jamek. Setelah itu kami ingin ke Bukit Bintang. Saya penasaran
dengan nama tempat ini.. bukit bintang?? Seperti apa ya?? Yang ada dalam
fikiran saya bukit bintang itu tempat yang sejuk, perbukitan, banyak bintangnya
( seperti di lembang gitu…) romantislah…. Wih, kalau makan disana enak nih…
makanya kami tidak makan dulu padahal sudah lapar… karena banyak orang bilang
“kalau ke KL jangan lupa datang ke bukit bintang ya…”
Dari stasiun Masjid Jamek kami naik monorail tujuan
titiwangsa (line hijau) turun langsung di stasiun bukit bintang. Setelah sampai
stasiun bukit bintang, saya nengok kanan kiri mana bintangnya?? Mana bukitnya??
, setelah tiba di sana…. Terkejut dan kecewa karena tempatnya tidak sesuai
dengan namanya… tidak ada bukitnya…. Yang ada mall-mall untuk shooping dengan
merk2 terkenal seperti GAP, H&M, Manggo, dsblah… ada kafe dan resto2 ,
banyak bule-bule juga yang pada makan di
resto. Oalah…. Seperti init oh
tempatnya, kalau menurut saya bukan tempat yang menarik untuk di kunjungi,
biasa aja seperti SOGO di Jakarta.
Karena sudah jauh2, cape, pegel jalan datang ke tempat ini,
lapaar pula disertai rasa kecewa, lengkap sudah…. Karena lapar dan memang mau
sekali makan, yang ada didepan kami hanya MacD, ya sudahlah…. Resto itu yang
menjadi pilihan kami… jauh2 kesini Cuma makan MacD !!! , MacD paket burger + es
krim RM 9.90 , setelah makan cepat2 kembali ke hotel dengan monorail yang sama,
sampai stasiun plaza rakyat kami turun menuju arah hotel.
Di perjalanan antara stasiun dan hotel saya merasa lapar
lagi… (maklum sedang berbadan 2, jadi porsi makan harus double..hehe…) akhirnya
beli makanan nasi goreng ayam, roti cane, teh tarik seharga RM 9.90 dan beli
cemilan + air mineral seharga RM 9, semua makanan di bungkus untuk makan di
hotel karena ingin cepat2 rebahan di kasur yang empuk karena kaki sudah supeeer
pegeel di kereta berdiri, di tambah lagi harus jalan kaki dari stasiun ke
hotel.
Sampai di kamar langsung bersih2 badan, ganti pakaian
daaan….. makaaaannnn….. lihat jam sudah jam 1 pagi, langsung tiduuur.
Ternyata system transportasi MRT di Singapore dan Kuala
Lumpur berbeda ya…. Sekilas sih sama…. Tapi tetap lebih TOP dan disiplin di
Singapore.
Minggu, 25 Januari
2015.
Jam 10 pagi mulai berangkat menuju KLCC tower menggunakan LRT
dari stasiun plaza rakyat tujuan stasiun sentul timur, interchange di stasiun
masjid jamek lanjut ke stasiun KLCC. Setelah sampai stasiun KLCC telurusi/ikuti
arah keluar, ketika keluar cuaca sangat terik, langsung belok kiri cobalah
melihat ke atas… itulah Petronas Twin Tower, jalan menuju arah depan baru dapat melihat dengan jelas
bentuk dan bangunan gedung ini. Lokasi di depan itu kurang bagus untuk berfoto
karena hasil foto akan siluet.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOvvZaLot78SLLcKXbUreKMafaFPDKkVBmVOgU_YNAht0M4k68YgYszXqNglEGcM41jXAPwESNCHwge-Az7agM_jEK3chV_MR8DhgRYmGk5QSjwbfJEYTHclL8MTS3o0h59DRbwUIMDL8w/s1600/IMG_20150125_152057.jpg)
Dari stasiun KLCC kami langsung menuju stasiun KL sentral,
setelah di KL sentral kami makan siang dulu mengingat tadi pagi belum
sarapan.., kami makan di ayam penyet resto dengan menu soto ayam+nasi, paket
daging penyet, es lime, es sirup bandung dengan harga RM 31 , setelah itu
sholat dzuhur di jama’ Ashar, lalu membeli tiket KTM komuter tujuan Batu Caves
dengan harga RM 2/orang. Melawati 7 stasiun kurang lebih 20 menit sudah sampai
di stasiun baru caves. Batu caves ini merupakan stasiun terakhir KTM komuter
line dari arah Pelabuhan Klang.
Ketika sampai di Batu Caves kami disambut oleh puluhan burung
dara berwarna abu2 dan hitam. Batu Caves adalah bukit kapur yang memiliki
beberapa kuil dan gua serta anak tangga yang terdiri dari 272, tidak tahu pasti
berapa jumlah pastinya karena saya tidak naik sampai keatas mengingat sedang
berbadan dua. Pertama kali melihat tempat ini saya kagum karena keindahan alam
disini, terdapat patung sangat besar dan tinggi, dan beberapa kuil tempat
sembahyang agama Hindu, selain itu banyak juga yang menjual makanan dan minuman
serta cendramata khas tempat ini, jadi Batu Caves ini sebetulnya adalah kuil
tetapi dapat dikunjungi oleh wisatawan, jika berkunjung ke tempat ini hari
senin pasti akan kecewa karena kuil ini tertutup untuk umum untuk hari senin.
Setelah merasa puas kami berada disini dengan berfoto ria, kami pun segera
kembali menuju KL Sentral dengan membeli tiket
KTM komuter RM2/orang.
Btw, di stasiun batu caves ini ada toilet tapi bayar ya…
rata2 RM 0.3 (30 cent) – RM 0.4 tergantung lokasi, jadi siapkan uang pecahan
kecil.
Dari Batu caves tujuan kami selanjutnya adalah Dataran
Merdeka, setelah di stasiun interchange kami berganti dengan MRT Kelana Jaya
tujuan Gombak dan turun di stasiun Pasar Seni. Setelah keluar stasiun pasar
seni mengambil arah central market, melewati area sentral market hingga keluar
dari jalur sentral market kemudian belok kiri tidak jauh dari tempat ini adalah
Dataran Merdeka. Dari pasar seni kami jalan kaki menuju dataran merdeka kurang
lebih 10 menit.
Kami berfoto ria di Kuala Lumpur City Galeri, air terjun
buatan yang ada di dekat lokasi dan sebuah lapangan besar (seperti alun2)
dengan rumput yang berwarna hijau, disana sudah banyak orang2 yang berkumpul
dengan keluarga untuk menghabiskan waktu sore bersama.
Lapangan ini dikelilingi oleh gedung2 menjulang tinggi,
sangat terasa sekali hempasan semilir angin ketika kami duduk2 di rumput hijau,
dari tempat ini terlihat juga menara petronas dan menara KL tower, cukup bagus
menjadi background foto2 kami.
Karena sudah sore, tujuan kami adalah kembali ke hotel. Dari
tempat ini kami kembali kea rah central market dan mengikuti petunjuk arah
menuju petaling street, ternyata dataran merdeka dengan tempat kami menginap cukup
dekat, dengan berjalan kaki kurang labih 10 menit kami sudah sampai di petaling
street. Setiba di kamar langsung istirahat, AC on…. Weenaeeee, poll….
Setelah sholat Isya kami keluar hotel untuk membeli beberapa
souvenir untuk keluarga, teman, dan sahabat kemudian mencari makan malam.
Tempat pembelian souvenir tidak jauh karena ada di depan hotel, sepanjang
petaling street itu adalah salah satu tempat pembelian souvenir2. Ketika makan
malam kami memilih menu nasi, ayam goreng, sambal, bihun kuah, teh tarik dengan
harga RM 9.90 kami bungkus pesanan kami untuk di makan di hotel. Dan membeli 1 botol
air mineral yang kecil, 1 botol yang besar dan 1 kotak susu milo seharga RM 6.3
, setelah itu kami kembali ke hotel untuk menyantap makanan yang kami beli, dan
istirahat…
Untuk kisaran harga oleh-oleh di petaling street ini
terjangkau, misalnya saos2 bergambar petronas tower RM 4-6 tergantung size,
gantungan kunci 1 renceng isi 5 pcs RM 5, magnet kulkas tergantung model
RM3-5/pcs, parfum2 KW RM 20-50/botol tergantung aroma dan ukuran botol, tas2
KW1 yang bermerk, miniature petronas tower RM 30-45, penjual disini masih
menerima tawar menawar harga loh…. Ada juga sih harga yang sudah di bandrol
(harga mati).
Senin, 26 Januari
2015.
Persiapan kami mulai dari jam 7 pagi, tujuan kami hari ini
adalah Genting Highlands. Genting ini terletak di luar kota Kuala Lumpur dengan
waktu tujuan kurang lebih 1 jam dan harus menggunakan bis untuk menuju kesana.
Menurut info untuk ke genting ini naik bis dari terminal
putra, jadi dari stasiun plaza rakyat kami menuju terminal putra. Sebelum masuk
stasiun kami sarapan dulu dengan menu roti cane biasa, roti cane telur, teh
tarik, kopi tarik dengan harga RM6.
Dari stasiun plaza rakyat langsung menuju stasiun PWTC,
setelah keluar stasiun PWTC kami berjalan kaki menuju terminal putra. Ketika
kami sampai terminal tersebut kami curiga, q terminal sepi tidak ada bis2
seperti layaknya sebuah terminal…. Wah, jangan2 sudah tidak beroperasi lagi
terminal ini.
Sedikit kecewa sih… mana jalan kami lumayan jauh, saking
penasarannya sampai mengelilingi terminal
putra, ya sudahlah… kami kembali lagi ke stasiun PWTC dan bertanya
kepada petugas mengenai tujuan kami. Mereka mengarahkan ke KL sentral. Akhirnya
kami menuju KL sentral dan membeli tiket bis tujuan genting. Pembelian tiket
bis tujuan genting ini terletak di luar/bawah KL sentral, masih ingat ketika
pertama kali turun bis dari airport LCCT? Nah… disitu beli tiketnya.
Sebetulnya petugas tadi memberikan informasi, bisa saja
membeli tiket bis ke genting ini di stasiun plaza rakyat tetapi beli tiketnya
di atas bis takutnya “di tembak” harganya, lebih baik ke KL sentral yang sudah
jelas.
Setelah keluar dari KL sentral kami membeli tiket bis tujuan
genting dengan harga RM 10.30/orang untuk dewasa oneway sudah termasuk tiket
skyway (kereta gantung seperti di TMII), jika ingin membeli tiket twoway (PP)
juga bisa harga RM 20.60 tinggal di pilih saja… karena kami tadi salah arah
(nyasar dulu ke terminal putra) kami tidak bisa membeli tiket bis yang
berangkat jam 10 pagi karena sampai counter bis tadi jam 10.15 , bis yang yang
10 pagi sudah berangkat. Jadwal bis tujuan genting ini tidak setiap jam ada,
hanya ada jam 8 pagi, jam 10 pagi, dan jam 12 siang. Dengan sangat terpaksa
kami menunggu bis yang berangkat jam 12 siang.
Di tiket genting ini terdiri dari 2 bagian tiket , untuk bis
dan untuk skyway. Ketika naik bis, bagian tiket bis akan di sobek, sisa tiket
untuk skyway, jangan hilang karena nanti akan di gunakan saat naik skyway.
Kenapa saya ingin sekali ke genting?? Padahal Cuma naik
kereta gantung aja kan?? Memang hanya kereta gantung. Tapi bukan kereta gantung
yang ingin saja lihat… kereta gantung di TMII pemandangannya rumah2 adat, danau
replica pulau2 Indonesia. Tapi di genting ini pemandangannya… Masya Allah…
pemandangan alam yang menakjubkan, melewati beberapa lembah dan gunung
(pastinya kereta gantungnya naik turun) dengan jarak kurang lebih 3-4 KM. hal
ini yang memacu saya untuk datang ke genting, sekalian uji adrenalin…
Kami menunggu kurang lebih 1 jam, dari pada kami menunggu di
tempat tunggu bis tujuan genting lebih baik kami menunggu di ruang tunggu di
dalam (area KL sentral) yang jelas lebih nyaman, kalau nunggu di ruang tunggu
bis tujuan genting kurang nyaman karena bau asap kendaraan yang sedang lalu
lalang di area tersebut.
Sebetulnya harga tiket bis tujuan genting adalah RM 4.30 tapi
sudah di paket dengan tiket skyway harga RM 6, jadi harganya sudah di paket
(bis+skyway) RM 10.30 . Ada juga paket
wisata di genting harga RM 68 bisa dibeli di counter tiket bis, harga paket
wisata tersebut sudah termasuk 2 arena permainan (indoor dan outdoor). Selain
bis ada juga taxi untuk ke genting ini, harga taxi sekitar RM 45-50 tawar
menawar dengan supir taxi, pilih saja mana seleranya.
Jam 11.30 kami mulai menuju bis tujuan genting dari ruang
tunggu KL sentral. Bis kami sudah terlihat berwarna merah ati bertuliskan
Resort Word Genting, bagus juga bisnya.. ketika pintu bis terbuka semua
penumpang mengantri untuk masuk ke dalam bis. Kami dapat nomor bangku 3 & 4
yang ternyata posisi bangkunya terletak di belakang supir…
Tepat jam 12 siang bis berangkat, jika ada penumpang yang
terlambat akan di tinggal, on time sekali ya…. , bis mulai keluar dari area KL
sentaral menuju Genting. Ternyata lalu lintas maceettt…. Menurut supr
perjalanan ke genting kurang lebih 2 jam, lama juga ya…. Ya sudah nikmati saja
perjalanan ini, karena genting adalah tujuan akhir wisata kami di Kuala Lumpur.
Ternyata perjalan menuju genting tidak sejauh yang kami
bayangkan, sekitar 1 jam kami sudah sampai di genting. Genting itu tempatnya
seperti puncak Bogor, perjalanan tadi juga sempat belok2 dan naik-turun.
Genting tempatnya sejuk dan dingin, banyak villa dan hotel di sepanjang jalan,
tapi sepertinya disini jauh kemana2 cocok tempat untuk istirahat saja. Bis
berhenti di terminal Gothong.
Di genting ini terdapat skyway, permainan outdoor, indoor,
kasino, dll. Setelah bis berhenti kami langsung menuju genting skyway complex,
ikuti saja arah menuju skyway (lantai 1), siapkan tiket skyway karena akan
diminta saat di pintu masuk skyway. Kami mulai melihat skywaynya… kami langsung
menuju antrian skyway, tiket diserahkan ke petugas dan langsung naik skyway.
Arah skyway kami adalah dari lembah, begitu keluar dari
stasiun skyway, skyway langsung menaiki bukit, tak lama kami sudah berada
diatas bukit, Masya Allah…. Begitu besar ciptaan-Mu ya Rabb…. Kau maha pencipta
seluruh isi bumi dan jagat raya… ketika berada diatas kami bisa melihat gunung2
dan bukit2, karena memang berada diatas gunung, skyway bergerak mengikuti arah
gunung, naik dan turun sangat menguji adrenalin kami.
Di dalam skyway kami tidak berdua tapi bersamaan dengan
wisatawan lain dari timur tengah sepertinya karena wanitanya bercadar mereka
pun tak hentinya mengucapkan kebesaran ciptaan Allah.
Begitu sampai puncak skyway sempat berhenti beberapa detik,
ketika skyway berhenti kami bingung kenapa berhenti??? Tak hentinya kami yang
berada dalam skyway mengucapkan Istighfar… takut terjadi sesuatu karena kami
benar2 jauh diatas tanah… tapi tak lama kereta kembali berjalan lagi,
Alhamdulillah…. Hati kami jadi ploooongggg.
Setelah melewati puncak skyway mulai berkabut sehingga jarak
pandang kami pun terbatas kira-kira 3 meter jarak pandang kami dapat melihat
pemandangan sekitarnya, benar2 menguji adrenalin, sekitar 2-3 menit jarak
pandang kami tertutup oleh kabut tetapi setelah itu kabut hilang dengan
sendirinya, ketika kabut turut udaranya sanggaaattt sejuk sehingga dapat
merasakan hembusan angin di wajah kami. Tak lama dari turunnya kabut itu
sampailah kami pada tujuan kami, mulai terlihat gedung/stasiun skyway, jarak
tempuh antara lembah (saat naik skyway) dan gunung (saat turun skyway) sekitar
15-20 menit dengan jarak kira-kira 4 km.
Setelah tiba di gunung, kemana tujuan kami? Kami hanya
melihat2 sekeliling gedung karena sedikit gerimis kami tidak bisa keluar
ruangan kami menikmati pemandangan di gunung highlands ini, karena kami belum sholat
Dzuhur kami mencari Surau yang tidak jauh dari pintu keluar skyway. Setelah itu
kami mencoba keluar gedung sebentar dan ternyata kabutnya turun lagi… sejuk dan
dingin…
Karena kami tidak berniat mengunjungi permainan indoor maupun
outdoor setelah merasa puas berada di tempat ini kami kembali menuju lembah
dengan naik skyway lagi. Karena awalnya kami hanya membeli tiket oneway jadi
kami harus membeli tiket skyway untuk kembali ke lembah menuju bis. Harga tiket
skyway RM 6/orang. Perjalanan kembali menuju lembah ini situasinya sama seperti
pada saat kami menuju puncak gunung, kabut turun dengan lebat bahkan jarak
pandang kami hanya sekitar 1 km kabutnya sangat tebal.
Saya pribadi sebagai orang awam sempat berfikir, siapa
arsitek yang merancang skyway ini?? Pintar sekali orang itu bisa mempunyai
pemikiran untuk membuat transportasi seperti ini melewati beberapa gunung dan
lembah, belum lagi saya melihat pondasi dari bangunan skyway ini yang begitu
kokoh, belum lagi perawatan2 skyway dan jalurnya…., Coba saja di Indonesia di daerah2 pelosok yang
tidak terjangkau transportasi darat bisa menggunakan transportasi skyway
seperti ini, selain dapat menolong penduduk yang terisolasi dapat juga
dijadikan wisata yang sangat menarik….
Separuh jalan kami lewati lintasan skyway tak lama gerimis…
dalam perjalanan pulang ini hanya kami berdua yang ada di dalam skyway, gerimis
mulai terasa deras dan udara semakin dingin, di tambah lagi jendela atas yang
terbuka untuk sirkulasi udara di dalam skyway semakin banyak udara yang masuk
semakin dingin di dalam skyway tentu menambah adrenalin kami terpacu… semakin
khawatir dengan perjalanan ini…. Saya bertanya dalam hati “kapan sampai di
lembah? Lindungi kami ya Allah….” , ketika hujan semakin deras tak lama lembah
tujuan skyway kami pun terlihat dari atas, Alhamdulillah kami sampai
tujuan. Tak terbayang oleh saya saat
hujan deras kami masih berada di dalam skyway bisa-bisa jantung saya berdetak
kencang karena merasa ketakutan…
Setelah turun dari skyway kami langsung menuju lantai 3 untuk
membeli tiket bis tujuan KL Sentral. Ternyata jadwal bis tujuan KL sentral
adanya jam 6.30, what??? Masih lama… karena ketika saya lihat jam di counter
tiket bis baru jam 3 sore. Terlalu lama kalau kami harus menunggu sampai 3 jam
lebih. Akhirnya kami memilih alternative lain, kami mencari bis tujuan terminal
pudu karena bis tujuan terminal pudu jadwal berangkat jam 4.30 sore, ya… tak
apalah… nunggu sekitar 1 jam dari pada harus menunggu jampai jam 6.30 , tiket
bis Genting-Terminal Pudu harganya RM 4.60/orang. Sambil menunggu jadwal
pemberangkatan bis, kami menunggu di kantin yang tidak jauh dari ruang tunggu
bis, kami memilih menu mi goreng, pisang goreng (3 pcs), teh tarik, air mineral
seharga RM 12, lumayan mahal ya…. Maklum tempat wisata…
Ketika sudah jam 4 kami menuju tempat tunggu bis, sudah
banyak penumpang lain yang menunggu, sekitar 15 menit kami menunggu bis datang
dan semua penumpang naik, kami dapat nomor bangku 43 dan 44 ternyata paling
belakang…. Tepat jam 4.30 bis mulai melaju meninggalkan genting highlands..
wooow mantap kami duduk di belakang bangkunya sedikit tinggi di bandingkan
bangku2 yang ada di depan kami, jadi ketika bis naik atau turun belok kanan
atau belok kiri mengikuti jalan kami terasa terbang dan seperti naik halilintar
di Dufan… , kerena sedikit lelah dengan perjalanan selama di
genting highlands saya sempat tertidur di bis dan ketika bangun sudah berada di
dalam kota, perjalanan dalam kota sedikit macet karena bertepatan dengan orang
jam pulang kantor sepertinya. Sampai di terminal pudu sekitar jam 5.45 sore
kami langsung turun dari bis dan mengikuti arah jalan keluar terminal pudu.
Ternyata terminal pudu itu menyatu dengan mall. Mall di atas gedung dan
terminalnya di basement.
Ketika sampai diluar terminal betapa terkejutnya kami
ternyata sudah berada di Plaza Rakyat area,
what ??? kami berdua tertawa lepas, tak habis fikir… ternyata kami sudah
di putar-putar dan di bikin pusing oleh peta.
Oalaaaahhhhh…… kalau tau begitu tadi pagi ketika ingin pergi ke Genting
beli saja tiket bis di terminal pudu yang ternyata jadi satu tempat dengan
plaza rakyat, ga muter-muter harus ke terminal putra segala, mana udah ga
beroperasi …..!! hedeh… maklumlah kami
selama di Kuala Lumpur ini tidak memakai jasa pemandu wisata, kemana pun kami
pergi hanya berdasarkan peta, bertanya pada petugas, dan modal nekad.
Jadi nanti kalau lain waktu ingin pergi ke Genting Highlands
jika berada di daerah petaling china town langsung saja ke terminal pudu,
lokasinya di bawah/basement mall plaza rakyat, tidak usah muter2 ke KL sentral
harga bis sama saja, lumayan hemat waktu kan…
Ketika keluar dari terminal pudu hujan turun sangat lebat
sehingga membuat langkah kami terhenti sesaat untuk meneduh. Setelah hujan
berhenti kami meneruskan perjalanan kami menuju hotel untuk istirahat, ketika
melewati rumah makan kami membeli nasi, kari sapi, cah baso ikan, teh tarik
dengan harga RM 8.5 (porsinya banyak bisa untuk berdua tp tergantung isi perut
masing2 sih…) makanan kami bungkus untuk di makan di hotel.
Tak lama sampai hotel waktu Maghrib sudah tiba, kami sholat
dulu kemudian makan. Sekitar jam 9 malam kami pergi keluar hotel menuju Cental
Market untuk membeli coklat, jaraknya dekat dengan hotel bisa jalan kaki
sekitar 10 menit. Ketika sampai disana sedang banyak promo rupanya… promo
coklat beli 2 gratis 1, beli 5 for RM 12.5 , macam2 deh promonya… coklat yang
di tawarkan ada coklat rasa green tea, rasa duren, rasa tiramisu, rasa pedas
(cabe merah), setelah beli coklat selesai kami kembali menuju hotel dan
melewati toko pembelian souvenir… beli lagi sedikit souvenir karena masih ada
yang kurang, setelah itu langsung ke hotel dan istirahat. Sambil menonton tv
kami menyempatkan untuk menelpon anak-anak di rumah mereka senang sekali kami
telpon, setelah itu go to sleep….
Notes : hotel tempat kami menginap ini
lokasinya cukup jauh dari jalan raya dan sedikit kesulitan menuju hotel karena
jalan menuju hotel tertutup oleh pedagang jika datang siang sampai malam hari,
jika datang ke daerah ini pagi di bawah jam 11 jalanan kosong karena belum ada
yang berjualan. Tapi untuk fasilitas okelah… ,
Jika ingin mencari hotel daerah petaling cari saja yang di pinggir jalan
raya atau yang tidak terlalu jauh dari jalan raya, seperti beberapa hotel yang
saya lihat ada di daerah ini yang letaknya berada di pinggir jalan raya (biar
jalan kakinya tidak terlalu jauh) seperti hotel dragon inn, ranting guest
house, hotel seven nine, savanna hotel, keempat hotel tersebut berada di
pinggir jalan raya, tetapi saya belum tau fasilitasnya… hanya saran saja.
Selasa, 27 Januari
2015.
Hari ini kami persiapan pulang menuju rumah, packing2 barang,
ternyata tas kami “ber-anak” alias tambah banyak, yang tadinya hanya membawa 2
tas gendong kenapa jadi nambah 2 tas lagi??? Hehehe…. Oleh-oleh ternyata..
Jam 10 pagi kami cek-out dari hotel dan mengambil refund dari
deposit pada saat kami cek-in RM 20 , untuk mengganjal perut kami membeli roti
2 pcs, teh tarik hangat, dan air mineral dengan harga RM 4.6 langsung menuju
stasiun plaza rakyat dan interchange di stasiun masjid jamek kemudian naik KTM
ke KL sentral.
Ketika touch kartu rapid kami sisa saldo RM 3.6 kemudian kami
Tanya ke petugas, ternyata kartu ini tidak bisa di refund (tidak seperti kartu
STP di Singapore) dan masa berlaku kartu rapid ini sampai 2 tahun, jadi sisa
saldo mengendap di kartu ini…. Yah….. sedikit kecewa sih, kenapa tidak seperti
di Singapore ya ??
Untung saja masih ada uang refund deposit dari hotel tadi,
kalau tidak ada uang refund deposit tadi kami mungkin kehabisan uang untuk beli
tiket bis KL sentral – Airport , (maklum bawa dana pas-pasan, jadi begini nih…
dag… dig… dug… der…. Hehehe….
Tiket skybus RM 10/orang tujuan airport, bis berangkat jam
11.10 siang, bis melaju dengan kecepatan kira-kira 90-100 km/jam, lumayan
ngebut nih pa supir… perjalanan menuju airport juga tidak macet….., dan
Alhamdulillah perjalanan memang lancar.
Kami pulang dengan pesawat Lion air landing jam 15.15 waktu
Kuala Lumpur dari KLIA2, lebih baik kami menunggu di airport datang lebih awal
biar tidak ketinggalan pesawat… sampai di KLIA2 jam 12.15 ketika turun bis
langsung saja jalan lurus ada lift khusus penumpang naik sampai lantai 2
kemudian ganti lift untuk naik ke lantai 3. Kalau tidak membawa kereta dorong
langsung naik lantai 3 saja.
Lantai 3 adalah terminal keberangkatan di KLIA2, ketika
memasuki pintu lantai 3 sudah banyak informasi tentang jadwal penerbangan mulai
dari airasia, lion air, malindo, dsb , karena kami menggunakan lion air, kami
langsung menukar tiket dengan boarding pass langsung menuju counter W, masuk
bagasi 2 tas (tas yang besar-besar), setelah itu seharusnya kami langsung masuk
pintu L1, L1 ini pintu masuk khusus penumpang yang sudah memiliki boarding
pass.
Karena masih jam 1 siang dan boarding jam 14.50 kami makan
dulu di KFC dengan menu paket nasi, 2 ayam, onion czy total RM 17.30 , masih
ada uang ringgit di dompet RM 16 plus recehan beberapa cent ada 50 cent 2
keping, 20 cent 2 keping, 10 cent 3 keping dan 5 cent 1 keping. Alhamdulillah
masih ada uang… pas sekali… selain uang pecahan tersebut kami sudah tidak
memiliki uang ringgit lagi, jika ada
apa2 terpaksa mencari money changer…., ya sudah makanlah di KFC sambil menunggu
waktu. Ketika saya melihat keluar jendela hujan besar… wah, jangan-jangan delay
nih berangkatnya karena cuaca…
Selesai makan di KFC, kami langsung menuju pintu L1, tetapi
di tengah perjalanan menuju pintu L1 kami melihat tulisan “airport tax in KL tidak
mahal” waduh…. Iya bayar airport tax !! bayar airport tax berapa nih?? Di dalam ada money changer ga??
Dag-dig-dug-der ……
Ketika masuk pintu L1 melewati petugas imigrasi kami langsung
di suruh masuk dan jalan ke ruang tunggu…. Berarti tidak bayar airport tax
ya??? Atau mungkin airport tax sudah include di harga tiket??? Ga tau deh… yang
jelas sudah aman, tinggal menunggu pesawat datang di ruang tunggu.
Seharusnya boarding
jam 14.50 waktu KL tetapi dapat info dari petugas ada delay dari
Jakarta. Ehm…. Lion seperti biasa ya terkenal dengan delaynya…. Menurut petugas
pesawatnya masih di perjalanan sampai terminal KLIA sekitar jam 15.30 , waah….
Lumayan nunggu sekitar 1 jam nih…. hope everything is fine. Sambil nunggu
pesawat datang nyemil coklat green tea yang kemarin beli di pasar seni.
Jam 15.45 pintu boarding sudah dibuka, kami flight dengan
Lior air JT 281 tujuan Kuala Lumpur Jakarta, dan dapat nomor bangku 15E dan
15F, ternyata posisi kami di tengah-tengah badan pesawat… no problem sih..
karena dekat dengan jendela, jadi bisa melihat pemandangan ke luar. Pesawat
take off jam 16.15 waktu KL, see you KL….
Perjalanan ini memakan waktu sekitar 2 jam, tetapi karena
perbedaan waktu 1 jam kemungkinan sampai di Jakarta sekitar jam 5 sore. Selama
di dalam pesawat kami nyemil coklat green tea dan permen selain itu melihat
keluar lukisan awan Sang Maha Pencipta yang begitu indah…
Kira-kira 1 jam perjalanan di udara, kami diberikan form
kedatangan yang harus diisi dengan lengkap dan kemudian form tersebut
diserahkan kepada bea cukai bandara. Form ini sifatnya memberikan informasi
mengenai barang-barang yang di bawa dari luar negri yang masuk ke Indonesia,
jika melebihi USD 250 atau USD 1000/ keluarga maka akan di kenakan pajak barang
masuk.
Pemandangan diluar jendela hanya awan putih yang dapat
dilihat, ditambah sedikit guncangan-guncangan kecil yang ada. Masya Allah….
Ciptaan Engkau begitu sempurna ya Allah… berada di langit ke berapakah hamba
saat ini ??? mungkinkah di langit ke 3 atau ke 4 ??? melihat kebawah semua
serba putih bahkan daratan pun tak Nampak. Dari sekian banyaknya awan putih dan
tebal tidak ada 1 pun yang bentuknya sama bahkan terlihat tak berujung…
Alhamdulillah perjalanan pulang ini cuacanya berawan sama seperti
pada saat berangkatnya. Tadi ketika makan di KFC airport KLIA2 sempat hujan
besar dan berharap hujan berhenti saat kami take off…. Alhamdulillah doa kami
terkabul, pada saat take off tadi cuaca sudah cerah kembali.
Terasa mual dan pusing saat take off tadi mungkin karena
tekanan udara ya… waktu menunjukkan jam 16.30 saya rasa sudah masuk waktu
Jakarta… saya sudah membayangkan nikmatnya makan bakso kuah ketika sampai di
rumah…..ehm… jadi ngecesss…hehehe….hehe…..
Garis-garis daratan mulai terlihat dari jendela pesawat,
kemudian lampu-lampu seat belt menyala, tak lama ada informasi bahwa sebentar
lagi pesawat akan landing…. Tak lama laut pun mulai memancarkan kilaunya,
Nampak juga pulau-pulau kecil dan beberapa perahu nelayan, mungkin itu pulau
seribu…. Lalu terlihat komplek pergudangan dadap, rawa, bahkan badan pesawat
semakin dekat dengan daratan…. Dan tepat 17.20 WIB pesawat mendarat dengan
sempurna.
Alhamdulillah….. pesawat sudah berhenti, saatnya ambil tas2
dan turun dari pesawat. Terima kasih crew Lion air JT 281 telah membawa kami ke
Jakarta dengan selamat.
Turun dari pesawat kami menunggu bis khusus penumpang yang
membawa kami hingga ke ruang pengambilan bagasi, karena jarak dari pesawat
cukup jauh. Setelah itu kami mengikuti arah jalan keluar dan pengambilan
barang, hingga akhirnya keluar dari terminal 2, dan mencari taxi tujuan ke
rumah kami tercinta. Setelah nego akhirnya kami naik taxi dengan biaya Rp
130.000,- ketika sudah berada di dalam mobil (taxi) dan sudah setengah jalan supirnya
ini sedikit menggerutu tariff segitu kurang kalau harus mengantar ke daerah
rumah Ibu…. What ?? ternyata yang tadi di bandara itu calo… buat pengalaman,
kalau yang menawarkan itu calo, pastikan lagi ke supir yang mengantar ongkos
yang telah disepakati bersama. Saya pun sedikit jengkel dengan tingkah laku
supir ini karena mengendarai mobilnya tidak pilih2 jalan, jalan rusak pun tetap
di “hajar” jalan terus tanpa mengurangi kecepatan. Sampai akhirnya suamiku
bilang “pa, ongkos nanti saya tambah Rp 20.000 tapi bawa mobilnya yang bener”,
baru deh…. Bener pilih jalan…. Jengkel banget sebenernya!
Karena di perjalanan macet akhirnya sekitar 1 jam kami sampai
rumah, kalau tidak macet sekitar 40 menit seharusnya sudah sampai rumah… ketika sampai di rumah, lingkungan rumah sangat
sepi, ternyata anak-anak sedang mengaji, setelah itu langsung bongkar
oleh-oleh…. Dan makan bakso……
Sekian perjalanan kami ke Kuala Lumpur, Singapore dan Melaka
ala backpacker…. Semoga dapat memberi inspirasi dan pengalaman bagi temen-temen
yang ingin berpetualang di Negara tetangga…
Wassalam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar