Selasa, 24 Maret 2015

Panduan Wisata KL - SIN - Melaka - KL ala Backpacker




Lanjutan dari cerita atau postingan sebelumnya ya…


Sebetulnya sebelum membuat paspor saya sudah dapat tiket promo airasia lebih dulu JKT-KL untuk 2 orang Rp 330.000 ( one way / berangkatnya saja ), sudah di booking dan dibayar dengan data sesuai di KTP.

 tiket air asia promo Jkt-KL :



Sambil menunggu paspor jadi kurang lebih 3-4 hari, mulai mencari tiket pulangnya KL-JKT, udah semua di liat2 ternyata ga ada promo, rata-rata diatas Rp 700.000/org , what ????
                                                                                       tiket lion air KL-Jkt :
Kemudian saya coba mencari tiket pulang dari Singapore, ternyata dari Singapore lebih mahal… ga putus semangat cari2 terus selama 3 hari ,  akhirnya dapat tiket promo Lion Air Rp 620.000/org itu sudah paling ekonomis diantara penerbangan yang lain.




Akhirnya saya memutuskan untuk membeli tiket tersebut, ternyata dalam booking online via Lion Air dibutuhkan nomor paspor, sementara paspor belum jadi, ada-ada aja deh…  mau ga mau nunggu sampai paspor jadi dan berharap promo tersebut masih ada ketika paspor nanti sudah jadi. Setelah paspor jadi kemudian booking tiket promo Lion Air kebetulan masih ada masa promonya, booking tiket pulang ini (KL-JKT) tentunya data sesuai dengan yang ada di paspor.

Usut punya usut data kami tidak sama, antara data di tiket berangkat ( JKT-KL ) via Airasia dengan data yang ada di paspor. Karena ketika booking tiket Airasia data penumpang saya isi sesuai dengan data di KTP karena tidak diminta nomor paspor, sementara tiket pulang ( KL-JKT ) data sesuai paspor.

Saya takutnya ada masalah karena perbedaan nama ini ( walaupun orangnya sama ), karena ini penerbangan luar negri saya fikir harus sama datanya antara nama di paspor dan nama di tiket pesawat, dari pada nanti ada masalah ketika ingin cek in lebih baik di persiapkan dari awal.  Setelah mencari informasi ke pihak penerbangan akhirnya tiket berangkat bisa di rubah sesuai dengan data yang tercamtum di paspor dengan melampirkan fotocopy KTP dan fotocopy paspor, Alhamdulillah…. Prosesnya lumayan lama hampir 1 minggu.  

Sempat perasaan khawatir menggunakan Airasia, karena beberapa hari kemarin ada kecelakaan pesawat Airasia tujuan Surabaya-Singapore QZ8501 menewaskan seluruh awak pesawat dan penumpang.  Tetapi semua saya pasrahkan kepada Allah SWT.

Singkat cerita, tiket  JKT-KL dan KL-JKT sudah di tangan , saya coba mencari penginapan untuk di KL dan Singapore, mulai searching via om google, cari dan pilih harga hotel yang sesuai dengan kantong, jangan memaksakan diri…  jangan lupa juga untuk memilih tempatnya yang strategis dan fasilitas yang ada, rata-rata harga yang tercantum itu belum termasuk service and tax.  Akhirnya saya dapat hotel d daerah Puduraya sekitar china town, booking menggunakan kartu kredit dan tidak diminta pembayaran cash pada saat cek in karena pembayaran langsung di kredit pada kartu kredit.  Walaupun ga tau daerah itu termasuk daerah apa/bagaimana sikonnya, nanti akan tau sendiri ketika sampai disana.

Setelah dapat hotel di KL, tinggal mencari penginapan di Singapore. Tadinya saya tidak mau menginap di negri singa ini karena malamnya mau langsung kembali lagi ke KL, tepi setelah di fikir ulang dan mengingat kondisi saya sedang berbadan dua trimester pertama, saya takut kecapean… ya sudah akhirnya saya putuskan untuk menginap 1 malam di Singapore.

Mencari penginapan di Singapore lumayan juga ya… kabanyakan hotelnya sharing room dan bathroom, cocok untuk para backpacker memang murah sih… ada yang harga Rp 150.000/malam , mau pilih yang private room ( room & bathroom di dlm kamar ) wow harganya diatas Rp 800.000 , lebih selektif lagi.  Lumayan cukup menghabiskan waktu 1 harian searching penginapan di Singapore. 

Saya mencari penginapan private room ( 1 kamar untuk 2 orang) kamar mandi di luar no problemlah… asalkan 1 kamar tidak campur dengan orang lain. Karena rata-rata sharing room ini 1 kamar ada yang 10 org, ada yang 14 org, seperti di asrama gitu… , rupanya kemudahan berpihak kepada saya, saya mendapatnya criteria kamar yang saya cari, setelah dapat penginapannya, lokasinya daerah bugis street, dan fasilitas room standar, saya langsung booking untuk menginap 1 hari. Bookingnya menggunakan kartu kredit tetapi nanti ketika cek in bayar cash.

Tiket PP, hotel ( KL dan SIN ) sudah dapat, saatnya mencari panduan alat transportasi, tempat makan, kebiasaan orang-orang disana, RS, dll di kedua Negara tersebut. Saya mulai mempelajari model transportasi dan kebiasaan2 masyarakat disana. Kemudian menentukan daerah atau tempat mana saja yang akan menjadi tempat tujuan selama berada di kedua Negara tersebut.  Kenapa saya planning dari awal ?  agar memudahkan kita untuk menyusun jadwal perjalanan wisata ini, supaya ga terlihat planga-plongo nantinya, setidaknya ada gambaran lah…

Setelah di cek & re-cek, tujuan saya adalah Kuala Lumpur dan Singapore, tetapi masih memiliki waktu senggang 1 hari… sayang sekali kalau Cuma di hotel berdiam diri.  Searching lagi ternyata pilihan ada di Melaka.  Saya ingin berkunjung ke Melaka.

Saya kemudian mencari informasi tentang Melaka dari mulai penginapan, transportasi kesana menggunakan apa dsb… setelah semuanya dapat saya booking penginapan 1 hari di Melaka daerah Jonker Street dengan menggunakan kartu kreadit, tetapi di penginapan ini tidak di minta pembayaran cash pada saat cek in karena pembayaran akan langsung di kredit pada kartu kredit.

Jadi dalam perjalan ini tujuan saya adalah :
 Kuala Lumpur – Singapore – Melaka – Kuala Lumpur .  Dari Kuala Lumpur - Singapore , Singapore-Melaka, Melaka-Kuala Lumpur ….   Naik apa ya ???

Sebuah tanda Tanya besar di kepala. Kembali searching dan akhirnya om google juga yang kasih informasinya…

Ternyata Kuala Lumpur-Singapore bisa melalui darat menggunakan bis/kereta, Singapore-Melaka-Kuala Lumpur melalui darat juga menggunakan bis.  Okelah… saya coba ikuti perjalanan ini.

Kereta malam dari Kuala Lumpur-Singapore saya sudah booking untuk 2 orang dengan menggunakan kereta Senandung Sutra. Cara bookingnya via KTMB searching ya… atau jika ada kesulitan booking langsung saja email ke CS KTMB akan di respon 1x24 jam. Seperti saya, karena selalu gagal booking online, saya langsung booking melalui CS KTMB.

Singapore-Melaka-Kuala Lumpur menggunakan bus dan bisa langsung beli tiket di terminal. Info tentang pembelian tiket ini nanti bisa di baca di postingan selanjutnya ya..

Btw, hampir lupa, karena berangkatnya menggunakan Airasia jadi bisa print boarding pass sendiri dari rumah pakai connection internet ya…., coba aja masuk ke web airasia lalu cari info tentang cek-in/print boarding pass, atau lebih gampang lagi searching di om google caranya. Karena kalau cek-in di bandara akan kena biaya print boarding pass sekitar Rp 30.000/tiket . lumayan kan…

Jangan lupa ya sediakan uang Negara tujuan , kalau bisa rupiah di tukar di tempat kita tinggal sebelum berangkat. Kemarin itu kurs untuk Ringgit, RM 1 = Rp 3.530  , sedangkan untuk Dollar Singapore $S 1 = Rp 9.530 , di tukar disana juga bisa tapi nilai rupiahnya melemah / bisa lebih tinggi beberapa ratus rupiah.


Setelah di urutkan dari perjalanan ini , maka rencana perjalanan saya adalah :

Jakarta - Kuala Lumpur via udara menggunakan Airasia 
Kuala Lumpur – Singapore via darat menggunakan kereta malam
Singapore – Melaka via darat menggunakan bis
Melaka – Kuala Lumpur via data menggunakan bis
Kuala Lumpur – Jakarta via udara menggunakan Lion Air

Semua informasi perjalanan ini saya dapatkan 1 minggu sebelum keberangkatan.  Jujur, semua daerah tujuan diatas belum pernah saya datangi sebelumnya, this is the first time for me.
Bermodalkan peta, tekad, informasi yang seadanya & kemauan hayulah berangkat.

Dalam postingan selanjutnya saya akan mencoba memandu Anda yang ingin berpergian/berlibur ke tempat tujuan di atas untuk pertama kalinya ala backpacker ya…. Semoga dapat membantu.


 ********************************************



Perjalanan : Jakarta - Kuala Lumpur - Singapore :




Rabu, 21 Januari 2015

Perjalanan ini saya ditemani dengan suami saya.  Tidak terasa saat yang di tunggu-tunggu tiba, setelah sholat Dzuhur kami  bersiap berangkat menuju terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, sambil menunggu kaka Kayla pulang sekolah yang pengen ikut nganter kami makan siang dulu di rumah, setelah kaka Kayla datang kami langsung berangkat menuju bandara.  Yang mengantar banyak… kaya mau kemana aja ya…. Hehehe… kaka Kayla, kaka Zahra, bapak, mamah, adik2ku (bayu, agung), keponakanku yang lucu2 (defio, abil, sulthan) 1 mobil full…. 

Sampai terminal 3 sekitar jam 14.20 wib, pamitan dulu sama yang nganter, setelah itu langsung masuk dan menyiapkan boarding pass yang sudah d print dari rumah. Seperti biasa tas harus di cek dulu, setelah itu naik lift, melewati imigrasi, membayar airport tax Rp 150.000/orang, langsung menunggu di zona 6. Tidak lama ada mobil bis yang menjemput untuk menuju pesawat dengan kode penerbangan AA.0385 , tepat jam 15.15 kami take off. Perjalanan di tempuh dalam waktu 2 jam.

Ruang tunggu terminal 3 zona 6 .

Sudah 15 menit kami di udara tak terasa waktu Ashar sudah masuk. Saya lupa untuk men-jama sholat ketika Dzuhur tadi, akhirnya saya tayamum dan sholat Ashar di pesawat. Setelah Sholat, perut teras perih.. laper lagi.. maklum bumil… “pengisian bahan bakar” harus double hehehe….

Penerbangan dengan airasia ini penerbangan berbayar, di dalam pesawat crew menawarkan makanan & minuman bahkan souvenir, pembayaran bisa dalam Ringgit atau Rupiah. Saya coba memesan Vegetable Curry with Briyani Rice (pengen tau seperti apa sih makanannya?) dan 1 botol air mineral ukuran 350 ml, dengan total RM 19.  Tadinya mau coba nasi lemak tapi dilihat dari gambarnya seperti nasi uduk, kurang menarik, pengen coba roti cane with chicken curry harga RM 9 tapi itu menu khusus untuk sarapan aja tidak tersedia untuk  sore hari…

Btw, mungkin ada dari pembaca disini yang bertanya, “ko bisa sikon sedang hamil ikut flight promo airasia?” bukannya ga bisa ? Semua ini diluar planning, awal desember 2015 saya baru dinyatakan hamil oleh dokter kandungan sementara semua akomodasi sudah ter-booking sejak Desember akhir. Kemudian saya mencari informasi tentang sikon ini, ternyata no problem selama belum memasuki usia kehamilan 5 bulan dan diharapkan konsultasi dengan dokter kandungan sebelum keberangkatan.  Akhirnya saya langsung konsultasi dan dokter mengatakan : “it’s ok for your flight be carefull”, senengnya mendengar ucapan seperti itu dari dokter.

Makan sudah selesai, waktu sudah menunjukkan jam 16.25 ( menurut jam tangan yang saya pakai ) berarti waktu tersebut masih waktu Indonesia. Kira-kira jam berapa ya saat ini? Apa sudah masuk ke waktu Malaysia? Belum sempat bertanya seperti itu dalam hati, lampu seat bealt menyala dan ada info dari crew untuk menggunakan  sabuk pengaman karena akan mengalami sedikit  guncangan…. Hati saya langsung dag-dig-dug berdebar tidak karuan…. ( jadi ingat kecelakaan airasia QZ8501 sebelum keberangkatan ) terus ber-dzikir dan pasrah… memohon perlindungan pada perjalanan ini.  Memang goncangannya terasa aduhaaiii membuat kepala pusing dan sedikit mual, saya lihat ke jendela seluruh jagat raya hanya awan putih tebal menggumpal seperti salju. Sempat saya dan suami berpegangan tangan begitu juga dengan penumpang lain saya liat juga raut mukanya pada ketakutan.

Alhamdulillah gangguan tadi dapat dilewati sekitar 2-3 menit terasa seperti melewati jalanan rusak. Setelah itu lampu seat bealt mati yang menandakan keadaan sudah dapat terkontrol. Saya lihat keluar cuaca sedikt berawan.

Tidak lama ada info dari crew pesawat akan mendarat sebentar lagi, tak terasa sudah mau landing lagi.. ketika saya lihat jam di jam tangan saya menunjukkan jam 16.45.  Mendekati landing terlihat pegunungan, bukit, sawah, jalan umum, dll , jam 16.57 pesawat sudah landing dengan sempurna, Alhamdulillah…

Ini pertama kalinya kami menginjakkan kaki di Kuala Lumpur. Setelah keluar dari pesawat, sempat binggung kemana ini arahnya ??  bandara LCCT ini luas sekali.   Jujur ketika keluar dari pesawat ga tau mau kemana… kami mengikuti penumpang lain dan akhirnya sampai di imigrasi Kuala Lumpur cek paspor ditanya berapa hari tinggal disini, disini tinggal dimana dll setelah itu baru paspor di stempel dan bisa jalan.

Kami terus berjalan mengikuti petunjuk yang ada untuk keluar dari bandara ini, ternyata bandara ini menyatu dengan mall… tambah bingung… karena sempet bingung tadi kami lihat ada gambar Mushola dan kamar mandi. Ternyata tulisannya Surau ( untuk Mushola ) dan Tandas ( untuk kamar mandi ), sebelumnya kami melihat sudah jam 18.50  wah… berarti sudah masuk waktu Maghrib (berasa di Indonesia), ya sudah kami masuk Surau dan Sholat Magrib ( tanpa Tanya orang-orang di sekitar ) setelah selesai kami keluar Surau dan bertemu petugas ingin menanyakan arah keluar dari mall ini.  Sempat kami Tanya juga waktu sholat Maghrib disini (KL) jam berapa. Petugas bilang Maghrib jam 19.30 , whattt ??? karena beda waktu jadi ga tau…. Ternyata orang-orang yang tadi di Surau mereka pada sholat Ashar…..

Ya sudahlah nanti Maghribnya saya ulang saja di KL Sentral (tujuan kami selanjutnya dari Bandara LCCT ini). Setelah mengikuti arah jalan keluar mall, di dekat pintu keluar itu ada banyak counter tiket dari mulai bis, taxi, mobil charteran. Kami memilih bis untuk tujuan selanjutnya ke KL Sentral. Harga tiket bis RM 10/orang bisnya warna kuning Aerobus Express dan saya memilih bangku nomor 3 & 4, ternyata posisinya pas sekali di belakang supir.
                                   Tiket bis Airport KLIA2 - KL Sentral :

Kami mengejar jam 9 malam sampai di KL Sentral agar bisa menukar tiket booking dengan tiket kereta api tujuan Singapore, semoga bisa sampai sebelum waktunya karena kami juga tidak tau sikon di jalan.
Perbedaan waktu antara Jakarta – Kuala Lumpur 1 jam. Di jam tangan saya jam 18.45 ( masih waktu Jakarta) sementara di bis jam 19.45 , tepat jam 20.00 bis melaju menuju KL Sentral.

Bandara Kuala Lumpur ini berada jauh dari pusat kota, jarak yang ditempuh kurang lebih 1 jam untuk sampai di pusat kota. Perjalanan dari airport menuju KL Sentral adalah perkebunan kelapa sawit dan melalui jalan tol. Karena bosan dengan pemandangan seperti itu tak terasa saya tertidur dan ketika terbangun sudah berada di tengah kota Kuala Lumpur, tidak lama saya melihat ada arah papan petunjuk di jalan raya bertuliskan KL Sental turn left. Berarti sudah mau sampai nih… melewati banyak pertokoan seperti di mangga dua gitu kalau di Jakarta, tak lama bis sampai di bus stop KL Sental.

Turun dari bis kami bingung lagi kemana arah KL Sentral ? kami lihat banyak orang yang turun dari bis tadi menuju tangga manual naik ke lantai atas, nah…. Baru terlihat  KL Sentral.  Ternyata KL Sental ini adalah station besar tempat bertemunya beberapa kereta ( interchange station ),   banyak tujuan dari KL Sental ini ada kereta tujuan Singapore, tujuan dalam kota Kuala Lumpur, ada juga kereta tujuan Thailand. Wow… ternyata ke Thailand juga bisa via darat dari sini.

Karena sudah jam 20.45 kami langsung menuju lantai 2 bagian intercity counter untuk menukar booking tiket dengan tiket asli karena batas waktu penukaran jam 21.00 kalau kami telat booking tiket akan hangus, kalau hangus naik apa kami ke Singapore…..

Alhamdulillah sampai intercity counter jam 20.55 jadi masih bisa menukar tiket. Harga tiket kereta Senandung Sutra RM 34/orang  berangkat jam 23.00 waktu Kuala Lumpur.  Kami menunggu 2 jam waktu keberangkatan, sambil menghabiskan waktu kami mencari Surau untuk Sholat Maghrib dan Isya, setelah itu kami membeli air mineral 2 botol  dan roti 2 macam seharga RM 6.50 , kemudian mencari makan. Kami ingin mencari nasi, kami datangi MacD tidak ada paket nasinya… lalu ada KFC baru ini ada paket nasinya. 1 Paket nasi lemak + ayam tepung + kentang goreng keju seharga RM 17.50 , kurang lebih 1 jam kami istirahat sambil makan di KFC ternyata sudah menunjukkan jam 22.15 , waktu cek in kereta jam 22.30 , kami bergegas menuju pintu cek in Senandung Sutra, tepat jam 23.00 kereta mulai bergerak dari KL Sentral ke Woodlands Singapore. Perjalanan ini pada tiket tertera jam kedatangan di Singapore sekitar jam 06.45 .

                                        Suasana KL Sentral jam 22.45 waktu KL
 Tiket kereta api KL-SIN :                                   Menu KFC di KL Sentral :











Perjalanan ke Singapore ini tidak ada pemandangan yang membuat mata terpesona semua pemandangan gelap dan hanya rumah2 penduduk saja, karena bosan tak ada pilihan lain di tambah AC nya yang dingin, tak lama kami tertidur. 



Kamis, 22 Januari 2015

Ketika bangun tidur saya kurang tau jam berapa tapi fajar sudah mulai nampak berarti sekitar jam 5.30 segera kami sholat Subuh dengan tayamum. Tak terasa sudah hari Kamis. Selang beberapa menit kereta berhenti dan ada petugas yang masuk ke dalam kereta menyuruh semua penumpang turun dari kereta dan membawa semua tas yang dibawa karena kalau sampai hilang barang kita tidak ada yang menjamin. Ketika kami turun ternyata sudah sampai di Johor Baru, dan langsung menuju lantai 2 untuk cek paspor di imigrasi Johor Baru, sekitar 20 menit kami di imigrasi setelah itu kembali lagi ke Kereta.

Ketika kembali dari lantai 2 kantor imigrasi benar saja sudah banyak penumpang lain dari Johar Baru yang ingin ke Singapore, kemungkinan sebagian dari mereka adalah pekerja dan mahasiswa (dilihat dari pakaian).
Setelah itu kereta mulai bergerak lagi melintasi selat kecil atau sungai (seperti menyebrangi kali besar) yang merupakan perbatasan antara Kuala Lumpur dan Singapore. Saya melihat sebelah kanan kereta jembatan yang sudah penuh dengan kendaraan roda 4 dan macet juga ya… tidak sampai 10 menit kereta berhenti di suatu stasiun.

Saya sedikit heran kenapa orang-orang pada berlarian menuju stasiun?? Ooo ternyata stasiun ini adalah pemberhentian terakhir, berarti stasiun ini bernama Woodlands. Stasiun Woodlands adalah stasiun pemberhentian terakhir dari kereta jurusan Kuala Lumpur-Singapore, dan Woodlands station ini merupakan stasiun check point, yang artinya kurang lebih stasiun tempat pengecekan dokumen/imigrasi seperti itulah…

Saya baru sadar mengapa tadi orang-orang pada berlarian, ternyata untuk mengantri di imigrasi dan memang betul sudah banyak orang yang mengantri.  Di stasiun ini semua penumpang kereta turun dan membawa semua barang bawaannya, karena kereta akan kembali lagi ke Kuala Lumpur.  Setelah melihat jam yang berada di dalam stasiun sudah jam 07.05 , Sebelum kebagian imigrasi jangan lupa mengisi form kedatangan letaknya ada di sebelah kanan pintu masuk dari arah turunnya kereta. Form kedatangan ini harap di isi nama sesuai paspor, nomor paspor, di Singapore tinggal dimana, di Singapore berapa hari, setelah itu langsung mengantri ke imigrasi untuk mendapatkan ijin masuk ke Singapore.  Form kedatangan tadi jangan sampai hilang karena kartu tersebut akan ditanya kembali saat meninggalkan Singapore. 

Setelah cek dokumen dan periksa barang bawaan, ikuti saja arah keluar dari stasiun woodlands ini, arahnya sangat jelas. Sampai melihat jalan raya dan bis-bis itulah jalan keluarnya. 

Keluar dari stasiun woodlands sempat bingung, kemana lagi nih sekarang?? Di pintu keluar terdapat papan arah tapi hanya nomor bis saja. Mungkin untuk yang pertama kali datang ke Singapore tidak bisa membaca papan arah tersebut, karena sedikit rumit menurut saya.  Sebelumnya saya hanya mencari informasi tentang MRT (transportasi kereta) tetapi di papan itu tadi bis semua.

Akhirnya berjalan kearah halte bis, saya mulai perhatikan nomor2 bis dan tujuannya, tetapi kenapa hamper semua bis tujuannya adalah woodlands?? Tambah ga jelas ni… lalu saya mencoba untuk bertanya ke wanita melayu yang ada disamping saya dengan menggunakan bahasa inggris, tetapi wanita tersebut bertanya “are you from Indonesia?” iya saya jawab. Akhirnya wanita tersebut menjelaskan dengan bahasa Indonesia.

Wanita tersebut ibu rumah tangga berasal dari Malaysia dan bisa berbahasa melayu. Kurang lebih seperti ini percakapan kami :
Saya : maaf saya ingin Tanya, dari tempat ini ke sentosa island naik apa?
Ibu   : dari sini tidak ada bis langsung, kamu harus naik bis 911E ke woodlands interchange, disana bisa naik MRT dan Tanya lebih lanjut ke petugas, kamu punya uang $S 2 untuk naik bis ?
Saya  : saya tidak punya uang $S 2 saya baru sampai Singapore tadi pagi jam 7.
Ibu    : ok, ini saya kasih $S 2 untuk 2 orang naik bis, sudah ini uang dibawa saja, bis tadi terakhir/ujungnya di woodlands interchange kamu baru turun langsung ikuti arah masuk kesana.
Saya  : bu, saya jadi repotin ibu… terima kasih
Ibu    : tidak.. tidak repot. Saya senang bisa bantu kamu. ya, sama-sama, hati-hati di jalan ya… saya duluan naik bis. Bye…
Saya  : iya bu, ibu juga hati-hati di jalan… bye…

Alhamdulillah masih dipertemukan oleh orang baik di Singapore…
Setelah itu kami menunggu bis 911E tak lama bis yang ditunggu datang, kami pun naik bisnya, dan memberi uang $S 2 pada supir. Saya bilang : “cash 2 person” langsung cari tempat duduk. 

Selama diperjalanan menuju woodlands interchange saya perhatikan di jalan raya bersih dan tertib, hebat… sekaligus saya perhatikan penumpang yang naik turun. Jika bis berhenti di halte pintu bis otomatis terbuka, penumpang penempelkan sebuah kartu di suatu mesin dekat dengan supir, saya tidak tau apa itu. Begitu juga dengan turun dari bis, karena bis berhenti di setiap halte untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Ketika bis berhenti jika ada yang ingin turun penumpang juga menempelkan kartu pada mesin yang terletak dengan pintu bis arah keluar penumpang. Jadi bis di Singapore ini pintu masuk melalui pintu depan, sedangkan turun melalui pintu belakang. Saya sempat berfikir, mereka turun pakai kartu, saya ga punya kartu kalau mau turun gimana??? Saya pelajari lagi penumpang2 yang turun bis. Ooo saya tau, jadi nanti saya turun bis ikut orang yang sudah menempelkan kartu di mesin pintu pasti akan terbuka beberapa detik saat itulah waktunya saya keluar dari bis (nebeng bukain pintu), ternyata ketika sampai di woodlands interchange semua penumpang turun…. Wah kebetulan, jadi ikutan turun ga pusing lagi gimana caranya pintu bis terbuka saat saya turun.

Sampai di woodlands interchange kami mengikuti arah masuk, dan membaca peraturan menggunakan MRT. Jadi menggunakan MRT ini ada beberapa metode pembayaran, menggunakan STP card, Standart card, EZ-Link card. Tinggal pilih sesuai kebutuhan. Untuk lebih jelasnya perbedaan kartu tersebut silahkan searching ya…. 

Kartu STP di gunakan untuk naik MRT di Singapore : 
 







Kalau saya, saya menggunakan STP card karena saya hanya 1 hari di Singapore. Kami membeli STP card 2 (untuk saya dan suami), harga STP card ini $S 10 dan ada deposit $S 10 jadi $S 20 untuk 1 orang. Deposit ini dapat di ambil kembali saat mengembalikan kartu STP.



Setelah membeli STP card kami memasuki stasiun MRT, ketika melewati pintu masuk tempelkan STP card untuk membuka pintunya begitu juga saat akan keluar stasiun tempelkan kembali STP card pada pintu keluar agar pintu bisa terbuka.

Dari woodlands interchange ini kami naik MRT jalur merah tujuan Marina Bay, MRT datang jam 08.55 langsung naik, tetapi nanti ganti MRT lagi (interchange) di stasiun Dhoby Ghaut line ungu, pilih tujuan Harbour Front.

Perjalanannya sangat menyenangkan dengan pemandangan gedung2 tinggi seperti apartement, jalan raya yang tertib, bersih, bebas polusi dan sampah, melewati rawa/danau, beberapa hutan hijau dan perumahan2.  Karena masih pagi penumpangnya sebagian adalah orang bekerja berpakaian rapih, bersih, dan wangi. Semua penumpang rata2 menggunakan smartphone dan sangat asik sekali kelihatannya enah main game atau hanya sekedar mendengarkan lagu anak2, tua, muda semua sama menggunakan smartphone lengkap dengan headsetnya. 

Panduan arah di MRT ini sangat jelas jadi jangan takut kesasar ya… dan petugasnya juga masih banyak yang bisa berbahasa melayu jadi jangan khawatir. Untuk sampai ke interchange station selanjutnya kami melewati 13 stasiun, kalau tidak salah setelah melewati stasiun Toa Payoh MRT masuk ke bawah tanah karena tidak ada pemandangan sama sekali.. gelap. Penduduk disini rupanya sangat tertib dalam menggunakan transportasi umum, misal : ada larangan tidak merokok, tidak boleh makan dan minum, kursi khusus manula & ibu hamil. Mereka mematuhi peraturan yang ada, tidak ada yang merokok, tidak ada yang makan/minum, kursi khusus ada yang kosong ada yang diisi oleh manula/wanita hamil.  Jadi nyaman sekali untuk penumpang lainnya.. coba saja penduduk yang ada di Jakarta dan sekitarnya bisa mencontoh negeri ini… tambah cakeeep deh Jakarta kita….

Setelah sampai di station Harbour Front ikuti saja jalan keluar menuju lantai 3, karena pintu masuk ke sentosa island ini terletak di lantai 3 vivo city area. Station ini menjadi satu dengan mall, ikuti saja petunjuk arahnya sangat jelas sekali, atau kalau ragu tinggal Tanya saja ke petugas yang ada. Saya lihat jam sudah jam 10.20 wah… sudah siang juga…  Setelah sampai di lantai 3 langsung beli tiket masuk dengan harga $S 4/orang, belinya di mesin tiket yang sudah di sediakan, siapkan uang pecahan kecil, karena kami berdua jadi kami memasukkan uang pecahan $S 10 (uang kertas) ikuti cara penggunaan mesinnya, masukkan uangnya, pilih berapa orang, tiket keluar lalu uang kembaliannya… keren ya mesinnya… hehehe…

Tiket masuk ke Sentosa Island :


Setelah tiket didapat langsung berjalan ke arah pintu masuk yang ada penjaganya, tiket pastinya ditanya… dari sini naik monorail tujuan water front station/imbah station, setelah sampai di stasiun tujuan turun ke bawah, langsung ikuti petunjuk arah menuju universal studio atau sentosa island atau casino area, dll banyak pilihan tujuan. Kalau mau masuk ke universal studio silahkan ga juga no problem bisa foto2 di icon utamanya (globe biru berputar bertuliskan universal studio).







Selama perjalanan menuju sentosa island pemandangannya macam2 ada jalan raya, selat kecil yang memisahkan pulau utama Singapore dengan sentosa island, pelabuhan juga… banyak container2 yang berbaris di ujung dermaga…


Tidak lama kami berada disini, sikon sedikit lelah dan lumayan membawa tas gendong kemana-mana, lapar and belum mandi juga hehehe….  Setelah dari sentosa island kami langsung menuju arah jalan keluar, kami keluar melaui imbah station naik monorail kea rah vivo city area (arah masuk tadi).  Jadi tiket masuk $S 4 itu sudah termasuk naik monorail PP dari vivo city ke sentosa island.

Kami langsung menuju Harbour Front station untuk melanjutkan tujuan kami ke daerah bugis street.  Dari jalur ini kami naik MRT kemudian interchange di Outram Park station ganti jalur hijau turun di bugis station. Seperti biasanya, stasiun pemberhentian MRT ini selalu menjadi satu dengan pusat perdagangan/mall jadi harus keluar dulu, ikuti petunjuk arah keluar sesuai tujuan. 

Setelah keluar dari stasiun tersebut tujuan kami adalah mencari tempat penginapan yang sudah di booking, karena memang tidak jauh dari bugis station, ketika keluar dari bugis station kami langsung dihadapkan dengan jalan raya yang ramai…. Tambah bingung kemana nih arah?? Kanan/kiri/depan/belakang??? Sebetulnya kami memiliki peta Singapore tapi tetap saja bingung…. Maklum pertama kali kan… yang kami lihat saat keluar dari bugis station adalah Raffles Hospital.

Setelah bertanya dengan orang yang lalu lalang di halte bis, kami di beri arah tentang alamat yang kami cari. Jadi setelah keluar dari bugis station  ambil arah belakang jalan kaki sekitar 7 menit patokannya adalah gedung OG, disitulah jalan Bencoolen / Bencoolen street yang kami cari. Memang masih area bugis. Nama penginapan kami adalah Hawaii Hostel, tempatnya dipusat kota diapit oleh 2 mall. Setelah melihat tulisan Hawaii Hostel langsung cek-in langsung minta di bayar dimuka $S 50, dapat kunci kamar, kamarnya ada di lantai 2, setelah ketemu kamarnya langsung AC di nyalakan, rebahan di kasur, wenaaaknyaa…… pundak terasa membawa 20 kg lebih, lelah sekali, jalan kaki yang ga kuatnya…. Kami istirahat untuk meluruskan pinggang sejenak supaya fresh sore nanti, tak terasa kami tertidur. Hawaii hostel ini memang sharing bathroom tapi kamarnya untuk 2 orang saja, fasilitasnya handuk, sabun, shampoo, sarapan. Hostel ini kami booking saat masih di tangerang pakai kartu kredit, lokasinya dekat dengan bugis street & bugis station, sebagai patokannya adalah gedung OG (tulisan besar sangat jelas OG building), setelah melihat OG building menyebrang jalan tempat hostelnya persis di depan hotel ibis.

Setelah kami mempelajari peta dan rute MRT kami mulai sedikit faham sistemnya. Tipsnya jangan pegel buat jalan kaki dan jangan lupa bertanya tentang arah yang akan kita tuju.

Istirahat sudah cukup kami membersihkan diri (karena belum mandi tadi, hehehe…) lalu kami mulai menuju tempat wisata yang sudah kami susun dari rumah. Kurang lebih jam 2.30 kami keluar hostel dan merasa lapar akhirnya makan di MacD yang tak jauh dari bugis street, kami memesan paket grill chix mcwrap & drilles chix salad seharga $S 14. Setelah selesai tujuan kami selanjutnya adalah Marina bay sand dan Merlion Park. Ingin mencoba naik bis tapi tak tau nomor bis dan tak ada panduan sama sekali, akhirnya kami naik MRT biar mudah…

Btw, di Singapore ini sudah menerapkan jalan berbayar / ERP, keren ya… dan saya perhatikan juga di beberapa jalan raya sudah terpasang kamera cctv, biasanya kamera terpasang di atas seperti di tiang listrik begitu… wenak ya… seperti aman disini…

Untuk menuju Merlion Park, station yang terdekat adalah Raffles place. Dari bugis station ini naik MRT turun di Raffless place station, raffles place station ini juga menyatu dengan degung/mall jadi harus keluar dr gedung ini, ambil arah keluar Boat Quay/zona H, ikuti arah jalan keluar setelah itu keluar dari gedung bertemu jalan raya langsung belok kanan, jalan lurus sampai melihat sungai (Singapore river), kemudian lihat2 gedung2 tinggi di sekitarnya dan cari yang bertulisan Fullerton Hotel, Merlion Park terletak di depan Hotel Fullerton. Ikuti saja jalan yang menuju Fullerton Hotel tak lama akan melihat Merlion (icon Singapore/air mancur singa), perjalanan menuju Merlion Park ini sungguh memerlukan perjuangan…..
Setelah sampai di Merlion Park, silahkan berfoto ria sepuasnya, gratisss…. Sampai bosan hehehe….  Diseberang merlion park terdapat bangunan unik juga yaitu Marina bay Sand dan Garden bay the bay  masih banyak bangunan lainnya yang unik dan menarik, berfoto ria dari merlion park juga bisa terlihat sebagai back ground foto.  Untuk pulangnya menuju MRT stasiun Raffles place jalan awal menuju merlion park saja (kebalikannya). Dari tempat ini kalau ingin ke marina bay sand/garden bay the bay harus naik MRT lagi dari Reaffles place turun di Bayfront station.



Kami kira hari masih sore sekitar jam 5an karena matahari masih tinggi, ternyata sudah jam 6.30. Setelah puas berfoto ria kami langsung menuju Bugis street untuk belanja, katanya murah2, bugis street ini seperti pusat pertokoan dan pasar malam gabung jadi satu. Dari Raffles place naik MRT turun langsung di bugis station. Dari bugis station ini dekat, jalan kaki ga sampai 10 menit bugis street sudah terlihat. Berbagai macam pernak pernik, kaos2, sandal, tas, baju, kaca mata, semua ada untuk oleh2 disini tempatnya… misalnya gantungan kunci $S 10 dapet 3 pak (1 pak isi 6), magnet kulkas $S 5 dapet 3 pcs, kaos2 bergambar icon Singapore bervariasi ada yang $S 20 isi 5, ada yang 1 kaos $S 10, ada juga yang 1 kaos harga $S 15, kalau kaos tergantung bahan dan ukuran, miniature merlion berbagai ukuran dan jenis harga mulai $S 5 - $S 20, harga di bugis street juga bisa di tawar. 

Berhubung sudah merasa lelah, lapar, dan mengantuk, dan saya juga merasa kurang enak badan (udah sempoyongan, perut saya juga merasa sedikit ada gangguan) akhirnya sekitar jam 10.30 kami kembali ke penginapan yang tidak jauh dari bugis street, hanya jalan kaki sekitar 10 menit sudah sampai ke penginapan. Sebelum ke penginapan kami mampir ke toko 7 eleven untuk membeli air, susu dan beberapa cemilan dan roti dengan harga $S 7 untuk makan di dalam kamar. Sesampainya di kamar istirahat sebentar, makan, sholat, langsung tidur…. 

Btw, jangan lupa untuk membawa colokan yang lobang 3 ya… karena disini rata2 penginapan di kamarnya itu menggunakan colokan 3 bukan 2 colokan.  (tips aja.. buat charger HP/laptop dll)



Jum’at,  23 Januari 2015

Ternyata rasa lelah kami semalam membuat kami tertidur pulas seperti di bius… ketika bangun sudah jam 6.30 pagi… kami langsung sholat subuh. Oya, di Singapore dan Malaysia waktu sholatnya berbeda dengan di Jakarta area. Subuh jam 06.30 , Dzuhur jam 13.30 , Ashar jam 16.30, Maghrib jam 19.30 , Isya jam 20.30 . Tolong di ingat ya untuk temen2 Muslim yang berkunjung ke sini, walaupun liburan jangan lupa kewajiban.

Setelah itu kami berkemas packing-packing karena siang ini cek-out dan menuju ke kota Melaka. Lalu sarapan pagi menuju dapur umum yang sudah disediakan di penginapan, sarapannya dapet roti 3 pcs (bisa di bakar, disediakan oven), telor rebus, kopi/teh, kami membawa sarapan kami ke dalam kamar (sambil ngadem pakai AC kan di kamar…)

Setelah di ingat2 ternyata ada oleh2 yang belum di beli (titipan) , lalu kami berencana mampir lagi ke bugis street setelah cek-out dari penginapan, sekitar jam 11 pagi kami cek-out dengan membawa tas ransel di punggung (ala backpacker sejati…hehehe…) . Setelah belanja di bugis street kami mengembalikan kartu STP di bagian counter pembelian tiket MRT di bugis station, pengembalian kartu STP ini tidak harus di station awal kita membelinya, bisa di stasiun2 tertentu yang sudah ditentukan, kebetulan di bugis station menerima refund STP jadi kami kembalikan disini, karena tidak semua station bisa menerima pengembalian kartu STP ini (seperti kami, kemarin kami membeli STP di Woodlands interchange dan pengembaliannya di bugis station) , karena ada refund yang merupakan hak kita ($S 10) lumayan kan…. Jangan lupa ya kalau beli kartu STP itu kita seperti sewa kartu, pemakaian hanya untuk 1 atau 2 hari lalu bisa di kembalikan dan kita mendapat refundnya.

Setelah itu baru menuju Queen street terminal, lokasinya dari bugis station juga dekat hanya berjalan kurang lebih 10 menit kearah belakang. Ketika sudah mendekati terminal terlihat beberapa bis sedang mengetem menunggu penumpang.  Di terminal ini kami membeli tiket bis tujuan Johor Baru, harga tiket $S 3/orang naik bis Johor Express. Tiketnya di simpan ya jangan hilang karena nanti akan di Tanya oleh supir ketika akan naik bis setelah urusan imigrasi.  Bisnya bagus seperti bis antar kota Jakarta-Bandung keren kan…. Di dalam bis ini bangkunya 2-2, AC dingin, kami mencari bangku dekat dengan supir.




Jam 12.30 bis mulai melaju menuju Johor Baru (JB). Bis langsung lewat tol… pemandangan menuju JB menarik dan ada yang aneh… ada motor masuk jalan tol… setelah saya perhatikan memang ada jalurnya khusus motor… wah, keren juga kebijakan pemerintah disini. Tidak sampai 20 menit kami sudah sampai di Woodlands check point, semua penumpang bis turun membawa semua tas yang dibawa. Kami turun untuk cek dokumen di imigrasi Singapore, langsung naik ke lantai2, setelah selesai turun lagi menunggu bis yang tadi. Nah, disini form kedatangan diminta (form kedatangan yang di isi pada saat kita masuk ke Singapore, kalau form ini hilang kita bisa dapat masalah di imigrasi).

Mengapa di woodlands check point ini semua barang kita harus di bawa?? Karena untuk pemeriksaan barang bawaan kita di kantor imigrasi, selain itu  bis yang akan kita naiki nanti setelah urusan imigrasi selesai bukan bis yang sama seperti awal naik dari queen street terminal, bis yang berbeda tetapi masih 1 operator. Misalnya seperti saya tadi, dari terminal saya naik bis Johor Express setelah urusan imigrasi selesai saya harus naik bis Johor Express lagi tidak boleh yang lain. Operator bis tidak hanya Johor Express saja, ada caseway dan yang lainnya. Intinya kalau dari pertama naik Johor Express setelah selesai imigrasi di woodlands  check point naik Johor Express lagi jangan yang lain, beda bis no problem yang penting sama operator. Ketika naik bis lagi, baru di Tanya sama supirnya, “mana tiket?” (tiket awal tadi..) kita tunjukkan deh itu tiket baru boleh naik bis.

Setelah urusan imigrasi di woodlands check point ini dan ketika akan kembali ke bis kami tersesat…. Lumayan lama sekitar ½ jam muter2 mengelilingi gedung imigrasi Johor Baru… lumayan kan… Tapi Alhamdulillah jalan keluarnya ketemu juga setelah bertanya kepada petugas. 

Jadi setelah urusan imigrasi selesai, ada 2 pintu jalan keluar ( ada 2 cabang arah keluar ). Jalan keluar 1 ke JB Sentral. Jalan keluar ke-2 ke platform bus. Untuk keluar setelah imigrasi pilih jalan keluar ke platform bus, itu artinya kita kembali ke bis yang menurunkan kita pada saat awal tadi, tinggal menunggu bis datang saja… bisa menunggu di ruang tunggu yang sudah disediakan. Karcis bis jangan hilang ya… pada saat naik bis akan di tanya oleh supir bis.

Tak lama bis yang kami tunggu datang, kami langsung naik bis menuju terminal Larkin. Di terminal Larkin ini kami ganti bis tujuan Melaka. Sampai bertemu di Melaka….

Note : Kantor imigrasi dai woodlands dan JB ini sangat luas sekali, semua urusan imigrasi ada di lantai 2, jadi harus naik tangga dan turun tangga, belum lagi harus jalan ke bagian custom. Coba bayangkan jika kita membawa tas besar lebih dari 1, semua itu kita yang bawa sendiri loh… karena ga ada kuli seperti di tanah abang yang mau bawain tas kita… jadi, bawalah barang bawaan seefisien mungkin jika memilih wisata ala backpacker.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar