Terminal Larkin –
Melaka
Jum’at, 23 Januari 2015.
Melanjutkan wisata Singapore. Terminal Larkin ini sudah masuk
Malaysia ya.. Sesampainya di terminal Larkin sekitar jam 2 siang, bis dari
Singapore tadi langsung masuk terminal dan semua penumpang turun membawa
barang2 bawaannya.
Di terminal ini
banyak sekali calo2 bis, hati2 saja karena mereka akan merayu dan memojokkan
kita untuk beli tiket dari mereka. Jika mereka bertanya “mau kemana?” jawab
saja “ke Melaka”, mereka bertanya lagi “tiket sudah ada?” jawab saja “sudah
ada, kami mau makan/sholat dulu” (cari alasan supaya mereka tidak membuntuti
kita terus). Jika kita sudah menjawab dengan sendirinya mereka akan menjauh dan
berhenti mengikuti, tapi jika kita diam saja atau hanya geleng2 kepala mereka
akan terus mengikuti.
Setelah itu kami merasa lapar, kami mencari warung makan. Disini
baru kami bisa menemukan makan enak dan makan sempurna (bukan fast food).
Karena ketika di Singapore kami makan KFC/MacD, Burger king, yang lain
sepertinya meragukan (halal/tidaknya).
Di terminal Larkin kami makan nasi campur (sayuran acar bumbu
kuning wortel buncis kembang kol, kerang balado) nasi goreng ayam, teh tarik,
kelapa muda, dengan harga RM 23.80 , btw kerang nya itu besar2… 1 lagi nih, di
Malaysia jika ingin memesan minuman es teh bilangnya “ice tea o” , kalau
bilangnya Cuma es teh nanti di kasihnya teh tarik.
Setelah makan kami sholat di Mushola lantai 3, kemudian baru
mencari tiket bis tujuan Melaka. Btw, toilet disini bayar juga sekitar RM 0.3
(3 cent). Berdasarkan referensi dari terminal ini naik bis causeway link,
ketika sampai counter tiket jadwal berangkatnya jam 3.30 terlalu lama kami
menunggu. Akhirnya kami mencari bis yang sudah siap untuk berangkat atau
setidaknya kami tidak lama menunggu, kebetulan ada bis City Express harga RM
20.90/orang ya sudah kami naik bis tersebut, sekitar 10 menit menunggu akhirnya
bis datang. City Express ini bisnya bagus, desainnya modern, di dalamnya bangku
2-1, jarak antar kursi leluasa bisa untuk selonjoran, nyaman sekali kami naik
bis ini untuk menuju Melaka.
Sekitar jam 3.45 bis mulai melaju dari arah terminal Larkin
menuju Melaka dan perjalanan akan di tempuh sekitar 3 jam jika lancer. Pemandangan
dari Larkin menuju Melaka tidak jauh berbeda dengan pemandangan dari airport
Kuala Lumpur ke KL Sentral jalan tol
yang diapit oleh perkebunan sawit. Supir bis melaju tidak terlalu ngebut
sekitar 70-80 km/jam, bawa kami dengan aman sampai Melaka ya pa supir….
Setelah keluar jalan tol Melaka, memasuki kota Melaka mulai
terlihat perumahan2 penduduk, tadi juga sempat melihat lapangan udara.
Perjalanan dari keluar tol Melaka macet sekali padat merayap.
Sekitar jam 7 malam akhirnya bis yang kami naiki berhenti di
terminal, namanya Terminal Sentral Melaka, semua penumpang turun. Ketika turun
dari bis sudah banyak supir2 taxi mendatangi kami bertanya “mau kemana?” saya
menjawab Jonker Street, mereka member harga RM 20, saya tidak mau… lebih baik
saya naik bis/angkutan umum lagi menuju tujuan yang di maksud. Kami masuk ke
dalam terminal mencari bis tujuan Jonker Street, Tanya saja kepada petugas yang
ada atau lihat saja arah/petunjuk yang ada di terminal, cari tempat
pemberangkatan domestic (dari trun bis tadi aga ke kanan sedikit) cari bis
no.17 , ketika bis datang wah….. berebutan sekali… bis penuh ada yang berdiri….
Kalau nunggu bis setelah ini pasti tambah malam sampai sana… mau tidak mau
walaupun penuh kami naik bis yang baru datang ini. Rupanya banyak “bule” juga
di bis ini. Sebelum naik sediakan uang
kecil untuk membayar bis, karena bayar dulu ke supir setelah itu boleh masuk ke
dalam bis. Tariff bis RM 1.50/orang. Setelah bis penuuuh sesak baru bis melaju
ke arah Jonker street.
tiket bis Melaka Sentral-Jonker Street ( RM 1.50 ) , tiket bis Jonker Street-Melaka Sentral ( RM 2.00 , pulangnya menuju Kuala Lumpur ).
Perjalanan sekitar 15 menit kami sampai di area Jonker Street
dan turun di Red Church. Sempat bingung kemana arah kami selanjutnya??? Mana
sudah sedikit gelap… kami maju beberapa langkah dari turun bis ternyata di
sebrang jalan ada jembatan terlihat tulisan Jonker Street, tak salah lagi… kami
harus masuk ke daerah itu karena penginapan kami di jonker street area.
Langsung kami berjalan menuju arah tersebut, menyebrang melewati jembatan, ternyata
jonker street itu seperti pasar malam ramai sekali banyak yang berjualan
makanan dan minuman serta pernak pernik. Kami jalan terus menelusuri para
pedagang dan tengok kanan kiri mencari penginapan kami.
Jonker Street ini rupanya panjang sekali… sambil membeli
minuman kami mencoba bertanya kepada pedagang tentang keberadaan penginapan
yang sedang kami cari. Nama motel yang sudah kami booking adalah Motel
Sayang-sayang (pilihan kamar queen bed with private bathroom) Setelah saya bertanya mereka bilang “disini
banyak nama motel sayang-sayang, ada 3, yang kalian cari alamatnya dimana?”
saya langsung berikan alamat lengkap kepada mereka, mereka langsung menghubungi
motel yang di maksud dengan bahasa mereka.. saya kurang mengerti percakapan
mereka, setelah itu mereka mengatakan “tidak jauh dari sini masih lurus adanya
di sebelah kiri jalan” tapi mereka berinisiatif untuk mengantar kami hingga
sampai ke motel yang di maksud.
Memang tak sampai 5 menit berjalan kaki kami sampai di motel
yang di maksud. Tetapi di pintu masuk motel terdapat tulisan “cek in jam 2-5,
after 6pm no receptionist on duty”. Waduh….. sementara kami sampai tempat itu
jam 8 malam. Mereka yang mengantar kami menelpon lagi ke nomor telpon yang
terdapat di alamat tadi dan memberitahu bahwa tamu sudah sampai motel tetapi
pintu di kunci. Penanggung jawab motel bilang “memang tidak ada yang bertugas
setelah jam 6 sore, di tunggu saja nanti ada yang datang membuka pintu”.
Setelah mereka mengantar kami mereka langsung kembali ke warung mereka. Saya
bilang “terima kasih ma’ci… sudah membantu, saya ganti pulsa telpon ya..” ,
mereka bilang “tidak usah, kami senang membantu”, ya sudah…. Alhamdulillah
masih ada orang baik yang menolong kami lagi.
Kami sudah membayangkan setelah perjalanan jauh ini sampai di
penginapan langsung istirahat tetapi kenyataannya ???? , Lumayan lama kami menunggu sekitar ½ jam
orang yang kami tunggu baru datang, kami langsung cek in, jam 8.45pm baru bisa
masuk kamar. Kami istirahat sebentar jam 9.30pm kami keluar untuk mencari makan
karena perut terasa lapar.
Oiya, kami cek in disini kami tidak di minta uang pembayaran,
karena pembayaran kami menggunakan kartu kredit dengan harga RM 77.40 melalui
internet pada saat booking motel dari rumah, kami hanya diminta membayar
service sebesar RM 2 kalau tidak salah. Fasilitas yang kami dapat kamarnya
queen bed, handuk, kamar mandi di dalam, AC.
Rupanya mencari makanan di area ini sedikit mengalami
kesulitan, sepertinya makanannya meragukan (dari segi halal/tidak), kami
menelusuri jalan jonker street sampai kami menemukan kantor panduan turis, saya
bertanya “cari makanan yang halal disini dimana?” petugasnya bilang “di
restoran …..” maaf saya lupa namanya, pokoknya yang ada nama “nyonya” gitu…
kami langsung mencari resto yang di maksud, kami sempat melihat resto yang
bertuliskan “nyoya” tetapi sudah tutup. Memang sudah malam juga sih… sekitar
jam 11 malam, para pedagang tutup toko jam 11.30 malam. Terpaksa kami mencari
makanan lain tetapi tidak ada yang sreggg…. Sampai akhirnya kami menemukan “es
cendol duren” dan “coconut shake” ga ada salahnya di coba.
Es cendol duren isinya cendol (tapi kurus2..), kacang merah,
jagung manis, 2 biji duren, es serut dan gula merah cair dengan harga RM
6/mangkok, karena toko ini sudah mau tutup jadi kami bungkus es cendol duren
nya. Coconut shake adalah kelapa muda
yang di sajikan dengan batok kelapa yang di kupas (tinggal batok kelapanya aja,
seperti kelapa muda) harga RM4. Kedua minuman ini sepertinya enak…….. untuk
makanan kami tidak membeli, sesampainya di kamar kami langsung menikmati kedua
minuman itu, dan….. enaaakkkknya maknyossss, untungnya masih ada roti selai
stawberi 4 pcs dan telor rebus 2 buah yang di dapat dari sarapan tadi pagi di
hotel Singapore yang tidak habis dan kami bawa, itulah makan malam kami….
Setelah makan kami istirahat dan tidur karena sudah jam 1.40
pagi waktu Malaysia, karena besok pagi kami ingin jalan2 di Melaka dulu sebelum
siangnya menuju Kuala Lumpur.
Btw, motel sayang-sayang ini sudah modern loh… walaupun
sedikit kecewa dengan apa yang kami alami pada saat datang tadi…. , modernnya
itu mungkin lebih ke safety ya.. , karena sudah tidak ada yang bertugas setelah
jam 6 sore jadi pintu motelnya sudah menggunakan security system, buka dan
tutup pintu harus dilakukan oleh tamu itu sendiri dengan menggunakan touch
card, jadi selain kunci kamar kami juga diberikan touch card yang dapat
digunakan untuk membuka dan menutup pintu utama motel. Karena di pintu utamanya
terdapat sensor yang hanya dapat di buka oleh touch card masing2 tamu yang
menginap disini. Keren juga sih….
Selain itu kami perhatikan di jalan raya sudah terdapat
beberapa cctv juga biasanya di pasang di tiang2 listrik.
Sabtu, 24 Januari
2015.
Pagi hari jam 7.45 waktu Malaysia kami sudah bersiap untuk
jalan-jalan melihat kota Melaka dan beberapa tempat wisata yang dekat dengan
area penginapan. Seperti Taman warisan dunia jonker walk, The Stadthuys (Red
Church), A Famosa, Kincir air kesulthanan Melaka, river cruise, dan taming
sari. Tempat2 tersebut adalah tempat pada saat pertama kali turun bis dari
sentral Melaka. Jarak tempat2 tersebut sangat berdekatan sekali dan dapat
ditempuh dengan jalan kaki dari penginapan kami. Di area ini juga terdapat kantor
informasi untuk turis, jadi jika turis membutuhkan suatu informasi mengenai
Melaka bisa datang ke kantor ini, petugasnya siap membantu.
Setelah merasa cukup berfoto-foto ria di tempat2 tersebut,
jalan sedikit kearah kanan sudah terlihat menara Taming Sari. Menara ini
memiliki tinggi 110 meter terdapat ruangan yang bisa ditempati pengunjung dan
dapat berputar 360 derajat, jadi dapat melihat seluruh kota Melaka dari atas
dengan membayar RM 20/orang. Ruangan tersebut dapat menampung kurang lebih
50-60 orang pengunjung dan dilengkapi AC. Kami ingin mencoba naik menara
tersebut tetapi kami datang terlalu pagi menara tesebut mulai beroperasi jam 10
pagi. Selain itu ada juga kendaraan yang bisa membawa kita keliling Melaka
dengan menggunakan mobil duck amphibi, kalau tidak salah seharga RM 40/orang
bisa naik kendaraan ini, bentuk kendaraan ini seperti mobil tapi sedikit lebih
besar berwarna kuning menyerupai bebek dan bisa digunakan di darat dan di laut
secara langsung.
Karena kami belum sarapan, setelah dari taming sari kami
mencari makan, kami mencari nasi… di depan area taming sari menyebrang jalan
lalu kami menemukan rumah makan sederhana, ketika kami masuk rumah makan ini
kami yakin makanan yang disajikan disini halal, mengapa kami yakin? Karena
terdapat beberapa foto orang arab, pelayannya menggunakan peci, selain itu ada
tulisan terpampang “harap maaf kami rehat semasa solat jum’at, tiada urus
niaga”, jelas sekali kan?. Nama rumah makannya “Warung asam pedas selera
kampong”, kami makan nasi lemak 1 piring, telor ceplok 2, mi goreng, air
mineral, teh hangat, lemon tea hangat dengan harga RM 9, lumayanlah….
Setelah melihat situasi dan kondisi daerah taming sari,
rupanya di daerah tersebut terdapat banyak motel-motel, dan saya baru tau juga…
kami menginap di jonker street sedikit terganggu karena rupanya setiap malam di
jalan tersebut adalah pasar malam dan karoke umum (seperti dangdutan gitu…)
lagunya lagu2 mandarin. Saran saya jika ingin ke Melaka mencari penginapan
daerah taming sari adalah tempat yang ideal dan strategis.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzYTfA614J4OAxfPOwnrPGhyphenhyphenlj4yAI_JMdOUWc-RzP4vlxsctoh93rJMD5zTZd1fhF3sMOzqop4DrzyA6hcvqxa3DF6SMyTZ3OqSk-WAQCFXA0W8Ww8S_Zg345l8SCMRMV0KUPadIHLbhi/s1600/IMG_20150124_103337.jpg)
Jam 11.45 kami cek-out dari motel menuju sentral Melaka. Dari
motel berjalan kaki ke tempat turun bis
pertama kali kami sampai di jonker street. Kami naik bis no.17 dari Red
Building dengan harga RM 2/orang, rupanya bis ini mengelilingi wilayah Melaka,
sekitar 30 menit kami sampai di sentral Melaka terminal bis antar bangsa.
Bis no.17 ini bis yang bagus dan rapih, system tiketnya
teratur, jadi ketika naik bis siapkan uang kecil RM 2 untuk jarak jauh, RM 1.5
untuk jarak sedang, RM 1 untuk jarak dekat… yang tau hanya pa supirnya… bis ini
hanya terdiri dari 1 orang supir, dekat supir terdapat kamera untuk melihat
keadaan penumpang yang ada di belakang. Setelah menyiapkan uang kecil langsung
berikan ke supir, supir akan mencetak langsung tiket di mesin, mesinnya seperti
mesin EDC gitu… keren….
Turun dari bis no.17 lanjut mencari bis tujuan TBS Kuala
Lumpur. Sarapan di taming sari tadi padi rupanya hanya bisa mengganjal perut
hingga siang hari, ternyata memang waktunya perut kami minta di isi lagi… ,
karena mengejar waktu takutnya kemalaman sampai Kuala Lumpur akhirnya kami
membeli roti 2 pcs harga RM 4.50 , setelah itu mencari bis tujuan Kuala Lumpur
yang berangkat jam 1 siang, banyak bis menuju KL tetapi berangkat jam 2, jam 3,
jam 4, hanya bis delima (bis berwarna merah) yang berangkat jam 1 siang, ya
sudah kami memilih bis delima dengan harga tiket RM 10/orang. Menurut penjual
karcis perjalanan akan di tempuh dalam 2 jam.
Jam 12.40 bis belum datang kami mengunggu sambil memakan roti
yang tadi kami beli, belum habis roti kami bis sudah datang, kami langsung masuk
antrian beberapa penumpang yang ingin memasuki bi situ sambil menghabiskan roti
yang tinggal sisa ½ nya…. Ternyata kami di tegur oleh supirnya “makanan ga
boleh masuk bis, kalau ingin di habiskan, habiskan diluar sebelum masuk bis,
kalau ingin di simpan silahkan simpan di box depan” (disediakan box di depan
dekat kaca untuk menyimpan semua makanan yang dibawa oleh penumpang). Dari pada
di simpan di box lebih baik kami habiskan, setelah itu baru naik bis, kami
dapat bangku nomor 9 dan 10. Bis delima ini bersih, bangku 2-2, jarak kursi aga
longgar, bangku flexible, nyamanlah… untuk perjalanan jauh dengan harga tiket
terjangkau sekitar Rp 35.000 kalau di rupiahkan.
Bis berangkat sesuai dengan waktu yang terdapat pada tiket
jam 1 siang berangkat, on time sekali…. Benar2 hebat, disiplin sekali supirnya,
walaupun ada beberapa bangku kosong mereka tetap berangkat tidak ada menunggu
penumpang lain sampai bis penuh, saluuut….
OTW Kuala Lumpur, see you in Kuala Lumpur…………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar