Lanjutan dari cerita atau postingan sebelumnya ya…
Sebetulnya sebelum membuat paspor saya sudah dapat tiket
promo airasia lebih dulu JKT-KL untuk 2 orang Rp 330.000 ( one way /
berangkatnya saja ), sudah di booking dan dibayar dengan data sesuai di KTP.
tiket air asia promo Jkt-KL :
Sambil menunggu paspor jadi kurang lebih 3-4 hari, mulai
mencari tiket pulangnya KL-JKT, udah semua di liat2 ternyata ga ada promo,
rata-rata diatas Rp 700.000/org , what ????
tiket lion air KL-Jkt :
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMePYpy9r-5psTISBpArzn4jC4XQp1jRXL_mGlJYqd_oQlJX8ziNI3u_09DrMNUN6w5vzBLk0XtDyBLobyD3fOAAnIV1a-2TL-TdiDb90QY9cgBsNo37OuWI9CqZOPuZ-uWwlKKup0BlmR/s1600/IMG_20150128_181437.jpg)
Akhirnya saya memutuskan untuk membeli tiket tersebut,
ternyata dalam booking online via Lion Air dibutuhkan nomor paspor, sementara
paspor belum jadi, ada-ada aja deh… mau
ga mau nunggu sampai paspor jadi dan berharap promo tersebut masih ada ketika
paspor nanti sudah jadi. Setelah paspor jadi kemudian booking tiket promo Lion
Air kebetulan masih ada masa promonya, booking tiket pulang ini (KL-JKT)
tentunya data sesuai dengan yang ada di paspor.
Usut punya usut data kami tidak sama, antara data di tiket
berangkat ( JKT-KL ) via Airasia dengan data yang ada di paspor. Karena ketika
booking tiket Airasia data penumpang saya isi sesuai dengan data di KTP karena
tidak diminta nomor paspor, sementara tiket pulang ( KL-JKT ) data sesuai
paspor.
Saya takutnya ada masalah karena perbedaan nama ini ( walaupun
orangnya sama ), karena ini penerbangan luar negri saya fikir harus sama
datanya antara nama di paspor dan nama di tiket pesawat, dari pada nanti ada
masalah ketika ingin cek in lebih baik di persiapkan dari awal. Setelah mencari informasi ke pihak penerbangan
akhirnya tiket berangkat bisa di rubah sesuai dengan data yang tercamtum di
paspor dengan melampirkan fotocopy KTP dan fotocopy paspor, Alhamdulillah….
Prosesnya lumayan lama hampir 1 minggu.
Sempat perasaan khawatir menggunakan Airasia, karena beberapa
hari kemarin ada kecelakaan pesawat Airasia tujuan Surabaya-Singapore QZ8501
menewaskan seluruh awak pesawat dan penumpang.
Tetapi semua saya pasrahkan kepada Allah SWT.
Singkat cerita, tiket
JKT-KL dan KL-JKT sudah di tangan , saya coba mencari penginapan untuk di
KL dan Singapore, mulai searching via om google, cari dan pilih harga hotel
yang sesuai dengan kantong, jangan memaksakan diri… jangan lupa juga untuk memilih tempatnya yang
strategis dan fasilitas yang ada, rata-rata harga yang tercantum itu belum
termasuk service and tax. Akhirnya saya
dapat hotel d daerah Puduraya sekitar china town, booking menggunakan kartu
kredit dan tidak diminta pembayaran cash pada saat cek in karena pembayaran
langsung di kredit pada kartu kredit. Walaupun ga tau daerah itu termasuk daerah
apa/bagaimana sikonnya, nanti akan tau sendiri ketika sampai disana.
Setelah dapat hotel di KL, tinggal mencari penginapan di
Singapore. Tadinya saya tidak mau menginap di negri singa ini karena malamnya
mau langsung kembali lagi ke KL, tepi setelah di fikir ulang dan mengingat
kondisi saya sedang berbadan dua trimester pertama, saya takut kecapean… ya
sudah akhirnya saya putuskan untuk menginap 1 malam di Singapore.
Mencari penginapan di Singapore lumayan juga ya… kabanyakan hotelnya
sharing room dan bathroom, cocok untuk para backpacker memang murah sih… ada
yang harga Rp 150.000/malam , mau pilih yang private room ( room & bathroom
di dlm kamar ) wow harganya diatas Rp 800.000 , lebih selektif lagi. Lumayan cukup menghabiskan waktu 1 harian
searching penginapan di Singapore.
Saya mencari penginapan private room ( 1 kamar untuk 2 orang)
kamar mandi di luar no problemlah… asalkan 1 kamar tidak campur dengan orang
lain. Karena rata-rata sharing room ini 1 kamar ada yang 10 org, ada yang 14
org, seperti di asrama gitu… , rupanya kemudahan berpihak kepada saya, saya
mendapatnya criteria kamar yang saya cari, setelah dapat penginapannya,
lokasinya daerah bugis street, dan fasilitas room standar, saya langsung
booking untuk menginap 1 hari. Bookingnya menggunakan kartu kredit tetapi nanti
ketika cek in bayar cash.
Tiket PP, hotel ( KL dan SIN ) sudah dapat, saatnya mencari
panduan alat transportasi, tempat makan, kebiasaan orang-orang disana, RS, dll
di kedua Negara tersebut. Saya mulai mempelajari model transportasi dan
kebiasaan2 masyarakat disana. Kemudian menentukan daerah atau tempat mana saja
yang akan menjadi tempat tujuan selama berada di kedua Negara tersebut. Kenapa saya planning dari awal ? agar memudahkan kita untuk menyusun jadwal
perjalanan wisata ini, supaya ga terlihat planga-plongo nantinya, setidaknya
ada gambaran lah…
Setelah di cek & re-cek, tujuan saya adalah Kuala Lumpur
dan Singapore, tetapi masih memiliki waktu senggang 1 hari… sayang sekali kalau
Cuma di hotel berdiam diri. Searching
lagi ternyata pilihan ada di Melaka.
Saya ingin berkunjung ke Melaka.
Saya kemudian mencari informasi tentang Melaka dari mulai
penginapan, transportasi kesana menggunakan apa dsb… setelah semuanya dapat
saya booking penginapan 1 hari di Melaka daerah Jonker Street dengan
menggunakan kartu kreadit, tetapi di penginapan ini tidak di minta pembayaran
cash pada saat cek in karena pembayaran akan langsung di kredit pada kartu
kredit.
Jadi dalam perjalan ini tujuan saya adalah :
Kuala Lumpur –
Singapore – Melaka – Kuala Lumpur . Dari
Kuala Lumpur - Singapore , Singapore-Melaka, Melaka-Kuala Lumpur …. Naik apa ya ???
Sebuah tanda Tanya besar di kepala. Kembali searching dan
akhirnya om google juga yang kasih informasinya…
Ternyata Kuala Lumpur-Singapore bisa melalui darat
menggunakan bis/kereta, Singapore-Melaka-Kuala Lumpur melalui darat juga
menggunakan bis. Okelah… saya coba ikuti
perjalanan ini.
Kereta malam dari Kuala Lumpur-Singapore saya sudah booking
untuk 2 orang dengan menggunakan kereta Senandung Sutra. Cara bookingnya via
KTMB searching ya… atau jika ada kesulitan booking langsung saja email ke CS
KTMB akan di respon 1x24 jam. Seperti saya, karena selalu gagal booking online,
saya langsung booking melalui CS KTMB.
Singapore-Melaka-Kuala Lumpur menggunakan bus dan bisa
langsung beli tiket di terminal. Info tentang pembelian tiket ini nanti bisa di
baca di postingan selanjutnya ya..
Btw, hampir lupa, karena berangkatnya
menggunakan Airasia jadi bisa print boarding pass sendiri dari rumah pakai
connection internet ya…., coba aja masuk ke web airasia lalu cari info tentang
cek-in/print boarding pass, atau lebih gampang lagi searching di om google
caranya. Karena kalau cek-in di bandara akan kena biaya print boarding pass
sekitar Rp 30.000/tiket . lumayan kan…
Jangan lupa ya sediakan uang Negara tujuan , kalau bisa
rupiah di tukar di tempat kita tinggal sebelum berangkat. Kemarin itu kurs
untuk Ringgit, RM 1 = Rp 3.530 ,
sedangkan untuk Dollar Singapore $S 1 = Rp 9.530 , di tukar disana juga bisa
tapi nilai rupiahnya melemah / bisa lebih tinggi beberapa ratus rupiah.
Setelah di urutkan dari perjalanan ini , maka rencana
perjalanan saya adalah :
Jakarta - Kuala Lumpur via udara menggunakan Airasia
Kuala Lumpur – Singapore via darat menggunakan kereta malam
Singapore – Melaka via darat menggunakan bis
Melaka – Kuala Lumpur via data menggunakan bis
Kuala Lumpur – Jakarta via udara menggunakan Lion Air
Semua informasi perjalanan ini saya dapatkan 1 minggu sebelum
keberangkatan. Jujur, semua daerah
tujuan diatas belum pernah saya datangi sebelumnya, this is the first time for
me.
Bermodalkan peta, tekad, informasi yang seadanya &
kemauan hayulah berangkat.
Dalam postingan selanjutnya saya akan mencoba memandu Anda
yang ingin berpergian/berlibur ke tempat tujuan di atas untuk pertama kalinya
ala backpacker ya…. Semoga dapat membantu.
********************************************
Perjalanan : Jakarta - Kuala Lumpur - Singapore :
Perjalanan ke Singapore ini tidak ada pemandangan yang membuat mata terpesona semua pemandangan gelap dan hanya rumah2 penduduk saja, karena bosan tak ada pilihan lain di tambah AC nya yang dingin, tak lama kami tertidur.
Kartu STP di gunakan untuk naik MRT di Singapore :
Kalau saya, saya menggunakan STP card karena saya hanya 1 hari di Singapore. Kami membeli STP card 2 (untuk saya dan suami), harga STP card ini $S 10 dan ada deposit $S 10 jadi $S 20 untuk 1 orang. Deposit ini dapat di ambil kembali saat mengembalikan kartu STP.
Setelah membeli STP card kami memasuki stasiun MRT, ketika
melewati pintu masuk tempelkan STP card untuk membuka pintunya begitu juga saat
akan keluar stasiun tempelkan kembali STP card pada pintu keluar agar pintu
bisa terbuka.
Setelah sampai di station Harbour Front ikuti saja jalan
keluar menuju lantai 3, karena pintu masuk ke sentosa island ini terletak di
lantai 3 vivo city area. Station ini menjadi satu dengan mall, ikuti saja
petunjuk arahnya sangat jelas sekali, atau kalau ragu tinggal Tanya saja ke
petugas yang ada. Saya lihat jam sudah jam 10.20 wah… sudah siang juga… Setelah sampai di lantai 3 langsung beli tiket
masuk dengan harga $S 4/orang, belinya di mesin tiket yang sudah di sediakan,
siapkan uang pecahan kecil, karena kami berdua jadi kami memasukkan uang
pecahan $S 10 (uang kertas) ikuti cara penggunaan mesinnya, masukkan uangnya,
pilih berapa orang, tiket keluar lalu uang kembaliannya… keren ya mesinnya…
hehehe…
Selama perjalanan menuju sentosa island pemandangannya macam2 ada jalan raya, selat kecil yang memisahkan pulau utama Singapore dengan sentosa island, pelabuhan juga… banyak container2 yang berbaris di ujung dermaga…
********************************************
Perjalanan : Jakarta - Kuala Lumpur - Singapore :
Rabu, 21 Januari
2015
Perjalanan ini saya ditemani dengan suami saya. Tidak terasa saat yang di tunggu-tunggu tiba,
setelah sholat Dzuhur kami bersiap
berangkat menuju terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, sambil menunggu kaka Kayla
pulang sekolah yang pengen ikut nganter kami makan siang dulu di rumah, setelah
kaka Kayla datang kami langsung berangkat menuju bandara. Yang mengantar banyak… kaya mau kemana aja
ya…. Hehehe… kaka Kayla, kaka Zahra, bapak, mamah, adik2ku (bayu, agung),
keponakanku yang lucu2 (defio, abil, sulthan) 1 mobil full….
Sampai terminal 3 sekitar jam 14.20 wib, pamitan dulu sama
yang nganter, setelah itu langsung masuk dan menyiapkan boarding pass yang
sudah d print dari rumah. Seperti biasa tas harus di cek dulu, setelah itu naik
lift, melewati imigrasi, membayar airport tax Rp 150.000/orang, langsung
menunggu di zona 6. Tidak lama ada mobil bis yang menjemput untuk menuju
pesawat dengan kode penerbangan AA.0385 , tepat jam 15.15 kami take off.
Perjalanan di tempuh dalam waktu 2 jam.
Ruang tunggu terminal 3 zona 6 .
Ruang tunggu terminal 3 zona 6 .
Sudah 15 menit kami di udara tak terasa waktu Ashar sudah
masuk. Saya lupa untuk men-jama sholat ketika Dzuhur tadi, akhirnya saya tayamum
dan sholat Ashar di pesawat. Setelah Sholat, perut teras perih.. laper lagi..
maklum bumil… “pengisian bahan bakar” harus double hehehe….
Penerbangan dengan airasia ini penerbangan berbayar, di dalam
pesawat crew menawarkan makanan & minuman bahkan souvenir, pembayaran bisa
dalam Ringgit atau Rupiah. Saya coba memesan Vegetable Curry with Briyani Rice
(pengen tau seperti apa sih makanannya?) dan 1 botol air mineral ukuran 350 ml,
dengan total RM 19. Tadinya mau coba
nasi lemak tapi dilihat dari gambarnya seperti nasi uduk, kurang menarik,
pengen coba roti cane with chicken curry harga RM 9 tapi itu menu khusus untuk
sarapan aja tidak tersedia untuk sore
hari…
Btw, mungkin ada dari pembaca disini yang bertanya, “ko bisa
sikon sedang hamil ikut flight promo airasia?” bukannya ga bisa ? Semua ini
diluar planning, awal desember 2015 saya baru dinyatakan hamil oleh dokter
kandungan sementara semua akomodasi sudah ter-booking sejak Desember akhir.
Kemudian saya mencari informasi tentang sikon ini, ternyata no problem selama
belum memasuki usia kehamilan 5 bulan dan diharapkan konsultasi dengan dokter
kandungan sebelum keberangkatan. Akhirnya saya langsung konsultasi dan dokter
mengatakan : “it’s ok for your flight be carefull”, senengnya mendengar ucapan
seperti itu dari dokter.
Makan sudah selesai, waktu sudah menunjukkan jam 16.25 (
menurut jam tangan yang saya pakai ) berarti waktu tersebut masih waktu
Indonesia. Kira-kira jam berapa ya saat ini? Apa sudah masuk ke waktu Malaysia?
Belum sempat bertanya seperti itu dalam hati, lampu seat bealt menyala dan ada
info dari crew untuk menggunakan sabuk
pengaman karena akan mengalami sedikit
guncangan…. Hati saya langsung dag-dig-dug berdebar tidak karuan…. (
jadi ingat kecelakaan airasia QZ8501 sebelum keberangkatan ) terus ber-dzikir
dan pasrah… memohon perlindungan pada perjalanan ini. Memang goncangannya terasa aduhaaiii membuat
kepala pusing dan sedikit mual, saya lihat ke jendela seluruh jagat raya hanya
awan putih tebal menggumpal seperti salju. Sempat saya dan suami berpegangan
tangan begitu juga dengan penumpang lain saya liat juga raut mukanya pada
ketakutan.
Alhamdulillah gangguan tadi dapat dilewati sekitar 2-3 menit
terasa seperti melewati jalanan rusak. Setelah itu lampu seat bealt mati yang
menandakan keadaan sudah dapat terkontrol. Saya lihat keluar cuaca sedikt
berawan.
Tidak lama ada info dari crew pesawat akan mendarat sebentar
lagi, tak terasa sudah mau landing lagi.. ketika saya lihat jam di jam tangan
saya menunjukkan jam 16.45. Mendekati landing
terlihat pegunungan, bukit, sawah, jalan umum, dll , jam 16.57 pesawat sudah
landing dengan sempurna, Alhamdulillah…
Ini pertama kalinya kami menginjakkan kaki di Kuala Lumpur.
Setelah keluar dari pesawat, sempat binggung kemana ini arahnya ?? bandara LCCT ini luas sekali. Jujur ketika keluar dari pesawat ga tau mau
kemana… kami mengikuti penumpang lain dan akhirnya sampai di imigrasi Kuala
Lumpur cek paspor ditanya berapa hari tinggal disini, disini tinggal dimana dll
setelah itu baru paspor di stempel dan bisa jalan.
Kami terus berjalan mengikuti petunjuk yang ada untuk keluar
dari bandara ini, ternyata bandara ini menyatu dengan mall… tambah bingung…
karena sempet bingung tadi kami lihat ada gambar Mushola dan kamar mandi.
Ternyata tulisannya Surau ( untuk Mushola ) dan Tandas ( untuk kamar mandi ),
sebelumnya kami melihat sudah jam 18.50 wah…
berarti sudah masuk waktu Maghrib (berasa di Indonesia), ya sudah kami masuk
Surau dan Sholat Magrib ( tanpa Tanya orang-orang di sekitar ) setelah selesai
kami keluar Surau dan bertemu petugas ingin menanyakan arah keluar dari mall
ini. Sempat kami Tanya juga waktu sholat
Maghrib disini (KL) jam berapa. Petugas bilang Maghrib jam 19.30 , whattt ???
karena beda waktu jadi ga tau…. Ternyata orang-orang yang tadi di Surau mereka
pada sholat Ashar…..
Ya sudahlah nanti Maghribnya saya ulang saja di KL Sentral
(tujuan kami selanjutnya dari Bandara LCCT ini). Setelah mengikuti arah jalan
keluar mall, di dekat pintu keluar itu ada banyak counter tiket dari mulai bis,
taxi, mobil charteran. Kami memilih bis untuk tujuan selanjutnya ke KL Sentral.
Harga tiket bis RM 10/orang bisnya warna kuning Aerobus Express dan saya
memilih bangku nomor 3 & 4, ternyata posisinya pas sekali di belakang
supir.
Tiket bis Airport KLIA2 - KL Sentral :
Tiket bis Airport KLIA2 - KL Sentral :
Kami mengejar jam 9 malam sampai di KL Sentral agar bisa
menukar tiket booking dengan tiket kereta api tujuan Singapore, semoga bisa
sampai sebelum waktunya karena kami juga tidak tau sikon di jalan.
Perbedaan waktu antara Jakarta – Kuala Lumpur 1 jam. Di jam
tangan saya jam 18.45 ( masih waktu Jakarta) sementara di bis jam 19.45 , tepat
jam 20.00 bis melaju menuju KL Sentral.
Bandara Kuala Lumpur ini berada jauh dari pusat kota, jarak
yang ditempuh kurang lebih 1 jam untuk sampai di pusat kota. Perjalanan dari
airport menuju KL Sentral adalah perkebunan kelapa sawit dan melalui jalan tol.
Karena bosan dengan pemandangan seperti itu tak terasa saya tertidur dan ketika
terbangun sudah berada di tengah kota Kuala Lumpur, tidak lama saya melihat ada
arah papan petunjuk di jalan raya bertuliskan KL Sental turn left. Berarti
sudah mau sampai nih… melewati banyak pertokoan seperti di mangga dua gitu
kalau di Jakarta, tak lama bis sampai di bus stop KL Sental.
Turun dari bis kami bingung lagi kemana arah KL Sentral ?
kami lihat banyak orang yang turun dari bis tadi menuju tangga manual naik ke
lantai atas, nah…. Baru terlihat KL
Sentral. Ternyata KL Sental ini adalah
station besar tempat bertemunya beberapa kereta ( interchange station ), banyak tujuan dari KL Sental ini ada kereta
tujuan Singapore, tujuan dalam kota Kuala Lumpur, ada juga kereta tujuan
Thailand. Wow… ternyata ke Thailand juga bisa via darat dari sini.
Karena sudah jam 20.45 kami langsung menuju lantai 2 bagian
intercity counter untuk menukar booking tiket dengan tiket asli karena batas
waktu penukaran jam 21.00 kalau kami telat booking tiket akan hangus, kalau
hangus naik apa kami ke Singapore…..
Alhamdulillah sampai intercity counter jam 20.55 jadi masih
bisa menukar tiket. Harga tiket kereta Senandung Sutra RM 34/orang berangkat jam 23.00 waktu Kuala Lumpur. Kami menunggu 2 jam waktu keberangkatan,
sambil menghabiskan waktu kami mencari Surau untuk Sholat Maghrib dan Isya,
setelah itu kami membeli air mineral 2 botol
dan roti 2 macam seharga RM 6.50 , kemudian mencari makan. Kami ingin
mencari nasi, kami datangi MacD tidak ada paket nasinya… lalu ada KFC baru ini
ada paket nasinya. 1 Paket nasi lemak + ayam tepung + kentang goreng keju
seharga RM 17.50 , kurang lebih 1 jam kami istirahat sambil makan di KFC
ternyata sudah menunjukkan jam 22.15 , waktu cek in kereta jam 22.30 , kami
bergegas menuju pintu cek in Senandung Sutra, tepat jam 23.00 kereta mulai
bergerak dari KL Sentral ke Woodlands Singapore. Perjalanan ini pada tiket
tertera jam kedatangan di Singapore sekitar jam 06.45 .
Suasana KL Sentral jam 22.45 waktu KL
Tiket kereta api KL-SIN : Menu KFC di KL Sentral :
Suasana KL Sentral jam 22.45 waktu KL
Tiket kereta api KL-SIN : Menu KFC di KL Sentral :
Perjalanan ke Singapore ini tidak ada pemandangan yang membuat mata terpesona semua pemandangan gelap dan hanya rumah2 penduduk saja, karena bosan tak ada pilihan lain di tambah AC nya yang dingin, tak lama kami tertidur.
Kamis, 22 Januari 2015
Ketika bangun tidur saya kurang tau jam berapa tapi fajar
sudah mulai nampak berarti sekitar jam 5.30 segera kami sholat Subuh dengan
tayamum. Tak terasa sudah hari Kamis. Selang beberapa menit kereta berhenti dan
ada petugas yang masuk ke dalam kereta menyuruh semua penumpang turun dari
kereta dan membawa semua tas yang dibawa karena kalau sampai hilang barang kita
tidak ada yang menjamin. Ketika kami turun ternyata sudah sampai di Johor Baru,
dan langsung menuju lantai 2 untuk cek paspor di imigrasi Johor Baru, sekitar
20 menit kami di imigrasi setelah itu kembali lagi ke Kereta.
Ketika kembali dari lantai 2 kantor imigrasi benar saja sudah
banyak penumpang lain dari Johar Baru yang ingin ke Singapore, kemungkinan
sebagian dari mereka adalah pekerja dan mahasiswa (dilihat dari pakaian).
Setelah itu kereta mulai bergerak lagi melintasi selat kecil
atau sungai (seperti menyebrangi kali besar) yang merupakan perbatasan antara
Kuala Lumpur dan Singapore. Saya melihat sebelah kanan kereta jembatan yang
sudah penuh dengan kendaraan roda 4 dan macet juga ya… tidak sampai 10 menit
kereta berhenti di suatu stasiun.
Saya sedikit heran kenapa orang-orang pada berlarian menuju
stasiun?? Ooo ternyata stasiun ini adalah pemberhentian terakhir, berarti
stasiun ini bernama Woodlands. Stasiun Woodlands adalah stasiun pemberhentian
terakhir dari kereta jurusan Kuala Lumpur-Singapore, dan Woodlands station ini
merupakan stasiun check point, yang artinya kurang lebih stasiun tempat
pengecekan dokumen/imigrasi seperti itulah…
Saya baru sadar mengapa tadi orang-orang pada berlarian,
ternyata untuk mengantri di imigrasi dan memang betul sudah banyak orang yang
mengantri. Di stasiun ini semua
penumpang kereta turun dan membawa semua barang bawaannya, karena kereta akan
kembali lagi ke Kuala Lumpur. Setelah
melihat jam yang berada di dalam stasiun sudah jam 07.05 , Sebelum kebagian
imigrasi jangan lupa mengisi form kedatangan letaknya ada di sebelah kanan pintu
masuk dari arah turunnya kereta. Form kedatangan ini harap di isi nama sesuai
paspor, nomor paspor, di Singapore tinggal dimana, di Singapore berapa hari,
setelah itu langsung mengantri ke imigrasi untuk mendapatkan ijin masuk ke
Singapore. Form kedatangan tadi jangan
sampai hilang karena kartu tersebut akan ditanya kembali saat meninggalkan
Singapore.
Setelah cek dokumen dan periksa barang bawaan, ikuti saja
arah keluar dari stasiun woodlands ini, arahnya sangat jelas. Sampai melihat
jalan raya dan bis-bis itulah jalan keluarnya.
Keluar dari stasiun woodlands sempat bingung, kemana lagi nih
sekarang?? Di pintu keluar terdapat papan arah tapi hanya nomor bis saja.
Mungkin untuk yang pertama kali datang ke Singapore tidak bisa membaca papan
arah tersebut, karena sedikit rumit menurut saya. Sebelumnya saya hanya mencari informasi
tentang MRT (transportasi kereta) tetapi di papan itu tadi bis semua.
Akhirnya berjalan kearah halte bis, saya mulai perhatikan
nomor2 bis dan tujuannya, tetapi kenapa hamper semua bis tujuannya adalah
woodlands?? Tambah ga jelas ni… lalu saya mencoba untuk bertanya ke wanita
melayu yang ada disamping saya dengan menggunakan bahasa inggris, tetapi wanita
tersebut bertanya “are you from Indonesia?” iya saya jawab. Akhirnya wanita
tersebut menjelaskan dengan bahasa Indonesia.
Wanita tersebut ibu rumah tangga berasal dari Malaysia dan
bisa berbahasa melayu. Kurang lebih seperti ini percakapan kami :
Saya : maaf saya ingin Tanya, dari tempat ini ke sentosa
island naik apa?
Ibu : dari sini tidak
ada bis langsung, kamu harus naik bis 911E ke woodlands interchange, disana
bisa naik MRT dan Tanya lebih lanjut ke petugas, kamu punya uang $S 2 untuk
naik bis ?
Saya : saya tidak
punya uang $S 2 saya baru sampai Singapore tadi pagi jam 7.
Ibu : ok, ini saya
kasih $S 2 untuk 2 orang naik bis, sudah ini uang dibawa saja, bis tadi
terakhir/ujungnya di woodlands interchange kamu baru turun langsung ikuti arah
masuk kesana.
Saya : bu, saya jadi
repotin ibu… terima kasih
Ibu : tidak.. tidak
repot. Saya senang bisa bantu kamu. ya, sama-sama, hati-hati di jalan ya… saya
duluan naik bis. Bye…
Saya : iya bu, ibu
juga hati-hati di jalan… bye…
Alhamdulillah masih dipertemukan oleh orang baik di
Singapore…
Setelah itu kami menunggu bis 911E tak lama bis yang ditunggu
datang, kami pun naik bisnya, dan memberi uang $S 2 pada supir. Saya bilang :
“cash 2 person” langsung cari tempat duduk.
Selama diperjalanan menuju woodlands interchange saya
perhatikan di jalan raya bersih dan tertib, hebat… sekaligus saya perhatikan
penumpang yang naik turun. Jika bis berhenti di halte pintu bis otomatis
terbuka, penumpang penempelkan sebuah kartu di suatu mesin dekat dengan supir,
saya tidak tau apa itu. Begitu juga dengan turun dari bis, karena bis berhenti
di setiap halte untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Ketika bis berhenti
jika ada yang ingin turun penumpang juga menempelkan kartu pada mesin yang
terletak dengan pintu bis arah keluar penumpang. Jadi bis di Singapore ini
pintu masuk melalui pintu depan, sedangkan turun melalui pintu belakang. Saya
sempat berfikir, mereka turun pakai kartu, saya ga punya kartu kalau mau turun
gimana??? Saya pelajari lagi penumpang2 yang turun bis. Ooo saya tau, jadi
nanti saya turun bis ikut orang yang sudah menempelkan kartu di mesin pintu
pasti akan terbuka beberapa detik saat itulah waktunya saya keluar dari bis
(nebeng bukain pintu), ternyata ketika sampai di woodlands interchange semua
penumpang turun…. Wah kebetulan, jadi ikutan turun ga pusing lagi gimana
caranya pintu bis terbuka saat saya turun.
Sampai di woodlands interchange kami mengikuti arah masuk,
dan membaca peraturan menggunakan MRT. Jadi menggunakan MRT ini ada beberapa
metode pembayaran, menggunakan STP card, Standart card, EZ-Link card. Tinggal
pilih sesuai kebutuhan. Untuk lebih jelasnya perbedaan kartu tersebut silahkan
searching ya….
Kartu STP di gunakan untuk naik MRT di Singapore :
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQfMDCLoEoxnfr4piW3A8i8xuuBFb10u9CriLV4VmBSZQ_ce9acKUZvKiBiLrEFpdnQLzraidamPeqzL0yY8UfHcJwcncDhPIqvg4Lof0RQPR6Gt9SyG1pylcTaoEdcsDCjqEBNis9f94b/s1600/IMG_20150213_120421.jpg)
Kalau saya, saya menggunakan STP card karena saya hanya 1 hari di Singapore. Kami membeli STP card 2 (untuk saya dan suami), harga STP card ini $S 10 dan ada deposit $S 10 jadi $S 20 untuk 1 orang. Deposit ini dapat di ambil kembali saat mengembalikan kartu STP.
Dari woodlands interchange ini kami naik MRT jalur merah
tujuan Marina Bay, MRT datang jam 08.55 langsung naik, tetapi nanti ganti MRT
lagi (interchange) di stasiun Dhoby Ghaut line ungu, pilih tujuan Harbour
Front.
Perjalanannya sangat menyenangkan dengan pemandangan gedung2
tinggi seperti apartement, jalan raya yang tertib, bersih, bebas polusi dan
sampah, melewati rawa/danau, beberapa hutan hijau dan perumahan2. Karena masih pagi penumpangnya sebagian
adalah orang bekerja berpakaian rapih, bersih, dan wangi. Semua penumpang rata2
menggunakan smartphone dan sangat asik sekali kelihatannya enah main game atau
hanya sekedar mendengarkan lagu anak2, tua, muda semua sama menggunakan
smartphone lengkap dengan headsetnya.
Panduan arah di MRT ini sangat jelas jadi jangan takut
kesasar ya… dan petugasnya juga masih banyak yang bisa berbahasa melayu jadi
jangan khawatir. Untuk sampai ke interchange station selanjutnya kami melewati
13 stasiun, kalau tidak salah setelah melewati stasiun Toa Payoh MRT masuk ke
bawah tanah karena tidak ada pemandangan sama sekali.. gelap. Penduduk disini
rupanya sangat tertib dalam menggunakan transportasi umum, misal : ada larangan
tidak merokok, tidak boleh makan dan minum, kursi khusus manula & ibu
hamil. Mereka mematuhi peraturan yang ada, tidak ada yang merokok, tidak ada
yang makan/minum, kursi khusus ada yang kosong ada yang diisi oleh
manula/wanita hamil. Jadi nyaman sekali
untuk penumpang lainnya.. coba saja penduduk yang ada di Jakarta dan sekitarnya
bisa mencontoh negeri ini… tambah cakeeep deh Jakarta kita….
Setelah tiket didapat langsung berjalan ke arah pintu masuk
yang ada penjaganya, tiket pastinya ditanya… dari sini naik monorail tujuan
water front station/imbah station, setelah sampai di stasiun tujuan turun ke
bawah, langsung ikuti petunjuk arah menuju universal studio atau sentosa island
atau casino area, dll banyak pilihan tujuan. Kalau mau masuk ke universal
studio silahkan ga juga no problem bisa foto2 di icon utamanya (globe biru
berputar bertuliskan universal studio).
Selama perjalanan menuju sentosa island pemandangannya macam2 ada jalan raya, selat kecil yang memisahkan pulau utama Singapore dengan sentosa island, pelabuhan juga… banyak container2 yang berbaris di ujung dermaga…
Tidak lama kami berada disini, sikon sedikit lelah dan
lumayan membawa tas gendong kemana-mana, lapar and belum mandi juga
hehehe…. Setelah dari sentosa island
kami langsung menuju arah jalan keluar, kami keluar melaui imbah station naik
monorail kea rah vivo city area (arah masuk tadi). Jadi tiket masuk $S 4 itu sudah termasuk naik
monorail PP dari vivo city ke sentosa island.
Kami langsung menuju Harbour Front station untuk melanjutkan
tujuan kami ke daerah bugis street. Dari
jalur ini kami naik MRT kemudian interchange di Outram Park station ganti jalur
hijau turun di bugis station. Seperti biasanya, stasiun pemberhentian MRT ini
selalu menjadi satu dengan pusat perdagangan/mall jadi harus keluar dulu, ikuti
petunjuk arah keluar sesuai tujuan.
Setelah keluar dari stasiun tersebut tujuan kami adalah
mencari tempat penginapan yang sudah di booking, karena memang tidak jauh dari
bugis station, ketika keluar dari bugis station kami langsung dihadapkan dengan
jalan raya yang ramai…. Tambah bingung kemana nih arah??
Kanan/kiri/depan/belakang??? Sebetulnya kami memiliki peta Singapore tapi tetap
saja bingung…. Maklum pertama kali kan… yang kami lihat saat keluar dari bugis
station adalah Raffles Hospital.
Setelah bertanya dengan orang yang lalu lalang di halte bis,
kami di beri arah tentang alamat yang kami cari. Jadi setelah keluar dari bugis
station ambil arah belakang jalan kaki
sekitar 7 menit patokannya adalah gedung OG, disitulah jalan Bencoolen /
Bencoolen street yang kami cari. Memang masih area bugis. Nama penginapan kami
adalah Hawaii Hostel, tempatnya dipusat kota diapit oleh 2 mall. Setelah melihat
tulisan Hawaii Hostel langsung cek-in langsung minta di bayar dimuka $S 50,
dapat kunci kamar, kamarnya ada di lantai 2, setelah ketemu kamarnya langsung
AC di nyalakan, rebahan di kasur, wenaaaknyaa…… pundak terasa membawa 20 kg
lebih, lelah sekali, jalan kaki yang ga kuatnya…. Kami istirahat untuk
meluruskan pinggang sejenak supaya fresh sore nanti, tak terasa kami tertidur.
Hawaii hostel ini memang sharing bathroom tapi kamarnya untuk 2 orang saja,
fasilitasnya handuk, sabun, shampoo, sarapan. Hostel ini kami booking saat
masih di tangerang pakai kartu kredit, lokasinya dekat dengan bugis street
& bugis station, sebagai patokannya adalah gedung OG (tulisan besar sangat
jelas OG building), setelah melihat OG building menyebrang jalan tempat
hostelnya persis di depan hotel ibis.
Setelah kami mempelajari peta dan rute MRT kami mulai sedikit
faham sistemnya. Tipsnya jangan pegel buat jalan kaki dan jangan lupa bertanya
tentang arah yang akan kita tuju.
Istirahat sudah cukup kami membersihkan diri (karena belum
mandi tadi, hehehe…) lalu kami mulai menuju tempat wisata yang sudah kami susun
dari rumah. Kurang lebih jam 2.30 kami keluar hostel dan merasa lapar akhirnya
makan di MacD yang tak jauh dari bugis street, kami memesan paket grill chix
mcwrap & drilles chix salad seharga $S 14. Setelah selesai tujuan kami selanjutnya
adalah Marina bay sand dan Merlion Park. Ingin mencoba naik bis tapi tak tau
nomor bis dan tak ada panduan sama sekali, akhirnya kami naik MRT biar mudah…
Btw, di Singapore ini sudah menerapkan jalan berbayar / ERP,
keren ya… dan saya perhatikan juga di beberapa jalan raya sudah terpasang
kamera cctv, biasanya kamera terpasang di atas seperti di tiang listrik begitu…
wenak ya… seperti aman disini…
Untuk menuju Merlion Park, station yang terdekat adalah
Raffles place. Dari bugis station ini naik MRT turun di Raffless place station,
raffles place station ini juga menyatu dengan degung/mall jadi harus keluar dr
gedung ini, ambil arah keluar Boat Quay/zona H, ikuti arah jalan keluar setelah
itu keluar dari gedung bertemu jalan raya langsung belok kanan, jalan lurus
sampai melihat sungai (Singapore river), kemudian lihat2 gedung2 tinggi di
sekitarnya dan cari yang bertulisan Fullerton Hotel, Merlion Park terletak di
depan Hotel Fullerton. Ikuti saja jalan yang menuju Fullerton Hotel tak lama
akan melihat Merlion (icon Singapore/air mancur singa), perjalanan menuju
Merlion Park ini sungguh memerlukan perjuangan…..
Setelah sampai di Merlion Park, silahkan berfoto ria
sepuasnya, gratisss…. Sampai bosan hehehe….
Diseberang merlion park terdapat bangunan unik juga yaitu Marina bay
Sand dan Garden bay the bay masih banyak
bangunan lainnya yang unik dan menarik, berfoto ria dari merlion park juga bisa
terlihat sebagai back ground foto. Untuk
pulangnya menuju MRT stasiun Raffles place jalan awal menuju merlion park saja
(kebalikannya). Dari tempat ini kalau ingin ke marina bay sand/garden bay the
bay harus naik MRT lagi dari Reaffles place turun di Bayfront station.
Kami kira hari masih sore sekitar jam 5an karena matahari
masih tinggi, ternyata sudah jam 6.30. Setelah puas berfoto ria kami langsung
menuju Bugis street untuk belanja, katanya murah2, bugis street ini seperti
pusat pertokoan dan pasar malam gabung jadi satu. Dari Raffles place naik MRT
turun langsung di bugis station. Dari bugis station ini dekat, jalan kaki ga
sampai 10 menit bugis street sudah terlihat. Berbagai macam pernak pernik,
kaos2, sandal, tas, baju, kaca mata, semua ada untuk oleh2 disini tempatnya…
misalnya gantungan kunci $S 10 dapet 3 pak (1 pak isi 6), magnet kulkas $S 5
dapet 3 pcs, kaos2 bergambar icon Singapore bervariasi ada yang $S 20 isi 5,
ada yang 1 kaos $S 10, ada juga yang 1 kaos harga $S 15, kalau kaos tergantung
bahan dan ukuran, miniature merlion berbagai ukuran dan jenis harga mulai $S 5
- $S 20, harga di bugis street juga bisa di tawar.
Berhubung sudah merasa lelah, lapar, dan mengantuk, dan saya
juga merasa kurang enak badan (udah sempoyongan, perut saya juga merasa sedikit
ada gangguan) akhirnya sekitar jam 10.30 kami kembali ke penginapan yang tidak
jauh dari bugis street, hanya jalan kaki sekitar 10 menit sudah sampai ke
penginapan. Sebelum ke penginapan kami mampir ke toko 7 eleven untuk membeli
air, susu dan beberapa cemilan dan roti dengan harga $S 7 untuk makan di dalam
kamar. Sesampainya di kamar istirahat sebentar, makan, sholat, langsung tidur….
Btw, jangan lupa untuk membawa colokan yang lobang 3 ya…
karena disini rata2 penginapan di kamarnya itu menggunakan colokan 3 bukan 2
colokan. (tips aja.. buat charger
HP/laptop dll)
Jum’at, 23 Januari 2015
Ternyata rasa lelah kami semalam membuat kami tertidur pulas
seperti di bius… ketika bangun sudah jam 6.30 pagi… kami langsung sholat subuh.
Oya, di Singapore dan Malaysia waktu sholatnya berbeda dengan di Jakarta area.
Subuh jam 06.30 , Dzuhur jam 13.30 , Ashar jam 16.30, Maghrib jam 19.30 , Isya
jam 20.30 . Tolong di ingat ya untuk temen2 Muslim yang berkunjung ke sini,
walaupun liburan jangan lupa kewajiban.
Setelah itu kami berkemas packing-packing karena siang ini
cek-out dan menuju ke kota Melaka. Lalu sarapan pagi menuju dapur umum yang
sudah disediakan di penginapan, sarapannya dapet roti 3 pcs (bisa di bakar,
disediakan oven), telor rebus, kopi/teh, kami membawa sarapan kami ke dalam
kamar (sambil ngadem pakai AC kan di kamar…)
Setelah di ingat2 ternyata ada oleh2 yang belum di beli
(titipan) , lalu kami berencana mampir lagi ke bugis street setelah cek-out
dari penginapan, sekitar jam 11 pagi kami cek-out dengan membawa tas ransel di
punggung (ala backpacker sejati…hehehe…) . Setelah belanja di bugis street kami
mengembalikan kartu STP di bagian counter pembelian tiket MRT di bugis station,
pengembalian kartu STP ini tidak harus di station awal kita membelinya, bisa di
stasiun2 tertentu yang sudah ditentukan, kebetulan di bugis station menerima
refund STP jadi kami kembalikan disini, karena tidak semua station bisa
menerima pengembalian kartu STP ini (seperti kami, kemarin kami membeli STP di
Woodlands interchange dan pengembaliannya di bugis station) , karena ada refund
yang merupakan hak kita ($S 10) lumayan kan…. Jangan lupa ya kalau beli kartu
STP itu kita seperti sewa kartu, pemakaian hanya untuk 1 atau 2 hari lalu bisa
di kembalikan dan kita mendapat refundnya.
Setelah itu baru menuju Queen street terminal, lokasinya dari
bugis station juga dekat hanya berjalan kurang lebih 10 menit kearah belakang.
Ketika sudah mendekati terminal terlihat beberapa bis sedang mengetem menunggu
penumpang. Di terminal ini kami membeli
tiket bis tujuan Johor Baru, harga tiket $S 3/orang naik bis Johor Express. Tiketnya
di simpan ya jangan hilang karena nanti akan di Tanya oleh supir ketika akan
naik bis setelah urusan imigrasi. Bisnya
bagus seperti bis antar kota Jakarta-Bandung keren kan…. Di dalam bis ini
bangkunya 2-2, AC dingin, kami mencari bangku dekat dengan supir.
Jam 12.30 bis mulai melaju menuju Johor Baru (JB). Bis
langsung lewat tol… pemandangan menuju JB menarik dan ada yang aneh… ada motor
masuk jalan tol… setelah saya perhatikan memang ada jalurnya khusus motor… wah,
keren juga kebijakan pemerintah disini. Tidak sampai 20 menit kami sudah sampai
di Woodlands check point, semua penumpang bis turun membawa semua tas yang
dibawa. Kami turun untuk cek dokumen di imigrasi Singapore, langsung naik ke
lantai2, setelah selesai turun lagi menunggu bis yang tadi. Nah, disini form
kedatangan diminta (form kedatangan yang di isi pada saat kita masuk ke
Singapore, kalau form ini hilang kita bisa dapat masalah di imigrasi).
Mengapa di woodlands check point ini semua barang kita harus
di bawa?? Karena untuk pemeriksaan barang bawaan kita di kantor imigrasi,
selain itu bis yang akan kita naiki
nanti setelah urusan imigrasi selesai bukan bis yang sama seperti awal naik
dari queen street terminal, bis yang berbeda tetapi masih 1 operator. Misalnya
seperti saya tadi, dari terminal saya naik bis Johor Express setelah urusan
imigrasi selesai saya harus naik bis Johor Express lagi tidak boleh yang lain.
Operator bis tidak hanya Johor Express saja, ada caseway dan yang lainnya.
Intinya kalau dari pertama naik Johor Express setelah selesai imigrasi di
woodlands check point naik Johor Express
lagi jangan yang lain, beda bis no problem yang penting sama operator. Ketika naik
bis lagi, baru di Tanya sama supirnya, “mana tiket?” (tiket awal tadi..) kita
tunjukkan deh itu tiket baru boleh naik bis.
Setelah urusan imigrasi di woodlands check point ini dan
ketika akan kembali ke bis kami tersesat…. Lumayan lama sekitar ½ jam muter2
mengelilingi gedung imigrasi Johor Baru… lumayan kan… Tapi Alhamdulillah jalan
keluarnya ketemu juga setelah bertanya kepada petugas.
Jadi setelah urusan imigrasi selesai, ada 2 pintu jalan
keluar ( ada 2 cabang arah keluar ). Jalan keluar 1 ke JB Sentral. Jalan keluar
ke-2 ke platform bus. Untuk keluar setelah imigrasi pilih jalan keluar ke
platform bus, itu artinya kita kembali ke bis yang menurunkan kita pada saat
awal tadi, tinggal menunggu bis datang saja… bisa menunggu di ruang tunggu yang
sudah disediakan. Karcis bis jangan hilang ya… pada saat naik bis akan di tanya
oleh supir bis.
Tak lama bis yang kami tunggu datang, kami langsung naik bis
menuju terminal Larkin. Di terminal Larkin ini kami ganti bis tujuan Melaka.
Sampai bertemu di Melaka….
Note : Kantor imigrasi dai woodlands dan JB ini sangat luas
sekali, semua urusan imigrasi ada di lantai 2, jadi harus naik tangga dan turun
tangga, belum lagi harus jalan ke bagian custom. Coba bayangkan jika kita
membawa tas besar lebih dari 1, semua itu kita yang bawa sendiri loh… karena ga
ada kuli seperti di tanah abang yang mau bawain tas kita… jadi, bawalah barang
bawaan seefisien mungkin jika memilih wisata ala backpacker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar